Menjadi istri kedua yang selalu mengalah

Menjadi istri kedua yang selalu mengalah awalnya berjalan seperti normal dengan pembagian waktu yang disepakati, tapi kenyataannya setiap jam salah

MENJADI ISTRI KEDUA YANG SELALU MENGALAH

Assalamualaikum wr. Wb. Ustad/ustadjah

Saya menikah dengan laki-laki yg sudah beristri tanpa istri pertamanya tau, setelah menjalani kehidupan rumah tangga selama kurang lebih 2 tahun akhirnya isteri pertamanya tau tentang pernikahan kami (itu karena suami saya tidak pulang selama beberapa hari karna mengetahui istrinya jalan dengan laki-laki lain), setelah itu kita berembuk dengan ketiga keluarga (saya, suami, dan isteri pertama), keputusannya isteri pertama menerima saya dengan syarat tinggal 1 rumah di rumah yang suami saya belikan buat saya dengan alasan isteri pertamanya ingin tau seperti apa sikap saya terhadap suami,

awalnya berjalan seperti normal dengan pembagian waktu yang disepakati, tapi kenyataannya setiap jam waktu saya selalu jadi salah, apapun yg saya sediakan setiap pagi jadi salah dan akhirnya mereka ribut, keributan demi keributan terjadi hampir setiap hari antara suami dan istri pertamanya (jika ribut suami sering melukai dirinya karna si isteri terus saya bicara dan teriak, daripada suami memukul isteri, pernah sampai membenturkan kepala sampai keluar darah dan pingsan) hanya karena hal sepele seperti saya berpapasan di pintu dengan suami saya, atau saya membawakan minum/makan buat suami walau di jam giliran saya, isteri pertamanya selalu marah,

lama-lama isteri pertamanya minta agar saya tidak tinggal di rumah saya dan menyuruh saya untuk ngontrak, karna dia bilang rumah yang sekarang ditempati adalah hak dari anak-anak nya, dan dia tidak mau tinggal satu rumah lagi dengan saya, hak saya berupa materi pun isteri pertama yg atur, walaupun suami saya menentangnya tapi kekuatan dia sebagai isteri pertama ternyata lebih berpengaruh, dan saya mengalah untuk menurutinya, saya hanya berpikir hati isteri pertama jauh lebih sakit daripada saya selau di pojokan dengan kata-kata hina darinya,

saya juga sudah sering mengajukan diri untuk berpisah dengan suami saya bahkan di depan isterinya, tapi isterinya selalu bilang jika ternyata saya hanya main-main atau sudah punya laki-laki lain dan suami juga tidak mau pisah dengan alasan masih sayang. Setiap ibadah yang saya lakukan saat masih satu rumah (kurang lebih 1 tahun), isteri pertama suami saya selalu menuduh itu hanya untuk mencari perhatian suami saya, hanya untuk ngobatin suami agar lebih sayang sama saya, padahal demi allah saya hanya menjalankan kewajiban saya terhadap allah, karna isteri pertama suami saya dengan terang-terangan bilang kalo dia tidak pernah solat, tidak bisa baca al quran karna tidak mau cari perhatian suaminya,

walau demikian waktu masih satu rumah saya dan isteri pertama jika sedang akur kita bisa pergi belanja bersama, main bersama anak-anak bersama, tapi setelah saya ngontrak isteri pertama malah terlihat enggan jika bertemu saya, puncaknya saat lebaran kami pergi bersama ke rumah mertua, isteri pertama tidak pernah mau berada di ruangan yang sama dengan saya, sampai kami di tegur oleh mertua kami.
Salah satu alasan suami nikah lagi dengan saya karna selalu terjadi keributan di rumah hanya karna hal sepele dan sikap isteri yang tidak mau nurut dengan permintaan suami.

Yang mau saya tanyakan

1. Apa sikap saya yang terus mengalah sudah cukup benar walaupun itu selalu di anggap cari perhatian suami.

2. Apa yang dilakukan suami sudah adil bila :
A. Secara materi saya mencari lewat usaha sendiri dengan modal dari suami, tapi tidak pernah membagi hasil kerjanya buat saya, padahal di giliran sayapun suami kerja bahkan sampai larut malam.
B. Saya tinggal di kontrakan dan isteri pertama mempunyai rumah lebih dari satu dengan alasan isteri pertama yang meminta, padahal saya pernah di berikan satu rumah yang sekarang rumahnya di kontrakan dan hasilnya di berikan pada isteri pertama.

