Gadis tak perawan dilamar pria agamis, pantaskah?

Gadis tak perawan dilamar pria agamis, pantaskah? saya kan punya pacar. Kami menjalin hubungan selama hampir 7th. Dalam berhubungan kami pernah melak
GADIS TAK PERAWAN DILAMAR PRIA AGAMIS, PANTASKAH?

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Saya ingin sekali berkonsultasi sama pak ustad
Selama ini saya bingung sekali harus bagaimana, harus mengambil sebuah keputusan seperti apa

Begini pak, saya kan punya pacar. Kami menjalin hubungan selama hampir 7th. Dalam berhubungan kami pernah melakukan hubungan suami istri padahal kami belum menikah. Kami juga pernah melakukan hubungan suami istri pada bulan ramadhan dan pada saat itu seketika kami tidak berpuasa. Seingat saya, 2 kali seperti itu tetapi beda tahun. Sampai saat ini saya tidak bisa menceritakan hal ini kepada orang tua saya.
Saya sadar jika saya pernah membohinginya 1 kali itupun diawal hubungan kami.
Semenjak kejadian itu saya sadar atas apa yang telah saya lakukan. Saya sangat serius dengan pacar saya, untuk menebus semua kesalahan saya yang pernah membohongi dia, saya menerima semua yang dia lakukan terhadap saya termasuk mengajak saya untuk berbuat zina.

Saat itu saya masih sangat polos dan selalu diam dengan apa yang dia lakukan terhadap saya. Semenjak itu pula saya ingin serius dengan dia. tetapi pacar saya tidak pernah serius dengan saya. Saya sering dibuat kecewa oleh dia, dibohongi, diduakan cintanya,tidak pernah menganggap saya sebagai pacar dia, bahkan dia sering mempermalukan saya ditempat umum. jujur saja saya sering mengeluarkan uang untuk jalan2, makan, bahkan pulsa. tetapi saya memilih untuk bertahan karena saya sangat mencintainya walaupun dia tidak pernah mencintai saya dengan tulus.

Disisi lain saya juga ingin dia bertanggung jawab atas apa yang selama ini kami lakukan berdua.
Pada saat saya berumur 19th saya selalu memaksa dia untuk menikahi saya. Tetapi dia tidak pernah menunjukkan keseriusannya kepada saya. Dia belum bisa menikahi saya dengan alasan belum cukup materi. Saat itu saya menerimanya dan selalu sabar.
Dia sering memberikan sebuah harapan yang lebih kepada saya, tetapi sama sekali tidak ada kenyataannya.

Dia bekerja tetapi tidak pernah ada hasilnya sama sekali. Dia selalu mengeluh tentang kekurangannya padahal jika dia keluar dengan teman temannya dia selalu senang. Tidak seperti pada saat bertemu dengan saya. Berpenampilan tidak punya uang sama sekali.

Dari situ saya mencoba untuk selalu bersabar dan menerimanya.
Pada bulan april kemarin saya telah diberikan petunjuk oleh Allah jika saya telah dibohongi oleh dia (pacar saya). Dia mengulangi lagi kesalahan yang selalu dia lakukan kepada saya yaitu menjalin hubungan dengan orang lain. Saya menanyakan kenapa seperti itu dan saya berpikir mungkin bisa diperbaiki lagi walaupun itu adalah kesempatan yang sering saya berikan kepada dia. Lebih dari 3-4 kali saya memberikan kesempatan kepada dia. Dia mengatakan itu bukan keinginan saya untuk menduakan kamu.

Dia terus terang jika dia dijodohkan oleh nenek dan saudaranya. Saya kaget dan merasa kecewa. Ternyata hubungan kami tidak mendapatkan restu dari nenek dan saudaranya dengan alasan tidak bisa menerima jika berbeda adat.
Awalnya saya berusaha untuk menerima semuanya. saya juga pernah menceritakan semuanya kepada orang tua saya. Saya menceritakan semuanya karena saya pada saat itu bingung, kecewa. Saya sangat membutuhkan tempat untuk curhat mungkin saja saya bisa mendapatkan solusi.

Kemudian saya baru menyadari, setiap saya kerumah pacar saya, saya belum pernah melihat orang tua pacar saya taat beribadah, pada bulan ramadhan pun saya belum pernah melihat orang tua pacar saya shalat tarawih.

Dari dulu saya tidak pernah menyadari hal itu. Tiba tiba saja saya penasaran dan menanyakan hal itu kepada dia, dia menjelaskan jika bapak dia tidak pernah shalat, bapak dia menganut ilmu jawa. Dalam ajarannya tidak shalat. Dia juga jarang shalat, tidak taat beribadah. Serta ibu dan kakaknya juga seperti itu. Awalnya saya berusaha untuk diam dan menerima.

