Pondok Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar Pamekasan Madura
Sejarah Profil biodata perkembangan LPIB Ponpes Pondok Pesantren pontren PP Al-Hamidy Banyuanyar Timur Pamekasan Madura Jawa Timur Indonesia
DAFTAR ISI
- Sejarah Awal
- Sejarah Nama Banyuanyar
- Pendiri LPIB Al-Hamidy Banyuanyar
- Pengasuh Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar
Sejarah Awal Lembaga Pesantren Islam (LPI) Al-Hamidy Banyuanyar
Lembaga Pesantren Islam Al-Hamidy Banyuanyar merupakan Lembaga Pendidikan Islam yang di rintis oleh KHR. Itsbat bin Ishaq pada sekitar tahun 1800 M. atau 1219 H. Dan setelah beliau wafat Kepemimpinan beralih ke putra beliau KHR. Abd. Hamid Itsbat Kemudian KHR. Baidhowi Abd. Hamid. Seiring dengan wafatnya KHR. Baidhowi, sampai saat ini kepemimpinan pondok pesantren diteruskan oleh putra tunggalnya KHR. Muhammad Rofi’I Baidhowi.
Sejak awal hingga kepemimpinan RKH.Muhammad Rofi’I Baidhowi sistem pendidikan yang di terapkan di Lembaga Pesantren Islam Al-Hamidy Banyuanyar adalah sistem kelasik (salaf) baik di pondok putra maupun di pondok putri.
Dan pada tahun 1989 H pendidikan di kembangkan dengan sistem formal Ula,Wustho,Ulya dan Ma’had Ali. Serta pada tahun 1999-2000 Lembaga Pesantren Islam Al-Hamidy Banyuanyar menambah pendidikan dengan mengikuti kurikulum DEPAG, dengan di laksanakannya KBM mulai jenjang MI, MTs dan MA pada pagi harinya. Seiring dengan perkembangannya pesantren dan permitaan dari sebagian santri dan wali santri, maka pada tahun 1423 H. / 2002 M. Dibukalah program Tahfidz AL- Qur’an putra. Dan pada tahun 1427 H. /2006 M. Di buka pula program tahfidz AL-Qur’an putri.
Sejarah Nama Banyuanyar
Banyuanyar begitulah orang menyebut, Sebuah tempat yang terletak di dusun bujudan tepatnya arah barat daya dari kabupaten Pamekasan. Adapun sejarah ringkas dari Berdirinya Banyuanyar tersebut bermula dari perintis pertama yang merupakan putra dari K.Ishaq bin hasan bin Abd.Rahman ( Buyut Agung Toronan ). Sebelum Mendirikan pondok pesantren Banyuanyar, K.Itsbat tinggal ditempat yang sangat jauh dari keramaian, tepatnya di desa longsereh kecamatan robatal kabupaten sampang. Tidak lama kemudian beliau pindah bersama keluarganya ke desa potoan daya palengaan pamekasan.
Di daerah ini K.Itsbat merintis sebuah pondok pesantren dengan harapan kelak menjadi pesantren yang mempunyai misi Indzarul qoum. Dan asal mula nama BANYUANYAR itu, karena ketika K.Itsbat membabat Tempat tersebut, Beliau menemukan sebuah mata air yang sangat jernih, Sehingga dari mulut beliau terlontar sebuah kalimat “ Banyu anyar “ yang artinya : Air baru. Itulah sekelumit asal usul nama Banyuanyar.
Dalam kepribadian K.Itsbat, Beliau dalam mendirikan pondok pesantren masih dengan ketawadluannya kepada Allah SWT. Bahkan menurut Cerita yang berkembang dimasyarakat, K.Itsbat bertaqorrub kepada Allah dengan melakukan puasa selama kurang lebih 1 tahun untuk diri dan keluarganya dan untuk tempat yang akan beliau bina sekaligus santri-santrinya, agar senantiasa dapat mengembangkan dan mengamalkan Ilmunya dan dapat dirasakan oleh Masyarakat.
Sistem pendidikan yang diselenggarakan pada saat kepemimpinan beliau masih terbatas pada sistem pengajian kitab-kitab klasik ( Kitab-kitab kuning ), Dengan menggunakan masjid sebagai tempat proses belajar mengajar yang sampai saat ini masih tetap dipertahankan dan dianggap sebagai warisan tradisi dan keorsinilan pondok pesantren banyuanyar.
Seperti biasanya, tradisi kepemimpinan pondok pesantren didasarkan pada garis keturunan putra, Begitu juga dengan pondok pesantren banyuanyar. Setelah K.Itsbat wafat, Kepemimpinan pondok pesantren diteruskan oleh RKH.Abd.Hamid Dalam diri RKH. Abd Hamid terdapat sifat yang dimiliki oleh ayahnya, Seperti taqorrub. Menurut sebuah sumber cerita, RKH. Abd. Hamid melakukan riadlah puasa selama 15 tahun yang tujuannya 5 tahun untuk dirinya dan isterinya, 5 tahun lagi untuk keturunannya, 5 tahun lagi untuk Santrinya. Beliau wafat di Makkah dan dikubur di maqbaroh Ma'la. Kemudian kepemimpinan Pondok Banyuanyar diteruskan oleh RKH. Abd Majid, akan tetapi beliau pindah dan membuka lahan baru di desa panaan ke selatan dari Banyuanyar yang dikenal dengan Pondok Pesantren Bata-bata.
