Mengatasi istri keras kepala dan tidak taat
Mengatasi istri keras kepala dan tidak taat istri saya tidak pernah perhatian smasa pacaran (yg hrs memulai komunikasi pun saya), dan jg belum pernah
MENGATASI ISTRI KERAS KEPALA DAN TIDAK TAAT
Assalamu'alaikum.. saya dan istri saya baru saja menikah tgl.20 Mei 2017 (krg lebih 1bln), sebelum saya bercerita dan bertanya saya ingin terlebih dahulu bercerita masa sebelum menikah. Dimulai dari saya berniat untuk berhenti cari pacar dan ingin mencari istri, seorang teman pun memperkenalkan saya dg istri saya ini. Istri saya adalah tipe wanita yang sulit untuk didekati pria, bahkan sudah 4th menyendiri sampai akhirnya ada pria yang mengajak serius dengannya tapi istri saya ini punya sahabat dan mereka sudah lama bersahab dan msg sangat loyal (malah saya menilai terlalu berlebihan).
Memasuki masa perkenalan awal saya langsung mengungkapkan niat serius saya untuk menjadikanya istri, tp istri saya memilih untuk berpacaran dlu dan slg mengenal, akhirnya kita berpacaran. Masa pacaran.. istri saya adalah wanita yg bnr' berbeda dg wanita' yg pernah saya pacari, selain sulit buat didekati, sgt keras kepala (egois), sgt dingin terlebih kpd sya yg memang pendiam tp beda sikapnya thd sahabatnya, ketika masa pacaran pun saya sulit mengajak istri untuk bertemu, kalopun bisa bertemu plg cuma sebentar atau terganggu oleh acara dg sahabatnya, malah seringnya kita jrg ketmu dg alasan udah punya janji dg teman atau sahabatnya,
slain itu.. istri saya tidak pernah perhatian smasa pacaran (yg hrs memulai komunikasi pun saya), dan jg belum pernah membalas "love u too atau syg km jg" stp saya mengungkapkn perasaan saya bahkan smpe skrg stlh 1bln mnikah. Secara tdk lgsg itu yang menimbulkan seringnya konflik dan stp trjadi prtengkaran kita tdk pernah mncapai kta sepakat krna hrs saya yg mengikuti ego nya.
Memang bkn masa pacaran yg nyaman dibanding dg mantan' terdahulu, malah ketika sya brbcara kpada org tua "ingin menikah" sya selalu dhantui keraguan tapi saya slalu myakinkan diri stlh menikah pst istri sya berubah, dan akhirnya kita menikah. Akan tetapi saya justru merasa tidak bahagia dan ada sedikit penyesalan dg pernikahan ini karena istri saya tidak melakukan kewajibanya yaitu :
1. menolak untuk berhubungan suami-istri dg alasan tidak siap, blm ridho. Sudah 3x saya meminta hak dan slalu dg jwbn yg sma dia menolak. Sampe skrg saya pun belum lg mengajak berhub meskipun saya sebagai pria bnr' ingin.
2. Jgnkan berhub intim, tidur pun dr awal menikah sampe skrg kalo tdk membelakangi, pst menutup wajahnya dg selimut, dan tidak ingin 1 selimut.
3. Awal' stp keluar rmh tdk prnah mmnta ijin, dan seringnya mnghabiskan wkt dg sahabatnya itu.
4. Terlalu intens berhub dg sahabatnya itu, chat, telponan dan lbh sering khawatir thd sahabatnya dibanding suaminya. Malah kalo sahabatnya ada istri saya lebih fokus bersama sahabatnya dbanding suaminyas.
5. Mulai ada kecurigaan krna istri sya selalu menjauhkan hpnya dr saya dan nada yg diset "silent"
6. Tidak mau diajak pindah kerumah sya sndiri pdhl sya punya rmh sndiri dg alsan ibunya yg memang tinggal sndiri
7. Krg menghargai ortu sya. Pernah suatu ketika ibu sya mnelpon tdk diangkat dan dsms pun tdk dmbls alsn ini itu yg gk msuk diakal
Sebagai suami saya sering mengingatkan, malah slalu berujung dg perdebatan dan jwbn yg sma drnya "namanya jg adaptasi, jgn byk nuntut justru mkin gk mau kalo dtuntut" dan justru mnyalahkan skp sya yg gk sprt shabatnya yg rame. Pdhl sya cm mngingatkan tntg kewajibanya, menyebutkan apa saja hak & kewajiban suami-istri.
Jujur, saya merasa tidak bahagia, dan selalu merasa disakiti oleh istri saya sndiri baik lisan atau tindakan dmulai dr perlawanan/perdebatan stp saya mencoba mengingatkan atau cm melihatnya tidur dg cara membelakangi. Pernah satu ketika kita bertengkar betapa sedihnya saya ketika dia menjawab menikah bkn krna mencintai saya krna "sunnah rasul" dan pst krna tdk ingin mngecewakan ibunya.