Tetapi tiba tiba orang tua saya mengatakan kepada saya jika beliau menginginkan saya mendapatkan seorang suami yang taat beragama dan keluarganya juga taat beragama. Saya bingung dan tidak tau harus bagaimana.

Saya pernah mencoba untuk berbicara dengan pacar saya agar dia bisa membujuk bapaknya. Saya juga sering menyuruh pacar saya untuk lebih taat beragama. Tetapi pacar saya tidak bisa menuruti kata2 saya agar membujuk bapaknya. Dia takut pada bapaknya.

Saya tambah bingung, kecewa, saya tidak berani mengatakan hal ini kepada orang tua saya. Saya pun memilih untuk diam. Jujur saja saya juga tidak bisa jika mempunyai mertua yang tidak taat beragama, saya juga tidak bisa jika mempunyai seorang suami yang tidak taat beragama. Karena saya menginginkan seorang imam yang baik dan bisa membimbing saya.

Kemudian pak, pada hari raya idul fitri kemarin ada orang yang berniat untuk menjodohkan saya dengan keponakannya sendiri. Beliau termasuk tetangga sendiri, dari keluarga yang sangat taat beribadah, taat beragama. Saya pernah dipertemukan dengan laki2 yang akan dijodohkan dengan saya.

Awalnya saya tidak bisa menerimanya, karena saya menyadari jika pernah berbuat zina dengan pacar saya, saya takut membuatnya kecewa. Dan saat itu saya masih menjalin hubungan dengan pacar saya. Tetapi disisi lain saya capek dengan tingkah laku pacar saya, saya capek dibohongi, ditipu oleh dia. Saya juga capek melihat dia tidak pernah bisa untuk mengajak saya serius untuk menikah. saya juga tidak bisa jika harus mempunyai seorang mertua yang tidak taat beribadah, dan saya juga tidak bisa menerima suami yang tidak taat beribadah.

Saat itu saya bingung harus bagaimana, pada akhirnya saya shalat istikharah, sudah beberapa hari saya melakukan shalat istikharah, setelah itu saya sering bermimpi tentang laki2 itu (orang yang dijodohkan dengan saya) dan mimpi itu selalu langsung terjadi didalam kenyataan dan saya juga bermimpi jika pacar saya tidak memperdulikan saya atau bisa dikatakan merasa senang sekali jika suatu saat pisah dengan saya.

Awalnya saya merasa keberatan, bingung, tidak tau harus bagaimana, setiap hari memikirkan masalah ini, setiap hari saya menangis.
Setelah kejadian mimpi tersebut, saya pun pasrah, saya menuruti keinginan orang tua agar bisa menerima perjodohan itu.

Pada akhirnya hubungan saya dengan pacar saya berakhir dan yang memutuskan bukan saya tetapi orang tua saya. Karena orang tua saya sangat mengecewakan dengan apa yang telah pacar saya lakukan selama ini kepada saya dan selama ini orang tua saya memilih untuk diam jika melihat pacar saya mensia-siakan saya.
Kemudian saya melakukan perkenalan dengan laki2 yang akan dijodohkan dengan saya melalui sms, tlfon bahkan video call.

Awalnya saya merseponnya biasa saja, tidak mempunyai perasaan kepada dia, saya dipaksa oleh ibu saya, harus memberikan perhatian, kepedulian kepada dia, entah kenapa saya merasa nyaman, bahagia dan mempunyai perasaan kepada dia dan itu saya mengakui kepada dia jika saya mempunyai perasaan kepada dia. Awalnya dia mengatakan suka kepada saya, kemudian saya membalasnya.

Sudah 2 bulan saya mengenalnya. dia juga pernah pulang ke jawa untuk menghampiri saya, dia sempat mengajak saya pergi kerumah saudaranya, memperkenalkan saya kepada saudaranya. Keluarganya sangat senang kepada saya, keluarganya sangat mengharapkan saya untuk menjadi istri dia.

2 hari sebelum dia mau pulang ke tempat kerja dia diluar jawa, dia bilang, "saya jauh jauh kesini hanya untuk mencari seorang istri, saya ingin mengajak kamu bukan untuk pacaran tetapi untuk berumah tangga". Awalnya saya tidak menjawabnya. Dia tetap menunggu jawaban dari saya hingga 3 hari. Dan akhirnya saya menjawab "iya". Kemudian dia bilang insyaallah 1 bulan lagi dia akan melamar saya. Saya terdiam dan bingung harus bagaimana.