Adapun kepemimpinan dipondok Banyuanyar diteruskan oleh adiknya yaitu RKH. Baidlawi yang sekarang lebih dikenal dengan nama LEMBAGA PESANTREN ISLAM (LPI) AL-HAMIDY Banyuanyar, Sedangkan kata “AL HAMIDY“ diambil dari nama Pengasuh terdahulu yaitu RKH. Abd. Hamid Itsbat. Sejak RKH. Baidlawi wafat sampai sekarang masih dipegang oleh putra tunggal beliau yaitu RKH. Muhammad Rofi’I Baidlawi.
Pendiri LPIB Al-Hamidy Banyuanyar
Pondok Pesantren Al-Hamidy Banyuanyar didirikan oleh KHR. Itsbat bin Ishaq pada sekitar tahun 1800 M. atau 1219 H.
Pengasuh Ponpes Al-Hamidy Banyuanyar
KHR. Itsbat bin Ishaq (alm.)
KHR. Abd. Hamid Itsbat (alm.)
KHR. Baidhowi (alm.)
KHR. Muhammad Rofi’I Baidhowi
PROFIL SMK AL-HAMIDY BANYUANYAR
A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah : SMK Al-Hamidy
Status Sekolah : Swasta
NSS : 076053508052
NPSN : 69772969
Program Keahlian : Keperawatan
Alamat : LPI Al-Hamidy Banyuanyar Potoan Daya
Kecamatan : Palengaan
Kabupaten : Pamekasan
Kode POS : 69301
Tahun Berdiri : 2011
B. DATA KEPALA SEKOLAH
Nama Kepala Sekolah : ABDUL HALIK, M.Pd.
NIP :
Tempat/Tgl. lahir : Pamekasan, 13 Juli 1976
Status Kepegawaian : Non PNS
Jenjang Pend. Terakhir : S-2
Alamat : Angsanah Palengaan Pamekasan
C. DATA KEPALA SEKOLAH
Nama Pondok Pesantren : LPI Al-Hamidy Banyuanyar Poto’an Daya
Nama Yayasan : Yayasan Al-Hamidy
Alamat Yayasan : Poto’an daya palengaan pamekasan
Kepemilikan Tanah
a.status tanah : Milik Yayasan
b. Luas Tanah : 18,000 m2
c. Pengasuh/Pimpinan : RKH. Rofi’ie Baidawi
d. No.Statistik : 512305350043
D. Visi dan Misi SMK Al-Hamidy
VISI
TERBENTUKNYA SISWA YANG BERTAQWA, BERAKHLAQ MULIA, UNGGUL DALAM BERPRESTASI SERTA LINGKUNGAN YANG SEHAT
MISI
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.
2. Memotivasi dan memberi kesempatan yang luas kepada siswa untuk mengembangkan bakat, minat, dan kreatifitasnya.
3. Mengemplementasikan sistem pendidikan yang berciri islam secara terpadu dan menyeluruh.
4. Melaksanaka manajemen terbuka.
5. Menggali Inovasi dan kreasi dalam proses belajar menngajar dari seluruh komponen sekolah.
6. Melaksanakan sistem administrasi yang rapi dan tertib.
D. Tujuan SMK Al-Hamidy
Menjungjung tinggi dan tekun mengamalkan ajaran-ajaran Agama Islam, menuntut ilmu dengan penuh ketaatan, serta mengamalkan ilmu yang dipelajarinya.
Sejarah berdirinya smk al hamidy
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Al-Hamidy Banyuanyar merupakan pengembangan dari Lembaga Pendidkan Islam Pesantren Al-Hamidy pada tanggal 01 Juli 2011 dengan nomor statistik Sekolah 076053508052. Nomor NPSN: 69772969 yang bertempat di Desa Poto'an Daya, Kec. Palengaan Pamekasan-Madura, Jawa Timur. Gedung yang ditempati saat itu statusnya masih terbatas dan gabung dengan madrasah mu'adalah. Pada masa awal berdirinya Kepala Sekolah adalah R. Abd. ABDUL HALIK, M.Pd mulai tahun 2011 hingga sekarang (2013). SMK Al-Hamidy masih di khususkan dari siswa putra
Kemudian dengan jerih payah dan semangaat juang kepala SMK AL HAMIDY tepat pada tanggal 05 april 2012 DENGAN idzin Allah SWT diberikan karunia nikmat yang berupa LAB KOMPUTER dan tampa menyianyiakan fasilitas yang dimiliki, guru KKPI (Kholil Al QUSYAIRI, S.Kom yang jebolah UIM MADURA) tidak muluk-muluk mengajukan kepada Kepala Sekolah untuk materi KKPI siswa belajar langsung di Lab. Dan Al Hamdulillah permohonnya di kabulkan oleh kepala sekolah, dan sampai sekarang di jadikan program wajib.
