Dalil Dzikir setelah Shalat Fardhu
Dalil Dzikir setelah Shalat Fardhu katanya dzikir yang ditentukan Nabi Muhammad SAW itu ada yang 33x, maksimal 100x, lalu dari mana sumbernya Para Ulama (yang kita pakai) bisa menentukan jumlah dzikir ada yang 40x, 313x, 4444x, bahkan 5000x ?
DALIL DASAR ZIKIR SETELAH SHALAT
Assalamu'alaikum .. Semoga hari hari nya selalu dimudahkan Allah آمين. Saya mau bertanya Ustadz..
1. Ada yang bertanya bukan dari kalangan seperti saya dan Ustadz (entah kewahabi-wahabian atau gimana), katanya dzikir yang ditentukan Nabi Muhammad SAW itu ada yang 33x, maksimal 100x, lalu dari mana sumbernya Para Ulama (yang kita pakai) bisa menentukan jumlah dzikir ada yang 40x, 313x, 4444x, bahkan 5000x ?
Katanya di qur'an memang disebutkan ayat bahwa dzikir harus sebanyak-banyaknya (Contohnya di QS. Aljumu'ah : 10) tapi kan itu tidak ditentukan jumlahnya ? Katanya..
2. Bolehkah tayammum untuk sholat jamak ? Mengingat aturan tayammum hanya untuk 1x sholat fardlu, sedangkan syarat jamak taqdim itu harus muwalah ? (Misalnya ini terjadi pada orang sakit yang tidak bisa terkena air, dan merasa kerepotan apabila tayammum setiap saat waktu sholat atau pada musafir yang tidak menemukan air)
Mohon bantuannya Ustadz
Wa'alaikumussalam Warhomatullah Wabarokatuh
JAWABAN
1. Ada sejumlah hadis sahih yang mendasari dan mendukung bacaan setelah shalat sbb:
a) Hadis riwayat Muslim (597) Nabi bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال : ( مَنْ سَبَّحَ اللهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، وَحَمِدَ اللهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، وَكَبَّرَ اللهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ ، وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ ) .
Artinya: Sesiapa yang bertasbih pada Allah (membaca Subhanallah) setelah setiap shalat sebanyak 33x, memuji Allah (membaca alhamdulillah) sebanyak 33x, bertakbir pada Allah (membaca Allahu Akbar) 33x, itu semua jumlahnya 99. Lalu berkata untuk menyempurnakan 100 kalimat Lailahaillallah wahdahu la syarika lahu, dst, maka diampuni dosa-dosanya walaupun dosanya sebesar busa di lautan.
b) Hadis riwayat Bukhari dan Muslim Nabi bersabda:
عن أبي هريرة أن فقراء المهاجرين أتوا رسول الله صلى الله عليه وسلم فقالوا: يا رسول الله, ذهب أهل الدثور والأموال بالدرجات العلي والنعيم المقيم. فقال: ((وما ذاك؟)) قالوا: يصلون كما نصلى ويصومون كما نصوم, ويتصدقون ولا نتصدق, ويعتقون ولا نعتق. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((أفلا أعلمكم شيئا, تدركون به من سبقكم, وتسبقون به من بعدكم, ولا يكون أحد أفضل منكم إلا من صنع مثل ما صنعتم)) فقالوا: بلى يا رسول الله. قال: ((تسبحون وتكبرون, وتحمدون دبر كل صلاة ثلاثا وثلاثين مرة)) قال أبو صالح: فرجع فقراء المهاجرين إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقالوا: سمع إخواننا أهل الأموال بما فعلنا ففعلوا مثله. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((ذلك فضل الله يؤتيه من يشاء))