Pertanyaan saya :
1. Saya telah memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan saya dengan pacar saya, saya lebih memilih menerima perjodohan dan akhirnya saya mempunyai perasaan kepada laki2 yang akan dijodohkan dengan saya. Apakah jalan yang saya ambil ini benar?

2. Dia akan melamar saya, saya bingung harus bagaimana. Karena saya takut mengecewakan dia dan keluarganya. Apakah saya harus menerimanya atau harus menolaknya? Apakah saya harus shalat istikharah lagi sampai diberikan sebuah jawaban oleh Allah??
3. Masih pantaskah saya untuk mendapatakan seorang suami yang baik? karena saya menyadari jika saya pernah berbuat zina, saya sudah menyadari dan saya ingin menjadi orang yang lebih baik lagi. Saya ingin memperbaiki diri saya dan saya berniat untuk bertaubat.
4. Jika saya jadi menikah dengan dia, apakah pernikahan kami bisa halal dan sah? Bagaimana solusinya??

5. Bagaimana caranya untuk menebus perbuatan saya dengan pacar saya yang melakukan hubungan suami istri pada bulan ramadhan? Untuk perempuan harus seperti apa?
6. Bagaimana agar diri saya bisa suci lagi?? Apakah harus mensucikan diri dengan mandi dari hadats besar? Atau dengan solusi lain?

7. Yang saya takutkan adalah pada saat malam pertama, saya takut dia akan mengetahui jika saya sudah tidak perawan lagi. Apakah saya harus mengakuinya sebelum menikah dan lamaran atau apakah saya harus menyembunyikannya dari dia?? Walaupun aib dosa besar seseorang tidak diperbolehkan untuk dibongkar.

8. Apakah saya masih pantas untuk memperbaiki diri dengan cara bertaubat? Harus bertaubat seperti apakah agar taubatan saya bisa diterima oleh Allah??


9. Bagaimana caranya jika sudah menikah dengan dia agar dia tidak mencurigai tentang kekurangan saya yaitu sudah tidak perawan lagi?


10. Saya benar-benar ingin bertaubat, ingin memperbaiki semuanya, Pada waktu apakah yang sangat tepat untuk shalat bertaubat??

Saya minta tolong berilah saya solusi untuk masalah saya saat ini.
Terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

JAWABAN

1. Benar. Dan sangat baik.

2. Sebaiknya langsung diterima. Istikharah hanya diperlukan ketika dalam pilihan sulit dan dilematis di mana calon anda statusnya kurang jelas. Apabila dia sudah jelas orang baik dan taat agama maka insyaAllah perjodohan anda diridhoi Allah.

3. Kalau anda bertaubat nasuha, maka anda pantas untk mendapatkan suami yang baik. Baca detail: Cara Taubat Nasuha

4. Halal dan sah apabila terpenuhi syarat dan rukunnya yaitu ada wali nikah, ada dua saksi, ijab kabul dan mahar. Baca detail: Pernikahan Islam

5. Kalau sebelum zina itu anda sudah membatalkan puasa, maka yang diperlukan cukup mengganti puasanya saja. Baca detail: Puasa Ramadhan

6. Suci dari apa? Kalau dari zina, maka minimal harus mandi junub. Baca detail: Cara Wudhu dan Mandi Junub

Kalau suci dari dosa, maka harus bertaubat nasuha. Baca detail: Cara Taubat Nasuha

7. Sebaiknya tidak usah bercerita kalau tidak ditanya. Namun hendaknya jujur kalau ditanya. Hindari membahas soal ini sebisa mungkin. Namun kalau dia bertanya secara tegas, maka jawab dengan jujur. Untuk sementara ini, bersikaplah sebaik dan sesantun mungkin. Ini dilakukan agar reputasi anda semakin baik di mata dia.

8. Semua manusia yang masih hidup masih pantas untuk bertaubat. Taubat yang harus dilakukan adalah taubat nasuha. Baca detail: Cara Taubat Nasuha

9. Kekurangan anda tidak bisa ditutupi. Oleh karena itu, pasrahkan hal ini kepada Allah. Dan teruslah memperbaiki diri dalam sikap dan ilmu Sebisa mungkin perbanyak membaca bacaan agama. Anda bisa memulainya dari link ini: - http://www.alkhoirot.org/p/about.html#1.
- http://www.alkhoirot.net/2013/12/agama-islam.html

Dan hindari bacaan agama dari situs Wahabi Salafi yang radikal. Lihat daftar situs radikal: http://www.konsultasisyariah.in/p/wahabi.html#1

10. Bertaubat itu bukan dengan shalat bertaubat. Tapi dengan berhenti dari perbuatan dosa, menyesalinya, dan menambalnya dengan ibadah wajib dan sunnah secara teratur.
LihatTutupKomentar