Apakah dosa ketika menduduki atau menaruh dibawah ketika ada tulisan latin bukan Arab contoh: Allah , Islam, Nabi Muhammad dll?? Mohon jawabannya
JAWABAN
Lafal atau tulisan yang mengandung kata yang diagungkan dalam Islam statusnya sama antara tulisan versi aslinya (Arab) dengan tulisan versi transkripnya dalam bahasa selain Arab. Misalnya bahasa Indonesia, Inggris, dll. dalam arti:
a) Kalau dituliskan ditempat yang terhina seperti di lantai atau jadi keset hukumnya haram.
b) Kalau diinjak dengan tanpa menghina tapi tahu ada tulisan tersebut, maka haram. Sebagaimana dijelaskan dalam QS Al Hajj ayat 30.
c) Sedangkan kalau menginjak dengan niat menghina berakibat murtad. Baca detail: Tiga Penyebab Murtad
GAMBAR PETRUK TERBUKA AURAT, APAKAH HARAM?
Assalamu'alaikum, saya izin bertanya. Ayah saya seorang pedangan beras. Di salah jenis beras itu ada karung bergambar manusia yang terbuka aurat. Seperti ini gambarnya. image.png
1. Bagaimana hukum hasil penjualan dari beras itu atau karung itu ?
Terimakasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
JAWABAN
Hasil penjualan adalah halal. Karena barang yang dijual, yaitu beras, adalah barang halal. Adapun soal gambar di karung itu yakni gambar kartun petruk yang terlihat sebagian perutnya, maka itu juga tidak apa-apa. Karena aurat laki-laki itu antara pusar sampai lutut di mana pada gambar tersebut dalam keadaan tertutup semua. Baca detail: Aurat dalam Islam
MEMBERSIHKAN NAJIS LIUR ANJING LEBIH DARI 7 KALI APA SAH?
Assalamualaikum, alkhoirot.
1. Apakah sah jika membersihkan air liur anjing lebih dari 7 basuhan? 2. Apa hukum air liur anjing yang sudah lama menghilang tanpa dibasuh 7 kali? 3. Apakah air liur anjing yang sudah menghilang tanpa dibasuh 7 kali dapat menyebar?
JAWABAN
1. Sah.
2. Kalau hilangnya karena terkena air walaupun tidak sengaja maka itu sudah menyucikan kalau siraman itu sampai 8 (delapan) kali. Baca detail: Cara menyucikan najis anjing
3. Kalau hilangnya tidak karena terkena air, maka ia tetap najis walaupun statusnya najis hukmiyah. Najis hukmiyah menurut mazhab Syafi'i menularkan najis apabila salahsatu pihak basah; menurut mazhab Maliki tidakmenularkan najis. Baca detail: Najis Hukmiyah Madzhab Maliki