Pondok Pesantren Al-Munawwariyah Sudimoro Malang

Profil Pondok Pesantren ponpes Al-Munawwariyah didirikan pada tanggal 7 Syawal 1402 H./ 28 Juli 1983 M, dan berlokasi di Desa Sudimoro RT/RW: 12/04 Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang Jawa Timur. Ponpes Al-Munawwariyah awalnya dikenal sebagai pesantren yang mengkhususkan diri sebagai pesantren tahfidzul Qur'an (hafalan Al-Quran) untuk anak-anak. Namun, setelah terbentuknya Yayasan Al-Munawwariyah, pondok ini juga mendirikan sekolah formal SLTP dan SLTA.
ponpes Al-Munawwariyah

Profil Pondok Pesantren ponpes Al-Munawwariyah didirikan pada tanggal 7 Syawal 1402 H./ 28 Juli 1983 M, dan berlokasi di Desa Sudimoro RT/RW: 12/04 Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang Jawa Timur.

Ponpes Al-Munawwariyah awalnya dikenal sebagai pesantren yang mengkhususkan diri sebagai pesantren tahfidzul Qur'an (hafalan Al-Quran) untuk anak-anak. Namun, setelah terbentuknya Yayasan Al-Munawwariyah, pondok ini juga mendirikan sekolah formal SLTP dan SLTA.

DAFTAR ISI
  1. Sejarah Ponpes Al-Munawwariyah Sudimoro Bululawang Malang
  2. Sistem Pendidikan
  3. Tahfidz Al-Quran untuk Anak
  4. Profil Pengasuh PP Al-Munawwariyah: KH. Muhammad Maftuh Sa'id
  5. Pengurus Yayasan Al-Munawwariyah


SEJARAH AWAL PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWARIYAH SUDIMORO BULULAWANG MALANG

Pondok Pesantren ponpes Al-Munawwariyah didirikan oleh KH. Muhammad Maftuh Sa'id pada tanggal 7 Syawal 1402 H./ 28 Juli 1983 M, berlokasi di Desa Sudimoro RT/RW: 12/04 Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang Jawa Timur. Sampai dengan tahun 2008 ini Pondok Pesantren Al-Munawwariyah telah mempunyai santri ± 1.200 orang.

Pondok pesantren ini berkeinginan untuk lebih berperan aktif dalam peningkatan sumber daya manusia yang memiliki nilai kompetensi tinggi, menguasai IPTEK, serta mampu menghasilkan produk unggul, berbudi luhur dan berakhlak mulia.

Pada tanggal 10 Maret 1999, Pondok Pesantren Al-Munawwariyah membentuk Yayasan Al-Munawwariyah, dengan Akte No.1, Notaris: H. Farchan Ismail, S.H.

Dari Yayasan inilah, maka terbentuklah sejumlah lembaga pendidikan formal dari SD sampai perguruan tinggi.

Pesantren ini, satrinya cukup banyak, berasal dari berbagai propinsi di Indonesia. Ada beberapa santri dari Sumatera, Jakarta, Kalimantan, dan bahkan ada berasal dari Papua. Pesantren ini memiliki santri lebih dari 1000 anak, dan lebih separo dari mereka masih usia kanak-kanak.

Akhir-akhir ini, pesantren yang dikenal dengan nama al-Munawariyah ini membuka sekolah formal, hingga jenjang SMK. Tetapi semua santrinya, memiliki kegiatan khusus menghafal al Qur'an.

Banyak putra putri orang kota, termasuk kiai pesantren, dititipkan belajar mengahafal al Qur'an di pesantren ini. Sampai-sampai, tidak terkecuai, putra KH Hasan Sahal, pengasuh pesantren Gontor, Ponorogo.

Menurut Kiai Maftuh Said, putra pengasuh Pondok Gontor berhasil menghafal al Qur'an 30 juz hanya dalam waktu 15 bulan. Memang ada santri lainnya yang berhasil menghafal al Qur'an hingga khatam dalam waktu sesingkat itu, tetapi kebanyakan lebih lama, antara tiga sampai empat tahun.


SISTEM PENDIDIKAN PONPES AL-MUNAWWARIYAH SUDIMORO BULULAWANG MALANG

1. Ma’had Tahfidul Qur’an (MTQ)
2. Sekolah Dasar Negeri,
3. Madrasah Diniyah,
4. Madrasah Tsanawiyah,
5. Madrasah Aliyah,
6. Sekolah Menengah Kejuruan
7. Perguruan Tinggi
8. Madrasah Islamiyyah Al-Munawwariyyah (MIM),
9. Tarbiyyatul Qur’an Al-Munawwariyyah (Taqiyyah).


