Istri Minta Cerai Gara-gara Facebook
Istri Minta Cerai Gara-gara Facebook 7 Ulama Indonesia dan Karya Tulis-nya Kalau berdasar pada anjuran Nabi, maka langkah yang sebaiknya anda tempuh adalah menceraikan istri Anda. Dalam sebuah hadits Nabi ditanya oleh seorang sahabat yang istrinya tidak menolak disentuh lelaki lain. Nabi dengan tegas menjawab: "Ceraikan dia!" karya ulama nusantara yang sudah diterjemahkan dalam bahasa indonesia,
ISTRI MINTA CERAI GARA-GARA FACEBOOK
Assalamu'allaikum.....
Bapak ustad yang di rahmad Alloh.....
Saat ini saya mempunyai masalah yang sangat berat menyangkut rumahtangga saya.....
Ijinkan saya bercerita dari saat saya dan istri bertemu 22 tahun yang lalu. Kami berhubungan (pacaran) selama 5 tahun dengan restu orang tua dan keluarga kami masing2. Kami lalu menikah dengan baik , walaupun saya orangnya cenderung kasar , mudah marah dan kurang dalam ibadah , istri saya tetap mau menikah , saat itu saya usia 22 tahun dan istri saya 23 tahun.
Sebelum cerita saya lanjutkan.
Latar belakang saya dari keluarga yang di beri kenikmatan materi oleh Alloh tetapi kurang dalam ibadah.(hal ini tidak membuat saya membatasi pergaulan ,karena menurut saya semua orang sama) Saat saya usia 15 tahun , ayah dan ibu berpisah karena perselingkuhan ibu
Ayah lalu bertobat dan tekun beribadah lalu menikah lagi , dan ayah mendapat kenikmatan dari Alloh yang berlipat dari sebelumnya Ibu saya menikah dengan selingkuhannya dan hidup pas-pasan
DAFTAR ISI
ISTRI MINTA CERAI GARA-GARA FACEBOOK
Saya tidak menyesali atau menyalahkan dari perpisahan orang tua ,tetapi saya merasakan kehilangan sesuatu yang tak tergantikan dari perpisahan itu (hal ini juga di rasakan oleh adik2 saya)
Latar belakang istri saya dari keluarga yang biasa dalam hal materi , tetapi tekun dalam ibadah Di usia 5 tahun , istri saya telah khatam Dia sangat ideal untuk di peristri
Cerita berlanjut , saat kami menikah dan 2 tahun kemudian lahirlah puteri kami (saat ini usia 16 th SMA kls 1) Tetapi saat usia rumahtangga kami beranjak 3 tahun , saya melakukan kesalahan fatal dan sangat saya sesali sampai sekarang. Saya berselingkuh.....kurang lebih 3-4 thn saat itu walau mengetahui perbuatan saya dan selalu di teror selingkuhan saya ,tapi istri saya sangat tabah dan sabar, dia hanya diam dan terkadang mengingatkan walau tidak secara langsung tapi saya tak mendengarkannya.
Sampai pada satu saat selingkuhan saya datang ke rumah dan meminta kami bertemu, dia meminta saya untuk memilih . saya memilih istri dan anak karena sangat mencintai mereka
Setelah itu rumahtangga kami berlanjut karena dengan kesabarannya istri mau memaafkan saya.....dan saya tidak pernah mengulangi kesalahan saya sampai saat ini....
Lalu lahirlah puteri kedua kami (saat ini usia 10 thn SD kls 5) kemudian lahir satu2nya putera kami (usia 7 thn SD kls 1) Masa2 itu kami jalani ,usaha saya berjalan walau tidak bisa dikatakan sukses. Dalam kehidupan rumahtangga, saya cenderung dominan , tetap sering marah dan kasar.
Sampailah pada saat 3 tahun lalu. Dengan kemajuan teknologi saya mengajari istri untuk ber-internet khususnya FB.
dia lalu bertemu dengan mantan pacarnya yang pernah meminangnya kepada ortu istri saya (di restui karena memang masih ada hub saudara jauh) Hal ini sebelum istri kenal saya (saat itu dia tidak pernah bercerita kalau sudah pernah di pinang) Tidak sengaja,saya mengetahui pesan2 yang mereka kirim di FB ....yang pada intinya mereka sama menyesal tidak berjodoh , karena saat istri saya masih sekolah , pacarnya itu pendidikan di angkatan dan hanya berkirim surat ,tetapi tidak pernah sampai yang pada akhirnya pacarnya itu menikah.....