Suatu ketika sya penasaran dg isi hpnya krna slain slalu djauhkan dr sya, stp mnjwb chat dr sya slalu lama dbls dan akhrnya ktka dia lengah sya membuka hpnya dan betapa kagetnya saya ktika membca chat dg sahabatnya itu, slain terungkap kdg istri sya berbohong ktika kluar rmh (blgnya kmn trnyata prgi dg sahabatnya itu),
dan yg bkin saya sgt sakit hati membaca isi obrolan mereka memang sih sahabatnya jg wanita tp sya merasa mrka terlalu berlebihan terllu mesra dr obrolanya "syg'an, kangen'an" smpe sya menangis krna mnahan rsa skt hti krna prlakuan istri sya sndiri. Sya ttp khusnudzhon mrka normal tp dr cra perlakuan istri sya kpd sya dbanding kpd sahabatnya sgt berbeda terkesan sgt berlebihan pdhl mrka sma' telah menikah, dan saat menikah pun istri sya gk mau mndahului sbhtnya sblm mnikah. Setiap hr saya hanya mncoba bersabar dan mendoakan agar istri sya bs berubah, akan tetapi mskpn kdg sya mncoba untuk tdk mmikirkan ttp terpikir smpe terasa sakit hati itu muncul.
Langsung saja ke pertanyaan
1. Solusi terbaik dr permasalahan rumah tangga saya seperti apa?
2. Saya sudah mengingatkan, mgkn kalo kesabaran sya habis apa sya hrs mmulai pisah ranjang? (Dlm artian pisah rmh karena smntara sya tinggal drmh ortunya tdk akan mgkn pisah ranjang kecuali sya sndiri plg krmh sya)
JAWABAN
1. Dilihat dari cara dia bersikap dan cara anda menyikapi istri, maka tampaknya sulit bagi anda berdua untuk melanjutkan rumahtangga ini. Istri anda tidak mencintai anda; sedangkan anda tampaknya kurang bisa menguasainya.
Satu-satunya cara agar dia berubah adalah dengan digauli. Lakukan hubungan intim bagaimanapun caranya. Mungkin setelah terjadi hubungan intim, maka ada harapan dia akan berubah. Apalagi kalau itu berakibat pada kehamilannya. Tanpa cara ini, sulit bagi anda untuk dapat menguasainya.
2. Dia termasuk tipe yang tidak bisa diingatkan. Setidaknya untuk saat ini. Makanya cara terbaik pertama adalah dengan usahakan agar anda bisa melakukan hubungan intim dengannya. Kalau itu berhasil, maka itu akan menjadi awal perubahan antara anda dan dia. Baca juga: Cara Harmonis dalam Rumah Tangga
Assalamu'alaikum.. saya dan istri saya baru saja menikah tgl.20 Mei 2017 (krg lebih 1bln), sebelum saya bercerita dan bertanya saya ingin terlebih dahulu bercerita masa sebelum menikah. Dimulai dari saya berniat untuk berhenti cari pacar dan ingin mencari istri, seorang teman pun memperkenalkan saya dg istri saya ini. Istri saya adalah tipe wanita yang sulit untuk didekati pria, bahkan sudah 4th menyendiri sampai akhirnya ada pria yang mengajak serius dengannya tapi istri saya ini punya sahabat dan mereka sudah lama bersahab dan msg sangat loyal (malah saya menilai terlalu berlebihan).
Memasuki masa perkenalan awal saya langsung mengungkapkan niat serius saya untuk menjadikanya istri, tp istri saya memilih untuk berpacaran dlu dan slg mengenal, akhirnya kita berpacaran. Masa pacaran.. istri saya adalah wanita yg bnr' berbeda dg wanita' yg pernah saya pacari, selain sulit buat didekati, sgt keras kepala (egois), sgt dingin terlebih kpd sya yg memang pendiam tp beda sikapnya thd sahabatnya, ketika masa pacaran pun saya sulit mengajak istri untuk bertemu, kalopun bisa bertemu plg cuma sebentar atau terganggu oleh acara dg sahabatnya, malah seringnya kita jrg ketmu dg alasan udah punya janji dg teman atau sahabatnya,
slain itu.. istri saya tidak pernah perhatian smasa pacaran (yg hrs memulai komunikasi pun saya), dan jg belum pernah membalas "love u too atau syg km jg" stp saya mengungkapkn perasaan saya bahkan smpe skrg stlh 1bln mnikah. Secara tdk lgsg itu yang menimbulkan seringnya konflik dan stp trjadi prtengkaran kita tdk pernah mncapai kta sepakat krna hrs saya yg mengikuti ego nya.
Memang bkn masa pacaran yg nyaman dibanding dg mantan' terdahulu, malah ketika sya brbcara kpada org tua "ingin menikah" sya selalu dhantui keraguan tapi saya slalu myakinkan diri stlh menikah pst istri sya berubah, dan akhirnya kita menikah. Akan tetapi saya justru merasa tidak bahagia dan ada sedikit penyesalan dg pernikahan ini karena istri saya tidak melakukan kewajibanya yaitu :
1. menolak untuk berhubungan suami-istri dg alasan tidak siap, blm ridho. Sudah 3x saya meminta hak dan slalu dg jwbn yg sma dia menolak. Sampe skrg saya pun belum lg mengajak berhub meskipun saya sebagai pria bnr' ingin.
