Suami selingkuh dengan teman lamanya
Suami selingkuh dengan teman lamanya Kira-kira 2 bulan yang lalu suami saya menjalin hubungan dengan mantan teman SMA nya yang waktu SMA dulu sempat d
SUAMI SELINGKUH DENGAN TEMAN LAMANYA
Assalamu'alaikum Pak Ustadz yang dirahmati Allah.
Saya ingin bertanya.
Kira-kira 2 bulan yang lalu suami saya menjalin hubungan dengan mantan teman SMA nya yang waktu SMA dulu sempat dia incar tapi tidak mendapat respons.
Setelah menikah 11 tahun, suami saya di-invite wa grup alumni SMAnya sehingga teman perempuan itu mendapatkan nomer wa suami saya & memulai chat lebih dulu dengan mengucap salam & bertanya kabar. Namun setelah itu, chat mereka sangat intensive & si perempuan mengaku sebenarnya dia tidak bahagia dengan suaminya & mengatakan dia cinta kepada suami saya, padahal ia juga sudah mempunyai 2 anak dari suaminya.
Walaupun suami saya, sepengetahuan saya rajin ibadah dan belum pernah berselingkuh sejak pacaran dgn saya, ternyata tidak kuat juga menahan godaan. Suami saya akhirnya meladeni wa-wa perempuan itu juga. Tapi 2 minggu mereka berchating mesra, suami saya merasa bersalah dan mengakui semua perbuatannya kepada saya (walaupun dia tidak bisa memberikan bukti karena semua chat sudah dihapus karena takut ketauan saya) dan berjanji tidak akan mengulangi. Suami saya juga mengakui tidak terlalu mencintai perempuan itu, tapi hanya sebatas memori masa SMA & rasa kasian. Sehingga saya luluh dan memaafkan suami saya tanpa sedikitpun rasa curiga.
Tapi ternyata kenyataan berkata lain. Setelah suami saya mengakui semua kesalahannya dan saya juga sudah tidak menaruh curiga lagi, ternyata perempuan itu tidak bisa meninggalakan suami saya begitu saja. Dia mengatakan sangat mencintai suami saya dan rela minta cerai dari suaminya apabila suami saya menceraikan saya (alhamdulillah dia tidak mau dipoligami).
Dan karena saat itu saya sedang tidak menaruh curiga thdp suami saya, kami sempat bertengkar sehingga suami saya mengancam akan menceraikan saya & saya begitu kaget, tapi saya tidak mau dicerai tanpa alasan yang jelas. Sampai akhirnya 1 minggu kemudian setelah pertengkaran saya, perselingkuhan mereka diketahui oleh suami si perempuan, dan suami perempuan itu mengajak bertemu suami saya. Akhirnya suami saya membuka semuanya ke saya. Dan saya sangat terpukul sekali mengetahui dia masih berhubungan dengan perempuan itu dan malah mengakui cintanya makin mendalam.
Walaupun akhirnya suami saya berjanji kepada saya bahwa dia tidak akan pernah lagi menghubungi perempuan itu dan sudah meminta kepada perempuan itu untuk tidak menghubungi dia, hati saya sudah terlajnur hancur sekali. Selama ini mereka berhubungan via email (karena via wa takut ketauan), dan suami saya lupa tidak menghapus email di "sent item" hanya menghapus di inbox saja. Sehingga bisa saya ketahui isinya sudah sangat mendalam. Bahkan suami saya sudah terbuka pada perempuan itu tentang gajinya, berapa pengeluaran per bulannya dan rencana-rencana mereka bila mereka bisa menikah nanti. Sehingga hal itu semakin membuat perempuan itu jatuh cinta pada suami saya.
Saat ini suami saya sudah menunjukkan sikap yang lebih sayang kepada saya, walaupun sebelumnya dia sempat berkata bahwa rasa cinta ke saya hampir meluncur ke titik nol.
Saya pun sempat berkirim wa & email ke suami perempuan itu untuk meminta tolong agar dia lebih membahagiakan istrinya supaya tidak kembali ke suami saya. Tapi sepertinya suaminya bukan tipe orang yang mudah menerima masukkan. Melalui istrinya yg masih sempat menyampaikan ke suami saya, suaminya itu berkata bahwa saya ini orang aneh, menasehati suami orang.
Walaupun rasanya panas sekali hati ini, tapi saya berusaha redam. Saya pikir biarlah orang menghina saya asal suami saya selamat.
Yang saya sangat takutkan saat ini, suami perempuan itu tidak bisa membahagiakan istrinya, sehingga istrinya masih mencintai suami saya dan meminta cerai kepada suaminya (sehingga ia bisa jadi janda). Dan walaupun wa mereka sudah saling blok, tapi mereka berdua masih memiliki email dan saya sangat khawatir perempuan itu suatu saat akan mengirim email & merayu suami saya lagi & mengajaknya menikah (karena ia sudah janda)
1. Apa yang sebaiknya saya lakukan?
2. Apakah suami yang selingkuh (walaupun tidak sampai berhubungan badan) tidak berdosa terhadap istri? Karena kalau perempuan itu sampai meminta cerai kepada suaminya dan menjadi janda, maka suami bisa langsung menikahinya walaupun tanpa izin dari istri (saya).
