Konsultasi Agama Islam Konsultasi Agama Islam
recent

Breaking News

recent
جاري التحميل ...

Makrifat dalam Tarikat


assalamu'alaikum ustadz/ustadzah........

saya mau tanya masalah maripat. soalnya ada saudara saya dan dia mengaku dia bahwa dia telah memplajari ilmu maripat. tetapi yang saya heran dia tidak solat fardu, puasa wajib dan melakukan kewajiban - kewajiban yang diperintahkan Alloh S.W.T walaupun solat trus tp tidak tahu dimana alloh itu percuma, dan dia bilang jg kalau nanti meninggalnya juga arwahnya gentayangan dan itu yg jadi setan.

DAFTAR ISI
  1. Makrifat dalam Tarikat
  2. Suami Istri Tidak Harmonis Apa Karena Dosa Masa Lalu?
  3. Hukum Sesajen dalam Islam

saya sangat ngiris mendengarnya sedih juga ustadz.........walaupun saya bukan lulusan pesantren tapi saya tahu mana yang menyesatkan dan tidak.
banyak sekali buku-buku nya yang ditulis sendiri oleh gurunya ada juga yg bahas mslh ayat al-qur'an dan penafsirannya itu salah.

1. untuk itu saya mohon jawaban apa ajaran maripat
2. amalan apa yang harus kita lakukan untuk menuju ke maripatan tersebut.
3. dan bagaimana menanggapi saudara saya dan menasihati nya, kalau itu adalah sesat.
yati suryati


Makrifat dalam Tarikat

JAWABAN

Jawaban pertanyaan ke-1:
Saudara Anda sedang mengikuti gerakan tarekat. Dalam tarekat ada konsep doktrin yang dikenal dengan 4 poin yaitu: syariat, tarekat, hakekat dan makrifat.

Di Indonesia secara garis besar tarekat (tariqat, thoriqot) terbagi dua yaitu tariqat mu'tabaroh (tarekat yang diakui) dan ghairu muktabarah (tarekat yang tidak diakui).

Termasuk dari tarekat muktabaroh adalah Naqsabandiah, Qadiriah, Tijaniah, Sanusiah, Tarekat Syadziliyah.

Ciri khas dari tarekat yang diakui adalah pengikuti tariqat tersebut tetap menjalankan ajaran syariah yakni melakukan rukun Islam yang lima (shalat 5 waktu, haji kalau mampu, zakat kalau kaya, puasa Ramadan)

Sedang ciri khas dari tarekat yang sesat adalah tidak melakukan ajaran syariah. Bukan hanya tidak melakukan, sebagian dari mereka menganggap syariah tidak penting dan tidak lagi diperlukan seperti yang menimpa saudara Anda.

Padahal ulama fiqih sepakat bahwa barangsiapa yang tidak melakukan rukun Islam yang lima, seperti shalat, tapi masih menganggapnya wajib maka hukumnya dosa besar. Barangsiapa yang tidak melakukan rukun Islam yang lima dan tidak menganggapnya wajib maka hukumnya kafir.

Jawaban pertanyaan ke-2:
Seorang muslim diwajibkan untuk menjalankan syariah Islam. Bukan mengikuti ajaran tarekat. Sebagian ulama malah mengharamkan seorang muslim mengikuti tarekat karena ada sebagian ajarannya yang dianggap sesat.

Jawaban pertanyaan ke-3:
Sebaiknya ajak saudara Anda silaturrahmi ke ulama atau kyai pesantren yang dikenal memiliki ilmu yang mumpuni. Atau tokoh masyarakat setempat yang dikenal bijaksana dan berilmu cukup baik. Sebelum diajak ke sana, Anda sebaiknya datang lebih dulu dan mengutarakan maksud Anda. Setelah itu baru Anda ajak saudara Anda tersebut. Semoga dia kembali ke jalan yang benar. Amin.

___________________________________________________


Suami Istri Tidak Harmonis Apa Karena Dosa Masa Lalu?

Assalamualaikum

terima kasih ustadz untuk kesempatan yang diberikan...
sejujurnya saya malu mengatakan ini.tapi saya rasa saya harus minta pendapat kepada orang yang lebih mengerti agama..

saya sudah beristri sekarang,dulu saat masih pacaran dengan dia saya pernah bahkan sering melakukan hal yang sangat dilarang agama, ML (zina - red)

kami sama-sama tahu bahwa hal itu dosa besar tapi kami tidak bisa menahan hawa nafsu kami,pernah sebelum kebablasan seperti itu saya mengajak dia untuk nikah sirri dulu baru setahun kemudian nikah resmi karena dana belum ada.tapi dia tidak mau dinikahi sirri minta resmi saja.akhirnya mau tidak mau kami harus menunggu,sedangkan kami sering berdua dan akhirnya khilaf melakukan hal itu.

selama melakukan perbuatan nista itu belum pernah terjadi kehamilan karena saya memakai pengaman.setahun kemudian saya menikahinya,tapi niat saya untuk menikahinya karena saya merasa bertanggung jawab karena sudah mengambil kegadisannya dan saya kasihan dengannya.perasaan saya kepadanya dalam ikatan pernikahan ini berbalut rasa kasihan saja.sedangkan perasaan seperti cinta atau hal yang membuat hati berdebar2 saat kita menyukai lawan jenis hampir tidak ada dalam hati saya. waktu berlalu dalam menjalani kehidupan berumah tangga kami sering menemui percekcokan,yang membuat masing-masing dari kami menilai bahwa kami sebenarnya benar-benar jauh berbeda dan tidak cocok bahkan tak seharusnya hidup bersama.