“Dari Abu Hurairah, bahwasannya orang-orang miskin dari kelompok muhajirin datang menemui Rasulullah saw sambil mereka berkata: “Wahai Rasulullah saw, orang-orang kaya dan lapang, telah mengalahkan kebaikan dan pahala kami dengan derajat yang tinggi dan kemewahan yang banyak”. Rasulullah saw lalu bertanya: “Bagaimana bisa demikian?” Mereka menjawab: “Mereka melakukan shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami juga berpuasa, mereka dapat bersedekah harta namun kami tidak dapat bersedekah, mereka dapat membebaskan budah belian, sementara kami tidak dapat melakukannya”. Rasulullah saw lalu bersabda kembali: “Maukah aku ajarkan kepada kalian sesuatu di mana kamu dapat mendahului, mengalahkan (pahala dan kebaikan) orang-orang sebelum kalian dan sesudah kalian, dan tidak akan ada seorang pun yang dapat mengalahkan kebaikan kalian kecuali orang tersebut melakukan sebagaimana yang kalian lakukan?” Mereka menjawab: “Tentu mau ya Rasulullah”. Rasulullah saw bersabda kembali: “Bacalah tasbih(subhanallaah), tahmid (alhamdulillaah) dan takbir (Allahu akbar) setiap selesai shalat (wajib) sebanyak tiga puluh tiga kali”. Abu Shalih berkata: “Orang-orang miskin dari kelompok muhajirin lalu kembali lagi menghadap Rasulullah saw sambil berkata: “Kami mendengar bahwa orang-orang kaya itu juga melakukan apa yang telah kami lakukan ya Rasulullah”. Rasulullah saw lalu bersabda kembali: “Itu adalah karunia dari Allah, yang Allah berikan kepada orang yang dikehendakiNya” (HR. Bukhari Muslim).
c) Teks hadis Bukhari (843) dan Muslim (595) yang serupa maknanya dengan hadis kedua di atas adalah sbb:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : " جَاءَ الفُقَرَاءُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالُوا : ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ مِنَ الأَمْوَالِ بِالدَّرَجَاتِ العُلاَ ، وَالنَّعِيمِ المُقِيمِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي ، وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ، وَلَهُمْ فَضْلٌ مِنْ أَمْوَالٍ يَحُجُّونَ بِهَا، وَيَعْتَمِرُونَ ، وَيُجَاهِدُونَ ، وَيَتَصَدَّقُونَ ، قَالَ : ( أَلاَ أُحَدِّثُكُمْ إِنْ أَخَذْتُمْ أَدْرَكْتُمْ مَنْ سَبَقَكُمْ وَلَمْ يُدْرِكْكُمْ أَحَدٌ بَعْدَكُمْ ، وَكُنْتُمْ خَيْرَ مَنْ أَنْتُمْ بَيْنَ ظَهْرَانَيْهِ إِلَّا مَنْ عَمِلَ مِثْلَهُ تُسَبِّحُونَ وَتَحْمَدُونَ وَتُكَبِّرُونَ خَلْفَ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ ) .
فَاخْتَلَفْنَا بَيْنَنَا ، فَقَالَ بَعْضُنَا : نُسَبِّحُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ ، وَنَحْمَدُ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ ، وَنُكَبِّرُ أَرْبَعًا وَثَلاَثِينَ ، فَرَجَعْتُ إِلَيْهِ ؟
فَقَالَ : تَقُولُ : ( سُبْحَانَ اللَّهِ ، وَالحَمْدُ لِلَّهِ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، حَتَّى يَكُونَ مِنْهُنَّ كُلِّهِنَّ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ ) .
d) Hadis riwayat Muslim:
عن ثوبان قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا انصرف من صلاته استغفر ثلاثا, وقال: ((اللهم أنت السلام ومنك السلام, تباركت يا ذاالجلال والإكرام)) قيل للأوزاعى وهو أحد رواة الحديث: كيف الاستغفار؟ قال: تقول: أستغفر الله, أستغفر الله [رواه مسلم]
Artinya: “Tsauban berkata: “Adalah Rasulullah saw apabila beliau selesai melakukan shalat wajib, beliau membaca istighfar(astaghfirullaahal ‘azhiim) sebanyak tiga kali, lalu beliau membaca: “allaahumma antas salaam waminkas salaam, tabaarakta ya dzal jalaali wal ikraam (Ya Allah Eukaulah yang memberikan kedamaian, dariMu lah seluruh kedamaian, maha suci Eukau ya Allah Maha Gagah lagi Maha Pemurah)”. Ditanyakan kepada Imam Auza’i dan ia salah seorang perawi hadits tersebut: “Bagaimana bunyi istigfar itu?” Imam Auza’i menjawab: “Kamu membaca: astaghfirullaah, astaghfirullaah (aku memohon ampun kepada Allah)” (HR. Muslim).