3. Bagaimana hukum nya suami yang mendzalimi perasaan istri? Apakah tidak ada dosa padanya? Mohon dalilnya.
4. Apakah dosa suami hanya pada kedzaliman fisik dan tidak termasuk dalam kedzaliman perasaan (yang menurut saya lebih menyakitkan)? Mohon dalil nya.
Terima kasih atas jawabannnya.
Jazakallah khairan katsira
JAWABAN
1. Apa yang anda lakukan untuk mempertahankan rumah tangga sudah benar. Dan tampaknya suami masih mencintai anda, setidaknya dia masih ingin mempertahankan rumah tangga, terbukti dia masih berusaha menghentikan hubungan gelap tersebut. Ini menjadi hal baik bagi anda dan harus dijadikan titik permulaan untuk sikap anda selanjutnya. Artinya, ketika suami masih ada keinginan untuk melanjutkan rumah tangga, maka hendaknya anda jangan merusaknya dengan sikap yang akan membuat suami akhirnya berfikir untuk meninggalkan anda. Sikap yang dapat merusak cinta suami atau setidaknya mengurangi rasa kasihan suami pada anda antara lain: apabila anda terlalu curiga berlebihan padanya, terlalu sering menuduhnya atau menunjukkan sikap yang tidak ramah dalam kehidup sehari-hari. Hindari sikap yang tidak normal yang timbul dari rasa marah di hati anda. Karena semakin anda menampakkan sikap tersebut, akan semakin menjauhkan suami dari kembali normal seperti dulu. Cobalah bersikap sabar dalam masa-masa kritis sekarang. Dan tampakkan sikap yang ramah dan wajar seperti biasa. Hindari ucapan buruk yang dapat menyakitinya. Semua ini demi keutuhan rumah tangga dan anda sendiri.
Ini yang harus selalu anda ingat: Anda tidak bisa mendapat kembali cinta suami dengan marah-marah dan selalu menyudutkannya. Sebagaimana suami akan sulit mendapat rasa sayang anda dengan selingkuhnya.
Namun, bersikap siaga dan waspada tidak dilarang dan itu wajar. Sikap waspada dalam arti meneliti sikap suami. Namun itu tidak harus selalu diucapkan atau ditampakkan di muka suami.
2. Berdosa pada istri dan berdosa pada Tuhan juga. Allah berfirman dalam QS An-Nisa 4:19 "Dan pergaulilah istrimu dengan baik" Ibnu Asyur dalam Tafsir At-Tahrir wat Tanwir 4/287 menyatakan maksud ayat di atas:
وعاشروهن وهو النهي عن سوء المعاشرة ، أي فإن وجد سبب سوء المعاشرة وهو الكراهية
Artinya: Kata "Pergaulilah istrimu" artinya larangan bagi suami untuk memperlakukan istri secara buruk.3. Suami berdosa atas sikap yang menyakiti hati istri. Dalam konteks anda, dia berdosa pada Allah, pada anda dan pada suami wanita itu. Ibnu Katsir dalam Tafsirnya saat menafsiri ayat 4:19 di atas menjelaskan:
وقوله : ( وعاشروهن بالمعروف ) أي : طيبوا أقوالكم لهن ، وحسنوا أفعالكم وهيئاتكم بحسب قدرتكم ، كما تحب ذلك منها ، فافعل أنت بها مثله ،
Artinya: Kalimat "Pergaulilah istrimu dengan baik" yakni berkatalah yang baik pada istri, dan perbaiki juga perbuatan dan sikapmu pada istri semampumu sebagaimana suami menyukai istri berbuat yang sama. Maka suami hendaknya melakukan yang sama pada istrinya.4. Dosa suami meliputi kezaliman fisik dan jiwa/perasaan yang menyakiti istri sebagaimana penjelasan dalam jawaban poin 3.
Namun sekali lagi perlu diingat bahwa kalau suami betul-betul telah berhenti dari selingkuhnya, maka anda hendaknya dapat melupakan masa lalu dan mencoba keras untuk menapak hidup baru ke depan secara normal. Jangan lagi mengungkit-ungkit yang sudah terjadi. Kendati demikian, bersikap siaga dan waspada tetap perlu tanpa harus membuat suami merasa tidak nyaman.
Satu hal lagi, hindari berbicara dengan suami perempuan itu secara langsung (tatap muka). Dan hindari berbicara via wa/telpon/email kecuali sangat terpaksa karena itu bisa menimbulkan masalah baru bagi rumah tangga anda. Baca juga: Cara Harmonis dalam Rumah Tangga