Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi Sumbar
Sejarah profil biodata pondok Pesantren ponpes madrasah Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi Sumbar Sumatera Barat yang didirikan oleh Syekh Ibrahim Musa Parabek pada 1910. 1910 Syekh Ibrahim Musa Parabek membuka pengajian Halaqah sekembali dari menuntut ilmu di Makkah selama 9 tahun
1916 Pengajian halaqah diberi nama Muzakatul Ikhwan setelah kembalinya Syekh Ibrahim Musa kali yang kedua dari Makkah selama 2 tahun
Sejarah profil biodata pondok Pesantren ponpes madrasah Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi Sumbar Sumatera Barat yang didirikan oleh Syekh Ibrahim Musa Parabek pada 1910.
DAFTAR ISI
- Sejarah Awal Sumatera Thawalib
- Profil Pendiri Pesantren Sumatera Thawalib
- Sistem Pendidikan Pesantren Sumatera Thawalib
SEJARAH AWAL PONDOK PESANTREN SUMATERA THAWALIB PARABEK
1910 Syekh Ibrahim Musa Parabek membuka pengajian Halaqah sekembali dari menuntut ilmu di Makkah selama 9 tahun
1916 Pengajian halaqah diberi nama Muzakatul Ikhwan setelah kembalinya Syekh Ibrahim Musa kali yang kedua dari Makkah selama 2 tahun
1918 Muzakaratul Ikhwan (Jamiatul Ikhwan ) diubah menjadi Sumatera Thawalib .
1920 Belajar secara klasikal .
1929 Pengaruh Politik Islam Nasional memasuki Sumatera Thawalib yang disalurkan lewat Permi ( Persatuan Muslim Indonesia )
1932 Sumatera Thawalib menjadi wadah politik PERMI
1939 Syekh Ibrahim Musa bersama menantu beliau H.Butanil Abdul Ghani yang baru pulang belajar dari Khairo Mesir membuka Thakausus yaitu lanjutan selama 3 tahun setelah tamat 7 tahun .
1940 Kelancaran proses pendidikan di Sumatera Thawalib agak terganggu akibat, antara lain, masuknya tentara DAI Nipon dan pengerahan kedaulatan RI sampai agresi Belanda.
1949 Kepengurusan Sumatera Thawalib dipercayakan kepada Abdul Muis St Batungkek Ameh (menantu Syekh Ibrahim Musa) sedangkan Syekh Ibrahim Musa lebih banyak mengajar di kelas tertinggi (kelas IV dan VII )
1958 Pelajaran ditambah dengan vak-vak umum dan kelas di bagi atas: 4 tahun (sampai kelas IV) dengan nama Sumatera Thawalib, dan 3 tahun (dari Kelas V – VII) dengan nama Kuliyatuddiyanah
1963 Syekh Ibrahim Musa wafat. Pengelolaan Sumatera Thawalib Parabek dilanjutkan dengan mendirikan Yayasan Syekh Ibrahim Musa (YASIM) yang diketuai oleh H. Abdul Munir Dt.Palindih .
PROFIL SYEKH IBRAHIM MUSA PARABEK PENDIRI SUMATERA THAWALIB PARABEK
Syekh Ibrahim Musa Parabek lahir tanggal 12 Syawal 1301 H/1884 M di Desa Parabek . Banuhampu, Bukittinggi. Ayahnya bernama Syekh Muhammad Musa bin Abdul Malik Al Qarhawy, seorang Ulama yang terkenal di kampungnya Karatau, Parabek. Ibu Ibrahim bernama Ureh. Sejak kecil Ibrahim telah belajar Qur'an di bawah bimbingan ayahnya. Pada usia 13 tahun ia sudah Khatam Qur'an.
Pada usia yang masih muda itu juga beliau dilepas orang tuanya pergi mengaji ke Surau Tuanku Mato Aia Pakandangan Pariaman. Di sana beliau mempelajari Ilmu Nahwu dan Sharaf. Selanjutnya pindah ke Batu Taba di surau Tuanku Mato Angin, beliau belajar Fiqih . Kemudian ke Ladang Laweh mengaji dengan Tuanku Abdul Samad di surau Biaro Ampek Angkek. Juga beliau belajar dengan Syekh Jalaluddin Alkasai di Sungai Landai Banuhampu. Terakhir beliau belajar dengan Tuanku Abdul Hamid di Suliki Paya Kumbuh.
Dalam usia 19 tahun beliau berangkat ke Mekah untuk mendalami Ilmu agama bersama kakaknya Abdul Malik tepatnya di bulan Rajab th 1320 H/ 1901 M. Di Mekah beliau mengaji pada syekh Ahmad Khatib Al Minang Kabawy (1815 - 1915), yang menjadi imam masjidil haram dari mazhab Syafei. Beliau juga dibimbing oleh Syekh Muhammad Djamil Djambek, Syekh Ali Bin Husein, Syekh Mukhtar Al-Jawi dan Syekh Yusuf Al Hayat.
Sekembalinya beliau dari Mekah yang pertama tahun 1910 M beliau mengadakan pengajian secara halaqah di Parabek. Anak muda pun berdatangan ke Parabek ingin menuntut Ilmu kepada beliau, baik dari daerah - daerah di Minangkabau.
SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN SUMATERA THAWALIB PARABEK
Sistem pendidikan Sumatera Thawalib banyak dipengaruhi oleh sistem pendidikan di Eropa.
Sekolah Sumatera Thawalib terdiri dari tujuh kelas. Pada kelas I dan II hanya diberikan dua mata pelajaran, di kelas III sudah diberikan enam mata pelajaran. Mulai kelas IV sudah diberikan semua mata pelajaran yang ada pada sekolah itu. Dari semua mata pelajaran, mata pelajaran agama Islam hanya terdapat tujuh buah saja, diajarkan pada setiap kelas tiap tahun dengan memperbaharui buku yang dipelajari. Mata pelajaran fikih yang dipelajari murid sekurangnya harus membaca tujuh buah buku yang berbeda pengarangnya. Sumatera Thawalib memakai buku keluaran Mekkah.
VISI :
PUSAT PENDIDIKAN ISLAM UNGGULAN YANG MEMBANGUN GENERASI KHAIRU UMMAH
Kami adalah hamba Allah yang dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab mendidik putra-putri bangsa menjadi Ummat Terbaik yang siap turut membangun peradaban Islam menuju masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah SWT dalam kerangka Rahmatan Lil’alamin
VISI DAN MISI
MISI :
1. MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS
Kami adalah pendidik yang memiliki komitmen tinggi untuk memberikan pendidikan terbaik bagi peserta didik, masyarakat dan bangsa Indonesia melalui nilai-nilai inti lembaga kami.
Kami bekerjasama dengan orang-orang terbaik, melatih, dan selalu menjaga orang-orang berbakat pada setiap posisi untuk mengembangkan potensinya sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik dan rekan sekerja
2. MENCIPTAKAN KADER ULAMA, UMARA’, AGHNIYA’ INTELEKTUAL
Kami membantu menciptakan kader ulama penegak Agama Allah, pemimpin bangsa yang cerdas, adil dan amanah serta pengusaha yang siap membawa perubahan bagi diri, bangsa dan kaum muslimin ke arah kemajuan dan kehidupan Indonesia yang lebih gemilang
3. MELAKSANAKAN DAN MENGEMBAN DA’WAH ISLAM
Kami adalah pengemban dakwah yang meyakini hanya dengan aktivitas da’wah menuju pola hidup bersyari’ah akan memberikan keberlimpahan dan keberkahan di muka bumi ini untuk mendapat ridha Allah di Akhirat kelak
4. MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI MORAL, SPRITUAL, MENUJU KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN DUNIA SERTA AKHIRAT
Kesejahteraan merupakan sesuatu yang selalu kami usahakan. Kami meyakini bahwa kelangsungan sekolah kami harus dapat memberikan hasil yang berlimpah dan nilai tambah yang seimbang secara material dan spiritual bagi kami.
Selalu bersyukur dan berbagi adalah sikap kami. Segala usaha yang kami lakukan untuk menciptakan dan berbagi kemakmuran serta kesejahteraan bagi diri dan lingkungan kami.
PENGURUS YAYASAN SYEKH IBRAHIM MUSA PARABEK – BUKITTINGGI
Pembina :
Dr. H. Muchtar Naim
Dr. H. Asril Moeis
H. M. Achyarli Abd. Djalil, SH
Drs. H. Mardas Munir
Syekh H. A. Ghafar St. Batuah
Drs. H. Djohar Rivai
Pengawas :
Ir. H. Muchlis
H. Tasril Moeis
Ir. H. Amrin Zainuddin
Pengurus :
Ketua : Ir. H. Novizar Zen
Sekretaris : Drs. Muslih Sayan
Bendahara : H. Erwan M. Nur
Bid. Pendidikan : Ir. Susi Zahrawati Moeis, MT
Bid. Pembangunan : Dasril St. Mangkudun
Pengasuh Pesantren
Syeikh Madrasah
Syekh H. Abdul Gafar
Syekh H. Khatib Muzakkir
Syekh 'Athif bin Ibrahim (Syekh Al-Azhar Mesir)
Pimpinan pondok
Pimpinan Pondok : H. Ilham, Lc, MA
Pimpinan Tingkat Aliyah
Kepala Sekolah : Ust. Ujang, S.ThI
Waka Kurikulum : Ust. Jendrizal, S.Ag
Waka Kesiswaan : Ust. Habibi, Lc
Pimpinan Tingkat Tsanawiyah
Kepala Sekolah : Ust. Nurdin, S.Ag
Waka Kurikulum : Ustzh. Nofitri, S.Ag, M.Pd
Waka Kesiswaan : Ust. Taufik Hidayat, S.ThI
Waka Tata Usaha : Ustzh. Zahara
Kepala Bagian Umum : Ust. Masyrur Syahar, B.A
Bendahara : Erna Desi
Pimpinan Asrama
Kepala Asrama : Ust. Drs. Zulfahmi
Waka Asrama : Ust. Ahmad Mubarak, M.Si
Koord. Asrama Putra : Ust. Herry Arief, S.Ei
Koord. Asrama Putri : Ustzh. Ratna Dewi, S.PdI
Last Updated on Wednesday, 12 September 2012 01:35
Courtesy: thawalib-parabek.sch.id