3. Bagaimana caranya agar hati isteri pertama melembut karna sikapnya yang selalu melawan pada suami?

4. Apa yang harus saya lakuakan agar isteri pertama bisa menerima saya, padahal saya tidak pernah melawan walaupun saya di pukul sampai lebam-lebam?

5. Apa di benarkan bila isteri pertama meminta suaminya agar menikah lagi dengan alasan agar saya merasakan yang dia rasakan?

6. Bagaimana caranya mengajak isteri pertama untuk beribadah sedangkan dia selalu bilang, jika dia tidak ibadah pun dosanya buat dia?

Ustad/ustadjah yang di muliakan allah mohon pencerahannya, dan mohon maaf bila pertanyaan saya terlalu panjang.

Terimakasih atas bantuannya.

Wassalamualaimu wr. Wb

JAWABAN

1. Sudah benar untuk bersabar. Namun dalam kasus di atas, di mana suami tidak adil dalam nafkah, maka anda dibolehkan melakukan gugat cerai ke pengadilan agama. Tapi itu pilihan. Baca detail: Cerai dalam Islam

2. Suami seperti itu tidak adil. Suami adil apabila: (a) memberi nafkah yang sama; (b) jam/hari giliran sama; (c) rumah dan pakaian sama. Baca detail: http://www.alkhoirot.net/2012/01/makna-adil-dalam-poligami.html

3. Karakter istri pertama sangat kuat. Sulit merubah karakter seperti itu. Satu-satunya cara adalah apabila dia sendiri yg ingin merubahnya. Dan tampaknya dia tidak berminat untuk berubah. Kalau anda ingin disukai istri pertama, coba baca doa di link berikut: Agar Direstui Orang Tua

4. Semakin mengalah, semakin dia akan merendahkan anda. Mengalah boleh tapi harus ada batasnya. Jangan biarkan dia memukul anda atau merenggut hak anda. rumah yang diberikan suami itu semestinya tidak anda berikan padanya. Itu membuat dia semakin ngelunjak.

5. Suami boleh menikah sampai 4 asalkan adil.

6. Tidak perlu memaksa orang lain. Yang dianjurkan agama adalah menasihati dan memberitahu. Bukan memaksa. Kalau anda memaksa, maka itu tidak tepat.

Baca juga: Cara Harmonis dalam Rumah Tangga

NIKAH TAK DIRESTUI KARENA ALASAN KEJAWEN, CARA AGAR DIRESTUI

Assalamu'alaikum ustadz maaf mengganggu waktunya saya muhammad amin dari purwodadi.. Saya mau konsultasi ustadz tentang kebingungan saya... Saya anak pertama dari 3 bersaudara.. Saya umur 25 + saya ingin memutuskan untuk menikah akan tetapi orang tua saya tidak merestuinya dari wanita pilihan saya ustadz.. Alasannya kejawen ustadz.. Hitungannya tidak baiklah.. Nanti rizqinya 0 lah & nanti orangtuanya akan mati lah gitu ustadz.. Sedangkan wanita yg saya pilih itu tidak sekedar saya pilih ustadz.. Dari banyak pertimbangan & utamanya dari bidang agama ustadz...

1. bagaimana solusi saya menyikapi hal tersebut ustadz &
2. apakah ada amalan yg membuat keluarga besar saya hatinya condong kepilihan saya ustadz..

Trimakasih atas jawaban dan bantuanya ustadz semoga berkah amiiiiinnn... Wassalamu'alaikum warahmatullohi wabarokatuh..

JAWABAN

1. Coba minta bantuan tokoh yang disegani orang tua untuk menjelaskan keinginan anda dan membujuk orang tua agar mau setuju.

2. Baca doa di link berikut: http://www.alkhoirot.net/2015/12/agar-mendapat-restu-ibu.html#3
LihatTutupKomentar