Hal itu menjadikan saya tidak bisa mempercayai istri saya lagi kami sering bertengkar karena hal2 kecil. Ini juga di ikuti dengan keadaan usaha saya yg semakin mundur, juga saya sakit penyakit dalam (hal ini menyadarkan saya ingat Alloh SWT dan beribadah) Saat itulah istri saya berubah 360° Dia jadi pemarah dan hilang kesabarannya. Sampai dia pernah pergi dari rumah membawa putera kami yg masih kecil(sorenya saya bisa menemukannya di tempat saudara)
Kami sering saling memaafkan tetapi tetap bertengkar lagi.
Tahun lalu....di puncak perselisihan dan merosotnya usaha saya di titik yg paling rendah. istri saya pergi dari rumah membawa putera kami, sebulan kami tanpa komunikasi Akhirnya istri saya pulang tetapi tidak mau pulang ke rumah kami dan dia meminta cerai. tetapi saya tetap berpendirian tidak akan cerai
Yg membuat saya berat , karena menurut saya perceraian hanya akan membawa kesedihan buat anak2 Saat itu saya tahu kalau ada seseorang yg dekat dgn istri saya,suatu saat orang ini ketahuan istrinya kalau dia dekat dgn istri saya. Kemudian akhirnya istri saya mau kembali....kami saling memaafkan dan saya berubah tidak pernah marah2 lagi.(saat itu saya di tolong ayah saya ,diberi sedikit modal untuk meneruskan usaha)
Hampir setahun rumahtangga kami berjalan lagi Sampai 2 bulan yang lalu , kami mulai berselisih dan bertengkar kembali. Istri saya minta cerai lagi dia sampai berkata mengharamkan saya menyentuh dia
Saat ini istri saya dekat lagi dgn seseorang lelaki , bahkan tidak pernah pulang ke rumah kami atau ke rumah ortunya. Dia menginap di hotel(pernah dgn anak saya dan lelaki yg dekat dgnnya saya tidak tahu siapa karena belum pernah melihat dia jalan dgn istri saya,saya hanya mendengar cerita dari anak kami yg kecil)
Istri saya tetap meminta cerai tetapi Saya tetap bertahan dgn pendirian saya untuk tidak berpisah karena demi anak2 tetapi dia mau gugat cerai Dia sengaja melakukan hal macam2 agar saya mau menceraikannya Saat ini saya hanya bisa bersabar dan memohon pertolongan Alloh. agar di bukakan pintu hati istri saya.
Bapak ustad.
1. Saya memohon saran dari bapak, apa yg harus saya lakukan agar istri saya bisa ingat dan mengurungkan niatnya.
2. Bagaimana hukumnya kalau istri meminta cerai (di lihat dari kasus saya)
3. Saya mohon dibantu mendoakan dan memohon kepada Alloh agar rumahtangga kami bisa kembali rukun.
Terimakasih.
Wasalamu'allaikum.
Kata2 yang selalu saya ingat dari seorang ustad yg membuat hati saya kuat ;
Bila ada perceraian maka setan yg menggoda sepasang manusia itu seperti mendapat penghargaan prestasi tertinggi
NS
JAWABAN ISTRI MINTA CERAI GARA-GARA FACEBOOK
1. Kalau berdasar pada anjuran Nabi, maka langkah yang sebaiknya anda tempuh adalah menceraikan istri Anda. Dalam sebuah hadits Nabi ditanya oleh seorang sahabat yang istrinya tidak menolak disentuh lelaki lain. Nabi dengan tegas menjawab: "Ceraikan dia!" Sahabat itu berkata, "Tapi saya masih mencintainya Nabi." Nabi menjawab lagi, "Kalau begitu lanjutkan hubungan." Lebih detail lihat: Istri yang Selingkuh.
Dari hadits di atas, Nabi memberi dua pilihan. Yang utama adalah perceraian. Itu konteksnya apabila istri berjanji untuk taubat. Namun dalam kasus Anda sebaliknya, justru dia meminta untuk bercerai dan tidak ada tanda-tanda bertaubat. Karena itu, saran saya adalah menceraikan dia adalah pilihan yang tepat karena itu berarti memberi kesempatan dia untuk menikah dengan selingkuhannya agar tidak selalu berzina.