1. pertanyaan saya,apakah pernikahan saya ini bisa diridhoi oleh Allah? kami juga sempat menyesali perbuatan itu dan sering meminta ampunan dalam sholat.

2. Apa ketidakharmonisan itu berawal dari dosa yang kami perbuat?

3. menurut Pak Ustadz,saya harus bagaimana ke depannya?

terima kasih.
wassalamualaikum

JAWABAN

Hampir bisa dipastikan bahwa apabila laki-laki dan perempuan yang berduaan di satu tempat tertutup dalam waktu tertentu dan terjadi berulang-ulang, maka ujung-ujungnya adalah perzinahan. Itu terjadi pada siapa saja dan di mana saja. Karena itulah Islam mengharamkan khalawat (berduaan) antara dua laki-laki peremuan bukan mahram/muhrim karena akan berujung pada perbuatan dosa besar yaitu zina.

Salah satu efek dari terlalu bebasnya hubungan sebelum menikah adalah rasa bosan setelah menikah. Seperti yang saat ini Anda berdua alami. Karena menikah memang idealnya bukan karena nafsu birahi tapi karena faktor yang lebih mulia yaitu untuk membina rumah tangga sakinah dengan dasar agama bukan hanya karena kebutuhan hasrat biologis semata. Tanpa dasar religius, kebosanan akan mudah datang dengan siapapun kita menjalin hubungan rumah tangga.

Jawaban dari pertanyaan Anda:

1. Semua pernikahan yang sah itu insyaAllah diridhoi Allah. Yang tidak diridhai Allah adalah perbuatan zina yang Anda berdua lakukan kecuali kalau Anda bertaubat nasuha.

2. Bukan. Itu terjadi karena perkawinan tidak didasari oleh tujuan religius yang mulia. Yaitu, menjalankan sunnah Nabi, membina rumah tangga sakinah, mendidik anak menjadi shaleh, dll. Kalau menikah karena murni cinta, maka ia akan berakhir saat cinta itu hilang. Padahal cinta antar lawan jenis itu mudah sekali pudar.

3. Kalau ingin tetap mempertahankan hubungan, lakukan hal-hal beirkut:

(a) Ubah pola pikir dan tujuan rumah tangga dari sekedar cinta pada tujuan yang lebih religius.
(b) Taat ibadah dg melakukan yang wajib kalau bisa dengan yang sunnah dan menjauhi larangan yang diharamkan.
(c) Belajar agama dengan membaca, bergaul dengan kalangan yang bisa agama seperti ustadz, ulama dan aktivis pesantren atau masjid.
(d) Berusaha aktif di pengajian majlis taklim, dll.
(e) Pelajari ilmu berkomunikasi yang baik antara pasangan agar tidak mudah cekcok. Antara lain dengan sama-sama menyadari akan kekurangan dan kelebihan dan tidak saling menyalahkan. Coba berkonsultasi dengan rumah tangga yang lebih senior dan harmonis.

Sebagaimana manusia, kehidupan rumah tangga akan terus berkembang positif selagi masing-masing masih mau belajar dan merubah diri.
___________________________________________________


HUKUM SESAJEN DALAM ISLAM

bagaimana pandangan islam tentang perilaku masyarakat yang selalu membawa sesajen ke sungai?
Ilham putra

JAWABAN

Membawa sesajen yang diletakkan di pinggir sungai atau dibuang laut atau diletakkan di pinggir sawah adalah budaya Jawa yang berasal dari ajaran animisme. Bukan ajaran Islam. Dilihat dari tujuannya yang mengharap adanya sesajen itu dapat menolak bala, maka hukumnya haram sebagaimana hasil KEPUTUSAN MUKTAMAR NAHDLATUL ULAMA (NU) KE-5 Di Pekalongan, pada tanggal 13 Rabiul Tsani 1349 H / 7 September 1930 M. Lihat halaman : 56-57.

عن الكاتب

Tanya Ustadz

التعليقات


Kontak

Untuk mengajukan konsultasi ke KSIA, silahkan mengirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com. Pertanyaan tidak boleh lebih dari tiga dan tanpa subpertanyaan. Untuk lebih detail, klik penjelasannya di sini!

Terbaru

    islamiy.com

    جميع الحقوق محفوظة

    Konsultasi Agama Islam