PROGRAM TAHFIDZ AL-QURAN UNTUK ANAK

Seperti disebut di muka, salah satu ciri khas dari Ponpes Al-Munawwariyah adalah program tahfidz untuk anak kecil. Program ini sempat menarik seorang mahasiswi tarbiyah UIN Malang bernama Nurul Ilmiah untuk dijadikan bahan skripsinya. Dalam skripsinya yang berjudul Efektifitas Tahfidzul Qur’an bagi anak (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Munawwariyyah di Sudimoro Bululawang Malang) Nurul Ilmiah menulis:

Pengajaran Al-Qur’an pada anak-anak kecil merupakan salah satu bentuk syiar agama. Sesungguhnya mempelajari Al-Qur’an dapat melahirkan keberkahan dan mendatangkan pahala. Juga dapat menghindarkan anak dari kegilaan masa kecil dan kebekuan ilmu yang dapat menyebabkan terlewatnya pembelajaran Al-Qur’an. Berpijak dari paparan di atas, maka penulis terdorong untuk mengambil judul penelitian 'Efektifitas Tahfidzul Qur’an bagi anak', dimana penulis mengambil penelitian studi kasus di di Pondok Pesantren Al-Munawwariyyah. Adapun rumusan masalah yang penulis ambil adalah; Bagaimana pelaksanaan
Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Al Munawwariyyah Sudimoro Bululawang Malang, Bagaimana efektifitas metode Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Al Munawwariyyah Sudimoro Bululawang Malang, Apa saja faktor penghambat dan pendukung keefektifan tahfidzul Qur’an bagi anak di Pondok Pesantren Al Munawwariyyah Sudimoro Bululawang Malang.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa datanya adalah deskriptif kualitatif. Untuk menetapkan keabsahan data, dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data yaitu, teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan berbagai sumber diluar data tersebut sebagai bahan pebandingan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pembelajaran Tahfidzul Qur’an dengan metode wahdah dan jadwal yang selalu teratur bagi anak di Pondok Pesantren Al-Munawwariyyah Sudimoro-Bululawang efektif. Hal tersebut terbukti lebih banyaknya anak yang menghafalkan Al-Qur’an bacaan hafalannya itu baik dan benar. Kemudian berkenaan dengan tingkat kelancaran menghafal bagi anak di Pondok Pesantren Al-Munawwariyyah efektif. terbukti saat menyetorkan hafalan tambahan dan hafalan murojaahnya sangat lancar.

Ada beberapa faktor penghambat dan pendukung keefektifan pelaksanaan menghafal
Al-Qur’an bagi anak di pondok pesantren Al- Munawwariyyah sebagai berikut:

Faktor penghambat meliputi: kondisi fisik yang lemah dan panca indera yang kurang baik mempengaruhi proses mengahafal bagi para santri, dan kurangnya minat dan motivasi, serta kurangnya kedisiplinan, Kurangnya ruangan khusus bagi para santri hafidz untuk menghafal.

Faktor penunjang meliputi :kondisi fisik, kondisi fisik siswa cukup sehat sehingga proses hafalan bagi para santri berjalan dengan optimal. Panca indera tergolong baik sehingga proses hafalan bagi para santri berjalan dengan sangat baik. Adanya motivasi dari keluarga dan para ustadz dan ustadzah yang mengurus langsung santri hafidz, Adanya mushalla dan rumah pengasuh yang dimanfaatkan bagi para santri sebagai ruangan hafalan.


PROFIL PENGASUH PP AL-MUNAWWARIYAH: KH. MUHAMMAD MAFTUH SA'ID

Adalah pendiri dan sekaligus pengasuh Ponpes Al-Munawwariyah sampai saat ini. Selain berkecimpung di dunia pendidikan, beliau juga seorang mursyid atau muqoddam thariqat At Tijany. Nama beliau termasuk di antara muqoddam daerah Jawa Timur yang nama-namanya tercantum di bawah ini:

1. KH. Mas Ubaidillah bin KH. Muhammad bin Yusuf – Ampel – Sukodono, Surabaya.
2. KH. Mas Zaid bin Muhammad bin Yusuf, Ampel – Sukodono, Surabaya.
3. KH. Mas Ibrahim bin Umar Baidhawi – Kemlaten IX Taman – Sidoarjo.
4. KH. Mas Fauzan Fathullah – Bangil Pasusuruan.
5. Habib Ja’far bin Ali Baharun, Pondok Pes. Tarbiyah At Tijaniyah Brani Maron Probolinggo.
6. Habib Idrus bin Ali Baharun, Klakah – Lumajang
7. KH. Non Mahfud bin Muhlas, PP. Darul Muhlashin, Malasan Probolinggo.
8. KH. Musthofa Quthbi bin Badri Masduqi, PP. Badridduja Kraksaan Probolinggo.
9. KH. M. Jaiz bin Badri Masduqi, Situbondo
10. KH. Sahri Shalihin PP. Ihyaus Salaf, desa Langsepan – Ajung – Jember.
11. KH. Mustofa – Sumber Jeruk – Kalisat – Jember.
12. KH. Abdul Ghafur, Lombok Bondowoso.
13. KH. Maftuh Said, PP Al Munawariyah Malang Jawa Timur
14. KH. Muhammad Tijani Jauhari, PP. Al Amin – Prenduan Madura Jawa Timur.


PENGURUS YAYASAN AL-MUNAWWARIYAH

STRUKTUR ORGANISASI SMK AL-NUNAWWARIYAH

Pelindung/Penasehat : K.H. Muhammad Maftuh Sa’id
Ketua : Ir. Saiful Affandie, Am.T.
Sekretaris : Noor Shodiq Askandar, SE, MM.
Bendahara : H. Moh. Munawwar S.Pd.
Anggota : - H. Fatchullah, SH.
- H. Ahmad Damiri
- Drs. H. Mujib Harun
- Ir. M. Farid Wadjdi, MP.
- Drs. H. Machmud Affandie MARC.
LihatTutupKomentar