Kurang tepat kalau anda meletakkan kesabaran dalam konteks ini. Sabar itu ada momennya, dan itu bukan saat istri berzina dengan laki-laki lain bahkan berkali-kali.
2. Istri anda berdosa kalau meminta cerai tanpa sebab. Tapi lebih besar dosa zinanya. Lihat Istri Minta Cerai Suami Tidak Mencium Bau Surga
3. Kami doakan yang terbaik buat Anda berdua apapun itu. Kalau perceraian lebih baik, maka semoga Allah mempercepat prosesnya. Apabila kembali lebih baik, semoga dia berhenti berselingkuh.
________________________________________________________
7 ULAMA INDONESIA DAN KARYA TULIS MEREKA
Assalamu'alaikum wr wb
Kepada Yth : Dewan Pengasuh (Pimpinan) Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang
saya ingin bertanya tentang beberapa karya ulama nusantara yang sudah diterjemahkan dalam bahasa indonesia, bagaimana & dimana saya mendapatkan kitab tersebut, ulama tsb diantaranya :
1. Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari
2. Syeikh Sulaiman Ar-Rasuli Al-Minangkabawi
3. Syeikh Sayyid Utsman Betawi
4. Syeikh Muhammad Khalil Al-Maduri
5. Syeikh Nawawi Al-Bantani
6. Syeikh Muhammad Mukhtar Al-Bughri
7. Syeikh Abdul Hamid Asahan
jazakumulloh khoir
darwin rachmanto
JAWABN KARYA TULIS ULAMA ASAL INDONESIA
Berikut daftar kitab karya tulis ulama nusantara dalam bahasa Arab. Namun, maaf kami kurang mengetahui tentang terjemahan dari kitab-kitab tersebut. Silahkan hubungi toko kitab terdekat untuk menanyakan dan memesannya kalau ada.
1. Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari (lahir 1710 M - wafat 1812 M) karya tulisnya: Sabilal Muhtadin, Tuhfatur Raghibiin, Al Qaulul Mukhtashar, kitab Ushuluddin, kitab Tasauf, kitab Nikah, kitab Faraidh, kitab Hasyiyah Fathul Jawad.
2. Syeikh Sulaiman Ar-Rasuli Al-Minangkabawi (lahir 1287 H./1871 M., wafat pada 29 Jumadil Awal 1390 H./1 Agustus 1970 M.). Karya tulis: Dhiyaus Siraj fil Isra‘ Walmi‘raj, Tsamaratul Ihsan fi Wiladah Sayyidil Insan, Dawaul Qulub fi Qishshah Yusuf wa Ya‘qub, Risalah al-Aqwal al-Washitah fi Dzikri Warrabithah, Al-Qaulul Bayan fi Tafsiril Quran, Al-Jawahirul Kalamiyyah, Sabilus Salamah fi wird Sayyidil Ummah, Perdamaian Adat dan Syara‘, Kisah Muhammad ’Arif.
3. Syeikh Sayyid Utsman Betawi. Kalau yang dimaksud adalah Habib Utsman bin Yahya (lahir 1882 M/1238H - wafat 1913 M) mufti Betawi / Batavia zaman Belanda, maka karya tulisnya adalah sbb: Taudhih Al-Adillati ‘ala Syuruthi Al-Abillah, Al-Qawanin Asy-Syar’iyah li Ahl Al-Majalisi Al-Hukmiyah wal Iftaiyah , Ta’bir Aqwa ‘adillah, Jam Al-Fawaid, Sifat Dua Puluh, Irsyad Al-Anam, Zahr Al-Basyim,Ishlah Al-Hal, Al-Tuhfat Al-Wardiah, Silsilah Alawiyah, Al-Thariq Al-Shahihah, Taudhih Al-Adillah , Masalik Al-Akhyar, Sa’adat Al-Anam, Nafais Al-Ihlah, , Kitab Al-Faraid, , Saguna Sakaya, Muthala’ah, Soal Jawab Agama, Tujuh Faedah, Al-Nashidat Al-Aniqah, Khutbah Nikah, Al-Qu’an Wa Al-Dua, Ringkasan Ilmu Adat Istiadat, Ringkasan seni membaca Al-Qur’an, Membahasa Al-Qur’an dan Kesalahan Dalam Berdo’a, , Perhiasan, Ringkasan Unsur-unsur Do’a, Ringkasan Tata Bahasa Arab, Al-Silisilah Al-Nabawiyah, Atlas Arabi, Gambar Mekah dan Madinah, Ringkasan Seni Menentukan Waktu Sah Untuk Shalat, Ilmu kalam, Hukum Perkawinan, Ringkasan Hukum Pengunduran Diri Istri Secara Sah, Ringkasan Undang-Undang Saudara Susu, Buku Pelajaran Bahasa dan Ukuran Buku, Adab Al-Insan, Kamus Arab Melayu, Cempaka Mulia, Risalah Dua Ilmu, Bab Al-Minan, Hadits Keluarga, Khawariq Al-Adat, Kitab Al-Manasik dan Ilmu Falak.