2. Jgnkan berhub intim, tidur pun dr awal menikah sampe skrg kalo tdk membelakangi, pst menutup wajahnya dg selimut, dan tidak ingin 1 selimut.
3. Awal' stp keluar rmh tdk prnah mmnta ijin, dan seringnya mnghabiskan wkt dg sahabatnya itu.
4. Terlalu intens berhub dg sahabatnya itu, chat, telponan dan lbh sering khawatir thd sahabatnya dibanding suaminya. Malah kalo sahabatnya ada istri saya lebih fokus bersama sahabatnya dbanding suaminyas.
5. Mulai ada kecurigaan krna istri sya selalu menjauhkan hpnya dr saya dan nada yg diset "silent"
6. Tidak mau diajak pindah kerumah sya sndiri pdhl sya punya rmh sndiri dg alsan ibunya yg memang tinggal sndiri
7. Krg menghargai ortu sya. Pernah suatu ketika ibu sya mnelpon tdk diangkat dan dsms pun tdk dmbls alsn ini itu yg gk msuk diakal
Sebagai suami saya sering mengingatkan, malah slalu berujung dg perdebatan dan jwbn yg sma drnya "namanya jg adaptasi, jgn byk nuntut justru mkin gk mau kalo dtuntut" dan justru mnyalahkan skp sya yg gk sprt shabatnya yg rame. Pdhl sya cm mngingatkan tntg kewajibanya, menyebutkan apa saja hak & kewajiban suami-istri.
Jujur, saya merasa tidak bahagia, dan selalu merasa disakiti oleh istri saya sndiri baik lisan atau tindakan dmulai dr perlawanan/perdebatan stp saya mencoba mengingatkan atau cm melihatnya tidur dg cara membelakangi. Pernah satu ketika kita bertengkar betapa sedihnya saya ketika dia menjawab menikah bkn krna mencintai saya krna "sunnah rasul" dan pst krna tdk ingin mngecewakan ibunya.
Suatu ketika sya penasaran dg isi hpnya krna slain slalu djauhkan dr sya, stp mnjwb chat dr sya slalu lama dbls dan akhrnya ktka dia lengah sya membuka hpnya dan betapa kagetnya saya ktika membca chat dg sahabatnya itu, slain terungkap kdg istri sya berbohong ktika kluar rmh (blgnya kmn trnyata prgi dg sahabatnya itu),
dan yg bkin saya sgt sakit hati membaca isi obrolan mereka memang sih sahabatnya jg wanita tp sya merasa mrka terlalu berlebihan terllu mesra dr obrolanya "syg'an, kangen'an" smpe sya menangis krna mnahan rsa skt hti krna prlakuan istri sya sndiri. Sya ttp khusnudzhon mrka normal tp dr cra perlakuan istri sya kpd sya dbanding kpd sahabatnya sgt berbeda terkesan sgt berlebihan pdhl mrka sma' telah menikah, dan saat menikah pun istri sya gk mau mndahului sbhtnya sblm mnikah. Setiap hr saya hanya mncoba bersabar dan mendoakan agar istri sya bs berubah, akan tetapi mskpn kdg sya mncoba untuk tdk mmikirkan ttp terpikir smpe terasa sakit hati itu muncul.
Langsung saja ke pertanyaan
1. Solusi terbaik dr permasalahan rumah tangga saya seperti apa?
2. Saya sudah mengingatkan, mgkn kalo kesabaran sya habis apa sya hrs mmulai pisah ranjang? (Dlm artian pisah rmh karena smntara sya tinggal drmh ortunya tdk akan mgkn pisah ranjang kecuali sya sndiri plg krmh sya)
JAWABAN
1. Dilihat dari cara dia bersikap dan cara anda menyikapi istri, maka tampaknya sulit bagi anda berdua untuk melanjutkan rumahtangga ini. Istri anda tidak mencintai anda; sedangkan anda tampaknya kurang bisa menguasainya.
Satu-satunya cara agar dia berubah adalah dengan digauli. Lakukan hubungan intim bagaimanapun caranya. Mungkin setelah terjadi hubungan intim, maka ada harapan dia akan berubah. Apalagi kalau itu berakibat pada kehamilannya. Tanpa cara ini, sulit bagi anda untuk dapat menguasainya.
2. Dia termasuk tipe yang tidak bisa diingatkan. Setidaknya untuk saat ini. Makanya cara terbaik pertama adalah dengan usahakan agar anda bisa melakukan hubungan intim dengannya. Kalau itu berhasil, maka itu akan menjadi awal perubahan antara anda dan dia. Baca juga: Cara Harmonis dalam Rumah Tangga