e) Hadis riwayat Muslim (596)
عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ رضي الله عنه عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ( مُعَقِّبَاتٌ لَا يَخِيبُ قَائِلُهُنَّ - أَوْ فَاعِلُهُنَّ - دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ ، ثَلَاثٌ وَثَلَاثُونَ تَسْبِيحَةً ، وَثَلَاثٌ وَثَلَاثُونَ تَحْمِيدَةً ، وَأَرْبَعٌ وَثَلَاثُونَ تَكْبِيرَةً ) .
Artinya: Amalan-amalan penyerta yang tidak akan rugi orang yang mengucapkannya atau orang yang melakukannya setiap akhir salat wajib: Tiga puluh tiga tasbih, tiga puluh tiga tahmid, dan tiga puluh empat takbir.” (HR. Muslim)
f) Hadis sahih riwayat Nasai
عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رضي الله عنه ، قَالَ : " أُمِرُوا أَنْ يُسَبِّحُوا دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، وَيَحْمَدُوا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، وَيُكَبِّرُوا أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ ، فَأُتِيَ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ فِي مَنَامِهِ ، فَقِيلَ لَهُ : أَمَرَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تُسَبِّحُوا دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، وَتَحْمَدُوا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، وَتُكَبِّرُوا أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ ؟ قَالَ : نَعَمْ ، قَالَ : فَاجْعَلُوهَا خَمْسًا وَعِشْرِينَ ، وَاجْعَلُوا فِيهَا التَّهْلِيلَ ، فَلَمَّا أَصْبَحَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ ، فَقَالَ: ( اجْعَلُوهَا كَذَلِكَ )
Artinya: Mereka (para sahabat) diperintahkan untuk bertasbih selepas shalat sebanyak 33x, bertahmid 33x, bertakbir 34x. Lalu seorang lelaki dari Anshar bermimpi dan dikatakan kepadanya: Apakah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam telah memerintahkan kalian untuk bertasbih sebanyak 33x, bertahmid 33x, bertakbir 34x? Ia menjawab: benar. Orang yang ada di dalam mimpi mengatakan: jadikanlah semua itu 25x saja dan tambahkan tahlil. Ketika ia bangun di pagi hari, lelaki Anshar ini menemui Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan menceritakan mimpinya. Nabi bersabda: hendaknya kalian jadikan demikian!”
g) Hadis sahih riwayat Abu Dawud
خصلتان ، أو خلتان لا يحافظ عليهما عبد مسلم إلا دخل الجنة ، هما يسير ، ومن يعمل بهما قليل ، يسبح في دبر كل صلاة عشرا ، ويحمد عشرا ، ويكبر عشرا ، فذلك خمسون ومائة بًاللسان ، وألف وخمسمائة في الميزان ، ويكبر أربعا وثلاثين إذا أخذ مضجعه ، ويحمد ثلاثا وثلاثين ، ويسبح ثلاثا وثلاثين ، فذلك مائة بًاللسان ، وألف في الميزان
Artinya: Ada 2 perbuatan yang jika dijaga oleh seorang hamba Muslim maka pasti ia akan masuk surga. Keduanya mudah namun sedikit yang mengamalkan. Yaitu (pertama) bertasbih disetiap selepas shalat sebanyak 10x, bertahmid 10x, bertakbir 10x, maka itulah 150x dzikir di lisan (dalam 5 shalat waktu) namun 1500x di timbangan mizan. Dan (kedua) bertakbir 34x ketika hendak tidur, bertahmid 33x, dan bertasbih 33x, maka itulah 100x dzikir di lisan namun 1000x di timbangan mizan.