4. Syeikh Muhammad Khalil Al-Maduri (1235 – 1341 H / 1820 – 1923 M). Karya tulisnya: Kitab silah fi bayannikah, Kitab al Matnus Syarif, Kitab terjemah Alfiyah, Kitab Asmaul Husna, Shalawat kiai Khalil Bangkalan,
Wirid-wirid kiai Khalil Bangkalan, Lembaran berupa do’a-doá dan hizib.
5. Syeikh Nawawi Al-Bantani (lahir 1230 H atau 1813 M - wafat 1314 H/ 1897 M). Karya tulisnya banyak antara lain: al-Tsamâr al-Yâni’ah syarah al-Riyâdl al-Badî’ah
al-‘Aqd al-Tsamîn syarah Fath al-Mubîn
Sullam al-Munâjah syarah Safînah al-Shalâh
Baĥjah al-Wasâil syarah al-Risâlah al-Jâmi’ah bayn al-Usûl wa al-Fiqh wa al-Tasawwuf
al-Tausyîh/ Quwt al-Habîb al-Gharîb syarah Fath al-Qarîb al-Mujîb
Niĥâyah al-Zayyin syarah Qurrah al-‘Ain bi Muĥimmâh al-Dîn
Marâqi al-‘Ubûdiyyah syarah Matan Bidâyah al-Ĥidâyah
Nashâih al-‘Ibâd syarah al-Manbaĥâtu ‘ala al-Isti’dâd li yaum al-Mi’âd
Salâlim al-Fadhlâ΄ syarah Mandhûmah Ĥidâyah al-Azkiyâ΄
Qâmi’u al-Thugyân syarah Mandhûmah Syu’bu al-Imân
al-Tafsir al-Munîr li al-Mu’âlim al-Tanzîl al-Mufassir ‘an wujûĥ mahâsin al-Ta΄wil musammâ Murâh Labîd li Kasyafi Ma’nâ Qur΄an Majîd
6. Syeikh Muhammad Mukhtar Al-Bughri (lahir 1278 H/ 1862 M). Karya tulisnya antara lain: Taqribul Maqshad fil Amali bir Rub'il Mujaiyab, Ushulud Din I'tiqad Ahlis Sunnah wal Jamaah, Ar-Risalatul Wahbatil Ilahiyah fi Bayani Itsqati ma'alal Maiyiti minal Huquqi was Shiyam was Shalati, As-Shawa'iqul Muhriqah lil Auhamil Kazibah fi Bayani Hillil Baluti war Raddu `ala man Harramahu, t-hafus Sadatil Muhadditsin bi Musalsalatil Ahaditsil Arba'in, Khutbah al-Jumaat, Kitab ad-Durril Munif fi Syarhil Wirdil Lathif, Mukhtashar Kitab ad-Durril Munif fi Syarhil Wirdil Lathif.
7. Syeikh Abdul Hamid Asahan (lahir 1298 H/1880 M - Wafat 1370 H/1951 M.). Karya tulisnya antara lain: Ad-Durusul Khulasiyah, Al-Mathalibul Jamaliyah, Al-Mamlakul `Arabiyah. Nujumul Ihtiba, Tamyizut Taqlidi minal Ittiba, Al-Ittiba, Al-Mufradat, Mi'rajun Nabi.