Berdasarkan Bidang Study Keahlian yang dimiliki SMK AL HAMIDY yaitu kesehatan dengan kompetensi keahlian : Keperawatan, para pengelola khususnya kepala sekolah berusaha bagaimana siswa bukan hanya tau di bidangnya tapi junga bisa mengaplikasikan ilmu yang dimiliki khususnya keperawatan maka, bertepatan pada tanggal 25 maret 2013 siswa difasilitasi dengan ruang Lab. Alat kesehatan(LAB. ALKES) dengan lengkap, bukan hanya itu disela-sela kesibukannya siswa juga praktek langsung Ke KLINIK AN-NUR yang terletak di pinggir jalan raya plak pak pagantenan pamekasan, yang juga dibawah naungan yayasan Al-Hamidy Banyuanyar, untuk melayani langsung pada pasen dengan harapan tiada lain adalah ketiga lulus dari SMK AL HAMIDY sudah terbiasa dan tidak gugup melayani pasen. Hingga menjadi lulusan yang siap kerja keras tanpa menyerah demi membantu orang banyak. Dan berkompetitif baik dalam kualitas maupun kuantitas
SMK Al-Hamidy sampai saat ini tetap memilih satu jurusan yaitu kesehatan
Courtesy:
lpib-alhamidy.blogspot.com
smkalhamidy.blogspot.com/
TENTANG BANYUANYAR TIMUR DAN BARAT
Pondok Banyuanyar asalnya satu di bawah KH Itsbat. Lalu setelah Kyai Itsbat wafat, pondok Banyuanyar dibagi dua yang dikenal dengan istilah Banyuanyar Timur (PP Al-Hamidy) dan Banyuanyar Barat (PP Darul Ulum). Hal ini berdasarkan wasiat dari Kyai Itsbat. Berikut penuturan dari KH Abbas Muhammad Rofii di akun Facebooknya tertanggal 3 Juli 2024:
PONDOK PESANTREN BANYUANYAR, PAMEKASAN MADURAPP. Banyuanyar, didirikan oleh Maulana Raden KH. Itsbat sekitar akhir 1780-an.
Kiai Itsbat menamakan "Banyu" yang berarti Air dan “Anyar” yg bermakna Baru, setelah melihat dalam pandangan batin ada sumber mata air yang amat jernih.
Kiai Itsbat selain dikenal seorang yang Alim Rabbani, juga dikenal sebagai Arsitektur dan Tuan Tanah.
Kiai Itsbat membagi tanah nya kepada putra-putra beliau :
* Kiai Nasruddin di daerah Potoan Laok, dan kini menjadi Panyepen
* Kiai Abd Ghoni yang berdomisili di Besuk Propolinggo dan dimasa tua dan wafatnya di Bulugedding Jember
* Kiai Abdullah, yang berdomisili di daerah Pamoroh dan kini bernama Banyuayu.
Kemudian “Banyuanyar” diteruskan oleh putra bungsu beliau yang tak lain adalah Raden KH. Abd. Hamid.
Putra Putri Kiai Abd Hamid Itsbat :
* Nyai Salma
* Kiai Abd Majid
* Kiai Abd Aziz / Ali Wafa
* Nyai Hamidah
* Nyai Ruqoyyah
* Nyai Juwairiyah
* Kiai Baidhowi
Dalam surat wasiatnya yang Kiai Abd Hamid Itsbat tulis sebelum wafat menjelaskan bahwa Dhalem Barat berikut asrama santri disekitarnya diwariskan kepada Kiai Abd Majid, Sedangkan Dhalem Timur berikut asrama santri disekitarnya diwariskan kepada Kiai Badhowi.
Dan sebagai batas pembagian tersebut beliau menyebut pohon parseh ke pohon tanjung dan terus ke arah timur laut (tenggara) di Maqbarah/Congkop Banyuanyar.
Keterangan : Manuskrip keterangan diatas ada di Kak Abduh (Warisan Nyai Salma) dan di Saya (Warisan Kiai Baidhowi)
* Setelah Kiai Abd Majid merintis Bata-Bata, “dhalem barat” diteruskan oleh putra beliau yaitu Kiai Abd. Hamid Baqir, sekarang dikenal Darul Ulum BANYUANYAR.
* Sedangkan “dhalem timur” setelah Kiai Baidhowi wafat diteruskan oleh putra beliau yaitu Kiai Muhammad Rofii, sekarang dikenal Al-Hamidy BANYUANYAR. (sebelum Kiai Muhammad Rofii beranjak dewasa, Dhalem timur sempat diasuh oleh menantu Kiai Baidhowi, yaitu: Kiai Khozin Abdullah, Kiai Salim Zayyadi, Kiai Shobri & Kiai Mudatssir Badruddin).
Semoga kita kelak berkumpul bersama mereka di Surga Allah Subhanahu wa ta’ala 🤲🏻.
Banyuanyar, 3 Juli 2024.