Was-Was Berapa Talak Suami Yang Jatuh?
Was-Was Berapa Talak Suami Yang Jatuh? Pada waktu itu saya dan suami cekcok di telpon gara gara perempuan lain, saya menuduh suami saya kenal perempuan lain yang iya ceritakan, tapi saat saya menanyakan nya lagi dia berbeda jawaban malah bilang katanya tidak mengenal perempuan itu, itu hanya pura pura biar ngga gengsi depan istri
WAS-WAS BERAPA TALAK SUAMI YANG JATUH?
Assalamu'alaikum pak ustadz, saya ingin bertanya mengenai beberapa permasalahan rumah tangga saya soal talak :
1. Pada waktu itu saya dan suami cekcok di telpon gara gara perempuan lain, saya menuduh suami saya kenal perempuan lain yang iya ceritakan, tapi saat saya menanyakan nya lagi dia berbeda jawaban malah bilang katanya tidak mengenal perempuan itu, itu hanya pura pura biar ngga gengsi depan istri dan dia hanya mengarang cerita katanya, lalu saya jadi kurang percaya sama suami karna jawaban nya berbeda jadi plin plan.. Lalu saya bersi keras mnta cerai, lalu suami saya bilang seperti ini " kalo benar saya mengenal atau perempuan itu benar benar ada, kamu minta talak 3 sekalipun aku lakonin.. Tapi setelah kamu cari tau dan kenyataan nya benar benar tidak ada, maaf saja kata itu tidak akan terlontar dari mulut saya" apa kata kata suami saya itu sudah jatuh talak apa tidak pak ustadz?? Padahal sampai saat ini keberadaan perempuan itu memang benar benar tidak ada.
2. Pada hari kedua, kami bertengkar lagi gara gara masalah itu pak ustadz, lalu saya sudah kesal karna suami masih tidak mengaku dan akhirnya saya berbicara kasar ke suami, lalu suami mengancam seperti ini " kalo sekali kali lagi kamu ngomong kasar, ngga segan segan aku pasrahin kamu" tapi saya tetap bersikukuh bilang kasar pak ustadz, dan di hari berikutnya saya ketakutan dengan ancaman suami saya, lalu saya bertanya apa maksud tentang perkataan dia yang itu, dia jawab katanya maksud nya itu dalam artian pasrahin ke orangtua saya biar di didik cara bicaranya, tanpa ada niatan menceraikan.. Tapi saya belum tau jelas benar atau tidak nya tentang niatan itu, apa itu sudah jatuh talak juga pak ustadz?
3. Masih pertengkaran yang sama, di hari berikutnya saya bertanya pada ibu ibu di daerah saya tentang permasalahan yang suami saya ucapkan, kata ibu ibu itu perkataan suami saya yang no. 2 itu sudah jatuh talak katanya, Lalu saya kebingungan dan tegang ketakutan serba salah, dan saya langsung ngobrol sama suami via telpon karna kebetulan waktu itu saya masih berada di rumah orang tua saya, saya ketakutan dan berbicara seperti ini pada suami saya, " kata ibu ibu disini kata kata ayah itu udh jatuh talak yah" lalu suami saya dengan nada kaget bilang seperti ini "wah masa sih bun, perasaan beneran deh ayah ngga ada niatan sama sekali buat menjatuhkan talak" lalu saya menjawab " aduuh gimna ini ayaah, bunda takut" ( saya berbicara dengan nada takut dan nangis pokok nya tegang) lalu suami saya menjawab " tenang buun jangan bikin ayah pusing khawatir gini doong, tenangin bisa ngga?" ( suami saya nenangin saya) lalu saya menjawab kembali "bunda ngga bisa tenaang yah, karna kata kata ayah itu udh berarti talak" lalu suami menjawab seperti ini "kalo iya nya itu jatuh talak, berarti masih ada dua kesempatan lagi buat kita perbaiki bun" lalu saya menjawab lagi, "tapi ayah udh dua kali kan ucapin nya, "dan suami saya menjawab lagi "berarti masih ada satu kali kesempatan untuk kita perbaiki sikap masing masing yah sayang, ini ujian buat kita" nah pak ustadz apakah kata kata yang keluar dari mulut suami saya itu yang menyatakan tinggal satu kali lagi kesempatan itu sudah jatuh talak 2 atau tidak jatuh talak sama sekali..? Mohon jawaban nya karna kita masih benar benar awam..
4. Masih seputar minggu minggu itu, karna saya lama tinggal di rumah orang tua selama beberapa minggu dikarnakan suami kerja diluar kota, yang biasanya saya ikut beliau kerja kesana. Lalu kami bertengkar kembali, dan suami mengucap kata kata seperti ini "ya sudahlah jangan kesini lagi aja sekalian" . Maksud beliau katanya saya disini dirumah orang tua, dan dia mencari uang diperantauan saya tidak usah ikut, apakah itu juga sudah jatuh talak pak ustadz?