2. Tayammum hanya diperbolehkan untuk satu shalat fardhu. Untuk shalat jamak, maka anda diharuskan untuk wudhu terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat yang kedua. Hal ini tidak masalah dan tidak bertentangan dengan kewajiban muwalah dalam shalat jamak. Karena interupsi waktu yang digunakan untuk wudhu adalah untuk sesuatu yang wajib.
Al-Ghazi dalam kitab Fathul Qarib menyatakan:
(ويتيمم لكل فريضة) أو منذورة فلا يجمع بين صلاتي فرض بتيمم واحد
Artinya: Tayamum diharuskan untuk setiap satu shalat fardhu atau shalat nadzar. Tidak boleh mengumpulkan dua shalat fardhu dengan satu tayamum.
DALIL BERZIKIR LEBIH DARI 100 KALI
Terkait jumlah dzikir yang melebihi jumlah yang ditentukan oleh hadis-hadis di atas, maka itu merupakan ijtihad para ulama. Ijtihad dalam soal ini tidak dilarang karena itu biasa dilakukan oleh para ulama dari kalangan Salafus Salih mulai dari Sahabat, Tabi'in, dan Tabi'it Tabi'in dan ulama setelahnya. Bolehnya Ijtihad dijamin oleh Islam. Baca detail: Ijtihad
Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitabnya yang berjudul Jilâ' al-Afhâm, hlm. 87 menyatakan:
زيد بن وهب قَالَ لي ابْن مَسْعُود رَضِي الله عَنهُ يَا زيد بن وهب لَا تدع إِذا كَانَ يَوْم الْجُمُعَة أَن تصلي على النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم ألف مرّة تَقول اللَّهُمَّ
صل على مُحَمَّد النَّبِي الْأُمِّي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم
"Dari Zain bin Wahb, Sahabat Ibnu Mas'ud berkata padaku: Wahai Zaid, bila hari jumat jangan engkau tinggalkan membaca shalawat atas nabi 1000 kali, katakan allahumma shalli ala Muhammad an-nabiyyi al-ummiyyi shallallahu alaihi wasallam."
Intinya, bolehnya berdizikir dengan jumlah tertentu seperti 33 sampai 100 itu bukan berarti terlarang mengucapkan dzikir lebih dari itu. Kalau ada yang melarangnya, maka mintalah dalil hadis yang qath'i (pasti dan eksplisit) yang melarang kita membaca dalil sesuai dengan jumlah di atas 100.
dalam Tadzkiroh Al-Huffazh, hlm. 1/93; dan Al-Hilyah 5/220, dijelaskan:
ﻭﻛﺎﻥ ﺧﺎﻟﺪ ﺑﻦُ ﻣﻌﺪﺍﻥ ﻳُﺴﺒِّﺢُ ﻛﻞَّ ﻳﻮﻡﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﺃﻟﻒ ﺗﺴﺒﻴﺤﺔ ﺳﻮﻯ ﻣﺎ ﻳﻘﺮﺃ ﻣﻦﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ، ﻓﻠﻤﺎ ﻣﺎﺕ ﻭﺿﻊ ﻋﻠﻰ ﺳﺮﻳﺮﻩﻟﻴﻐﺴﻞ ، ﻓﺠﻌﻞ ﻳُﺸﻴﺮ ﺑﺄﺻﺒﻌﻪ ﻳُﺤﺮﻛﻬﺎﺑﺎﻟﺘﺴﺒﻴﺢ )ﺃﺧﺮﺟﻪ : ﺃﺑﻮ ﻧﻌﻴﻢ ﻓﻲ “ﺍﻟﺤﻠﻴﺔ ” 5/210ﻭﺗﺬﻛﺮﺓ ﺍﻟﺤﻔﺎﻅ – ﺝ/ 1 ﺹ 93
Artinya: Khalid bin Ma’dan bertasbih setiap hari sebanyak 40.000 tasbih selain al-Quran. Ketika meninggal ia diletakkan di atas meja untuk dimandikan, ternyata jarinya bergerak bertasbih” (Abu Nuaim dalam al-Hilyah 5/210 dan adz-Dzahabi dalam Tadzkirah al-Huffadz 1/93)