Solusi rumah tangga: orang tua terlalu banyak ikut campur

Solusi rumah tangga: orang tua terlalu banyak ikut campur Saya mau bertanya ustadz, saya menikah dengan suami saya sudah setahun tp pada saat setahun

 

Solusi rumah tangga: orang tua terlalu banyak ikut campur

RUMAH TANGGA: ORANG TUA TERLALU BANYAK IKUT CAMPUR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu

Saya Des
Saya mau bertanya ustadz, saya menikah dengan suami saya sudah setahun tp pada saat setahun rumah tangga kami bermasalah karena terlalu banyak campur tangan dari orang tua kami..

Pada saat itu kami bertengkar hebat, sampai" suami saya what's app "saya optimis pisah sama kamu"
Dan setelah nya itu suami saya tidak pernah pulang ke rumah selama hampir satu tahun..

Setelah pas satu tahun kami pun baikan dan berniat untuk memperbaiki semuanya dari awal..

Pertanyaan saya
1. Apakah saya sudah ditalak?dengan kalimat "saya optimis mw pisah sama kamu"

2 saat ingin memperbaiki semua apakah saya dan suami harus menikah lagi?

Mohon pencerahannya ustad .
Terimakasih
Wasalamuaikum warohmahtullahi wabarokatu

JAWABAN

1. Ucapan talak secara tertulis itu termasuk talak kinayah. Dan baru jatuh talak apabila disertai niat cerai pada saat menulis kalimat tsb. Silahkan tanya pada suami soal niat tersebut. Baca detail: Cerai secara Tertulis

2. Kalau ternyata talak via SMS/WA tersebut disertai niat, maka jatuh talak 1. Apabila demikian, maka kalau mau rujuk harus akad nikah lagi karena sudah melebihi masa iddah. Baca detail: Cara Rujuk dan Masa Iddah

RUMAH TANGGA: CARA AGAR DISAYANG SUAMI

Sebelumnya mohon maaf mohon di bantu solusi terbaik yang harus sy lakukan dan bagaimana cara membuat suami sy bisa berubah dan menyayangi sy dengan baik. Sy dulu sebwnarnya sdh tidak mau menikah lagi karena sy trauma dengan kegagalan pernikahan saya sebelumnya. Tapi karena sy memikirkan orang tua dan ingin mereka bahagia kalo melihat sy berumah tangga. (itu pernah bapak sy sampaikan ke sy dan kondisi bapak saya saat ini sedang sakit) dengan harapan saya menikah bapak sya bisa bahagia.

Waktu bejalan akhirnya sy di kenalkan temen saya seoranh lelaki yang di ceritakan sebwlumnya memiliki perjalan hidup yg sma dengan sya dan dia sudah menduda 11 tau sementara sy sdh menjanda 13 tahun. Perkenalan kami berjalan sekitar 6 bulan kemudian kami putuskan membangun rumag tangga waktu berjalan saat setalah kami menikah kemudian sy di beri amanah seorang bayi.

Saat sy hamil dia sering sekali membuat sy menangis dengan menyalahkan saat saya terima telp (sy seorang marketing tdk bisa lepas dr telp dengan pembeli) menyalahkan saya saat ada sisa makanan tdk habis di makan. Dan selama sy hamil saat saya control kandungan tidak penah sedikitpun dia menanyakan keadaan saya dan bayi saya.

Selama saya menikah sampai saat ini saya tdk pernah di beri nafkah lahir dia sedikitpun belum pernah memberikan sy uang belanja, sebenarnya sy bisa menerima hal tersebut tp ternyata dia semakin meyakiti sy dalam hal hal kecil. Sampai saat anak saya lahir berumur 7 hari ada paman sya datang menengok dan dia pengen tidur serta saya menemui paman saya krn suami saya tidur. Setelah paman saya pulang saya di marahi dan saya sampai di pukul li karena katannta menggangu tidurnya dan pintu tidak di tutup ananknya terganggu.

Sungguh saya sakit sekali waktu itu. Sampai saat ini ada hal kecil pun yg dia gak suka selalu sy di salahkan. Bahkan dia gak perduli dengan keadaan saya sedikitpun tak pernah memberikan nafkah ke sy. Dia hanya membutuhkan sy saat dia maaf ingin berhububgan sy merasa saya seperi boneka yg tak dianggap istri sepenuhnya.

Mohon saran apakah yang harus saya lakukan supaya suami saya berubah lebih baik dan menyadari bahwa apa yang dia lakukan itu menyakiti hati saya.
Wasalam

JAWABAN

Pertama, perlu anda ketahui bahwa pada suami yang tidak memberikan nafkah lahir, maka istri boleh memilih antara bercerai, atau tetap bertahan. Baca detail: Istri Boleh Tak Taat Suami yg Tak Beri Nafkah

Kedua, apabila anda memilih bertahan karena masih sayang pada suami walaupun sering disakiti, maka anda boleh memberitahu suami apa saja sikap suami yg anda keberatan. Dan anda boleh untuk menolak apabila diajak hubungan intim. Baca detail: Istri Boleh Tak Taat Suami yg Tak Beri Nafkah

Ketiga, apabila anda masih berharap suami berubah menjadi sayang, maka cobalah selalu berdoa setelah shalat. Baca detail: Doa Agar Disayang

RUMAH TANGGA: APA SAYA SUDAH BERCERAI?

Assalamualaikum

Saya seorang istri yang telah bersuami saya ingin bertanya dulu suami saya pernah berucap ke saya "kamu pengen pisah" terus berapa bulan nya lagi ucap gitu lagi berapa tahunya lagi gitu lagi sampek 3 kali karna suami saya engak tahu hukum cerai itu apa thalak 1 2 3 karna suami saya tidak terlalu mengerti agama dan juga ngeremehin hukum thalak apakah itu termasuk kata thalak saat berucap seperti itu sambil marah yang enggak kekontrol kayak punya kepribadian ganda tiba" marah besar terus luluh" sendiri masalah kecil dibesar"rin kalau marah suka main fisik kayak lupa kalau saya itu isrtrinya terus kalau udah main fisik lihat saya nangis terus minta maaf sampek saya bingung kenapa suami saya memiliki sifat seperti ini didalam lubuk hati saya saya pernah memendam kata penyesalan tapi mau gimana lagi

Inti dari pertanyaan?
saya bimbang apakah saya sudah bercerai menurut agama dg suami saya/masih sah suami istri
Tolong saranya terimakasih.

JAWABAN

Ucapan suami 'kamu pingin pisah' tidak jatuh talak. Ucapan seperti itu bukan kalimat talak yg sah. Ucapan talak yg benar adalah ketika suami mengatakan pada istrinya "Aku talak kamu".

Selain itu, seandainya pun suami berkata "Aku talak kamu" (ini ucapan yg benar) tapi kalau dia tidak tahu bahwa itu berakibat talak, maka hukumnya tidak jatuh talak. Baca detail: Suami Awam Tidak Tahu Konsekuensi Hukum Ucapan Talak

Jadi, pernikahan anda masih sah.

Terlepas dari itu, ada baiknya anda sebagai istri bisa lebih sabar dalam arti tidak memulai pertengkaran dan juga tidak melayani kemarahan suami. Baca detail: Cara Harmonis dalam Rumah Tangga

LihatTutupKomentar