5. Saat itu saya sudah kembali ikut suami ke perantauan, lalu saya dan suami bercerita tentang saudara suami yang disuruh istrinya untuk menikah lagi dan si laki laki nya itu mau saja, dan pada akhirnya menikah lagi lah si suami itu dengan wanita lain, dan si istri pertamanya malah di terlantar kan dan lebih menyayangi istri kedua, lalu saya bilang seperti ini kepada suami saya " kalo aku nih yah, diperlakukan seperti itu sama suami aku, aku tak segan segan minta cerai" lalu suami menjawab "ya iya lah, buat apa kalau disakiti kaya gitu" dan tiba tiba saya langsung marah sama suami, bilang gini " kamu apaan sih yah ko meng iya kan perkataan saya?" lalu suami kaget wajah tak tau dosa menjawab seperti ini " apaan sih bun, kan kita cuman bercerita, salah siapa ngomong kayak gitu" nah pak ustadz, apakah kata kata suami saya yang meng iya kan perkataan saya itu sudah jatuh talak? Karna mungkin bisa di bilang trauma karna saya sering baca baca mengenai talak pak ustadz..
6. Waktu itu saya berkunjung lagi ke rumah orang tua, dan di via telpon kita sering bertengkar, dan minta suami saya menjemput tapi dia bersikukuh bilang gak akan mau jemput lalu saya bilang seperti ini " jemput aku kesini awas aja kalo kamu tidak jadi jemput, disini aku mau nyari laki laki lain saja" lalu suami menjawab, "silakan kamu cari laki laki lain, berarti kamu ngga serius jalanin hubungan kita" apa itu juga sudah jatuh talak pak ustadz, karna suami mempersilakan cari yang lain, tapi saat ditanya masih sama tidak ada niatan menceraikan sama sekali kata nya..
7. Masih di waktu yang sama, emosi saya sudah memuncak dan bicara seperti ini ke suami saya "kamu baik sama saya, tapi kadang kamu licik yah sama istri, ngga peduliin istri, dan ngga bahagiain istri, emas kawin yang saya jual pun itu untuk keperluan saya ngga kamu ganti kan?" lalu suami menjawab, "ooh jadi gitu kamu, karna kamu gak bisa beli mas, aku gak bisa bahagiain kamu, gak bisa beliin kamu mas yang banyak, kalo kaya gitu saya ngga akan jemput kamu, saya ngga akan pulang pulang lagi" aku jawab sama suami " apa maksud kamu ngomong gitu? " lalu suami saya menjawab lagi "iya biar kamu senang disana, biar uang yang kita pake buat ngerantau disini kamu bisa gunain buat beli emas yang banyak, aku gak akan pulang pulang lagi biar aku bisa bahagiain kamu cari uang yang banyak buat kamu" apa perkataan itu sudah jatuh talak juga pak ustadz?
8. Masih di waktu yang sama di via telpon, suami saya membujuk saya supaya baikan tapi suami salah mengucap jadi gini "bun udh yah marahan nya, ayah teh pengen rujuk pengen baik baik aja" lalu saya menjawab, "kamu ngomong apa sih, kamu bilang rujuk emang kamu udh ceraikan aku?" lalu suami menjawab gini "eh salah bun, maksudnya kita baikan, biar kita ngga marahan lagi, gitu doang kok bun ngga lebih" apakah itu juga sudah termasuk talak pak ustadz?
Mohon dengan sangat untuk jawaban nya pak ustadz, karna saya penderita was- was kadang memikirkan ini berbulan bulan tidak bisa tidur, dan tidak bisa beraktivitas seperti selayaknya kebanyakan orang, karna kami sama sama ingin mencari ridho Allah, menjalankan pernikahan sesuai syariat islam... Yang saya tanyakan, masih tersisa berapakah talak saya dan suami? Masih tetap utuh atau sudah jatuh talak pak ustadz, terimakasih dan mohon sekali jawabannya..
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
JAWABAN
1. Talak tidak jatuh. Karena suami cuma berandai-andai yang berarti mengarah ke masa depan. Talak baru jatuh apabila suami membuat pernyataan seperti "Aku cerai kamu". Baca detail: Talak Masa depan tidak terjadi cerai
2. Tidak jatuh talak karena kata "Aku pasrahin kamu" itu termasuk talak kinayah yang baru jatuh talak apabila disertai niat. Sementara suami sudah menegaskan bahwa tidak ada niat untuk menceraikan istri. Baca detail: Cerai dalam Islam
3. Yang terjadi dalam kasus no. 3 adalah bercerita tentang talak. Dan bercerita tentang talak, baik terkait orang lain atau diri sendiri, tidak jatuh cerai. Baca detail: Cerai dalam Islam
4. Tidak jatuh talak karena talak kinayah yang tidak disertai niat. Baca detail: Cerai dalam Islam
5. Tidak jatuh talak. Karena konteksnya adalah bercerita tentang talak. Baca detail: Cerita Talak Tidak Terjadi Cerai
6. Masuk talak kinayah tapi Tidak jatuh talak karena tidak ada niat.
7. Tidak jatuh talak. Alasannya sama dg no. 6.
8. Tidak jatuh talak karena tidak ada ucapan talak baik secara kinayah maupun sharih. Baca detail: Cerai dalam Islam