Download Terjemah Kitab Salaf dengan Makna Pesantren Gratis
Download Terjemah Kitab Salaf dengan Makna Pesantren, makna tarkib, makna utawi iku dalam bahasa Jawa, Madura, Sunda. Sangat berguna bagi guru madrasah diniyah di pesantren Salaf yang masih memakai metode klasik dalam memberi makna kitab-kitab yang dikaji.
Daftar Isi
- Pengertian Kitab Makna Pesantren
- Contoh Makna Pesantren
- Download Daftar Kitab Makna Pesantren (pdf)
-
Artikel tentang Pesantren
Pengertian Kitab Makna Pesantren
Yang dimaksud dengan kitab makna pesantren adalah kitab kuning atau kitab klasik yang diberi makna Jawa yang disertai tanda-tanda i'rab-nya sesuai kondisi dan statusnya dalam kalimat menurut struktur gramatika dalam bahasa Arab. Makna terjemah pesantren biasanya menggunakan bahasa Jawa, namun sebagian memakai bahasa Madura atau Sunda. Makna pesantren ditulis dengan Arab pego atau aksara Arab tetapi berbahasa lokal. Makna ala pesantren disebut juga dengan "makna tarkib" atau "makna utawi iku".
Yang dimaksud tanda-tanda i'rab adalah kedudukan suatu kata menurut struktur Arab. Umumnya, tanda i'rab itu disingkat untuk menghemat ruang. Seperti huruf mim (م) untuk mubtadak, huruf kha' (خ) untuk khobar, huruf fa' (ف) untuk fa'il dan naibul fa'il, huruf mim & fa' (مف) untuk maf'ul bih atau obyek; huruf ha' & alif (حا) untuk hal (kata keterangan keadaan), dll.
Makna pesantren disebut juga dengan "makna tarkib utawi-iku" atau "makna utawi-iku." Disebut "makna tarkib" karena menyertakan struktur kalimat pada setiap kata. Disebut "makna utawi-iku" karena sering menyebut "utawi" dan "iku" dalam memberi makna. Utawi adalah tanda bahwa kata tsb posisinya sebagai mubtadak (subyek dalam kalimat nominal); "Iku" adalah tanda untuk khobar (predikat) dalam kalimat nominal (jumlah ismiyah). Contoh: [اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ] - Makna: Utawi sakabeyane puji, iku tetap kaduwe Allah. Dari makna ini kita jadi tahu bahwa kata "اَلْحَمْدُ " adalah mubtadak sedangkan kata "لِلّٰهِ" adalah khobar yang berarti kalimat nominal (jumlah ismiyah).
Contoh Makna Pesantren:
Contoh 1. "جَاءَ زَيْدٌ" Makna pesantren: Wes teka, sopo Zaid. Terjemah bebas: Zaid datang. Dalam contoh ini, kalimat "جاء زيد" diawali dengan fi'il madhi lazim (intransitif) dan diikuti oleh fa'il ( subyek kalimat verbal). Kalimat verbal dalam bahasa Arab disebut jumlah fi'liyah. Fail dalam makna pesantren cukup disingkat dengan huruf fa' (ف)
Contoh 2. "زَيْدٌ قَائِمٌ". Makna pesantren: Utawi Zaid, Iku Teko. Terjemah bebas: Zaid berdiri. Dalam contoh ini, kalimat "زَيْدٌ قَائِمٌ" diawali dengan isim (kata benda). Dalam bahasa Arab disebut jumlah ismiyah atau kalimat nominal. Kalimat nominal dalam bahasa Arab terdiri dari: Mubtadak dan Khobar. Umumnya, kata yang pertama adalah mubtadak (subyek); kata kedua disebut khobar (predikat). Mubtadak dalam makna pesantren disingkat dengan huruf mim (م) sedang khobar disingkat dengan huruf kha' (خ)
Pemakaian kitab dengan makna pesantren umumnya hanya terjadi di
Pesantren Salaf
seperti Sidogiri atau
Ponpes kombinasi salaf dan modern
seperti
Pesantren Al-Khoirot.
Dan tidak dilakukan di
pondok modern seperti Gontor.
Download Daftar Kitab Makna Pesantren (pdf)
Kitab-kitab di bawah ini adalah kitab kuning yang relatif "kecil" yang
diajarkan di tingkat bawah dan menengah. Untuk kitab-kitab tingkat lanjut
untuk para santri senior tingkat atas, dengan terjemah ala pesantren dan
terjemah bahasa Indonesia, lihat:
Daftar Lengkap Kitab Pesantren Salaf dan Modern
- abi jamroh
- bahjatul wasail
- fathul izar
- fathul muin
- fathul qorib
- idhohul mubham
- irsyadul ibad
- kasyifatus saja
- kifayatul adzkiya
- matan hikam al athoiyyah
- matan safinatun naja
- minhatu dziljalal
- muhtasor jiddan matan jurumiyyah
- nadzom alfiyah ibnu malik
- nasoihul ibad
- nurud dholam
- qosidah burdah
- qurrotul uyun
- qutrotul ghoist
- risalah ahlus sunnah wal jamaah
- sulam taufiq
- syarah arbain nawawi
- syarah riyadhul badiah
- tafsir surah yasin
- tahliyah
- taisirul kholaq
- taqrirot alfiyah ibnu malik
- targhib wa tarhib
- tausyeh fathul qorib
- uqudul jain
- wasiyatul mustofa
- wasoya