Konsultasi Agama Islam Konsultasi Agama Islam
recent

Breaking News

recent
جاري التحميل ...

Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jatim

Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jatim

Sejarah dan profil Pondok Pesantren ponpes salafiyah PP Pontren Lirboyo Kediri Jawa Timur Indonesia adalah salah satu pondok pesantren tua dan besar di Jawa Timur yang tetap mempertahankan sistem salaf yakni tidak mengadopsi pendidikan formal baik di bawah Depag/Kemenag atau Diknas. Sistem pendidikan yang dipakai adalah sistem klasik pengajian sorogan, bandongan, wetonan dan madrasah diniyah (madin) sampai tingkat Aliyah.

DAFTAR ISI
1. Sejarah Awal Ponpes Lirboyo
2. Profil Pendiri Pondok Lirboyo
3. Santri Pertama PP Lirboyo
4. Berdirinya Masjid Lirboyo
5. Beridirinya Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien
6. Pengasuh Pondok Lirboyo
7. Pendaftaran Santri dan Murid Baru


Sejarah Awal Ponpes Lirboyo

Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo erat sekali hubungannya dengan awal mula KH.Abdul Karim menetap di Desa Lirboyo sekitar tahun 1910 M. setelah kelahiran putri pertama beliau yang bernama Hannah dari perkawinannya dengan Nyai Khodijah (Dlomroh), putri Kyai Sholeh Banjarmelati.

Perpindahan KH. Abdul Karim ke desa Lirboyo dilatarbelakangi atas dorongan dari mertuanya sendiri yang pada waktu itu menjadi seorang da’i.


Profil Pendiri Pondok Lirboyo

Berdiri pada tahun 1910 M.. Diprakarsai oleh Kyai Sholeh, seorang yang alim dari desa Banjarmelati dan dirintis oleh salah satu menantunya yang bernama KH. Abdul Karim, seorang yang alim berasal dari Magelang Jawa Tengah.


Santri Perdana dan Pondok Lama

Adalah seorang bocah lugu yang bernama Umar asal Madiun, dialah santri pertama yang menimba ilmu dari KH. Abdul Karim di Pondok Pesantren Lirboyo. Kedatangannya disambut baik oleh KH. Abdul Karim, karena kedatangan musafir itu untuk tholabul ilmi , menimba pengetahuan agama. Selama nyantri, Umar sangat ulet dan telaten. Ia benar-benar taat pada Kyai.

Demikian jalan yang ditempuh Umar selama di Lirboyo. Selang beberapa waktu ada tiga santri menyusul jejak Umar. Mereka berasal dari Magelang, daerah asal KH. Abdul Karim. Masing-masing bernama Yusuf, Shomad Dan Sahil. Tidak lama kemudian datanglah dua orang santri bernam Syamsuddin dan Maulana, keduanya berasal dari Gurah Kediri. Seperti santri sebelumnya, kedatangan kedua santri ini bermaksud untuk mendalami ilmu agama dari KH. Abdul Karim. Akan tetapi baru dua hari saja mereka berdua menetap di Lirboyo, semua barang-barangnya ludes di sambar pencuri. Memang pada saat itu situasi Lirboyo belum sepenuhnya aman, di Lirboyo masih ada sisa-sisa perbuatan tangan-tangan kotor. Akhirnya mereka berdua mengurungkan niatnya untuk mencari ilmu. Mereka pulang ke kampung halamannya.


Berdirinya Masjid Pondok Pesantren Lirboyo

Masjid merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dengan pondok pesantren, karena keberadaannya yangbegitu penting bagi perkembangan dakwah bagi ummat Islam dan sebagai sarana untuk mengadakan berbagai macam kegiatan keagamaan, sebagaimana praktek sholat berjama’ah dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, bukan merupakan hal yang aneh jika dimana ada pesantren disitu pula ada masjid, seperti yang dapat kita lihat di Pondok Pesantren Lirboyo.

Asal mula berdirinya masjid di Pondok Lirboyo, karena Pondok Pesantren yang sudah berwujud nyata itu kian hari banyak santri yang berdatangan, sehingga dirasakan KH. Abdul Karim, belum dianggap sempurna sebuah pesantren kalau belum ada masjidnya. Maka dua setengah tahun setelah berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo, tepatnya pada tahun 1913 M. timbullah gagasan dari KH. Abdul Karim untuk merintis berdirinya masjid dilingkungan Pondok.

Dalam tempo penggarapan yang tidak terlalu lama, masjid itu sudah berdiri tegak dan megah (pada masa itu) dengan mustakanya yang menjulang tinggi, dinding serta lantainya yang terbuat dari batu merah, gaya bangunannya yang bergaya klasik, yang merupakan gaya arsitektur Jawa kuno dengan gaya arsitektur negara Timur Tengah.

Selang beberapa tahun setelah bangunan masjid itu berdiri, santri kian bertambah banyak. Maka sebagai akibatnya masjid yang semula dirasa longgar semakin terasa sempit. Kemudian diadakan perluasan dengan menambah serambi muka, yang sebagian besar dananya dipikul oleh H. Bisyri, dermawan dari Branggahan Kediri. Pembangunan ini dilakukan pada tahun sekitar 1984 M.

Untuk menjaga dan melestarikan amal jariyyah pendahulu serta menghargai dan melestarikan nilai ritual dan histories, sampai sekarang masjid itu tidak mengalami perobahan, hanya saja hampir tiap menjelang akhir tahun dinding-dindingnya dikapur dan sedikit ditambal sulam.


SEJARAH BERDIRINYA MADRASAH HIDAYATUL MUBTADI-IEN PONDOK PESANTREN LIRBOYO KOTA KEDIRI

Sistem pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren Lirboyo, yang dikenal selama ini adalah sistem Klasikal dan sistem Klasik (bandongan, sorogan dan wethon). Sistem klasik diajarkan di Pondok Pesantren Lirboyo sebelum berdirinya Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien tepatnya sejak berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo, yaitu 1910 Masehi. Sementara sistem klasikal dimulai sejak berdirinya Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien tahun 1925 Masehi hingga sekarang.

Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien berdiri bermula dari gagasan Jamhari seorang santri senior asal Kaliwungu Kendal Jawa Tengah. Gagasan tersebut dilaksanakan setelah mendapat restu dari Romo KH. Abdul Karim, kemuadian diikuti oleh Mas Syamsi asal Gurah Kediri dan Mas Syamsi orang yang pertama memasang papan tulis disetiap kelas sebagai sarana untuk menulis dan menerangkan pelajaran. Dan saat itu secara resmi, Madrasah yang baru lahir itu diberi nama “Hidayatul Mubtadi-ien”

Berdirinya Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien ini sangat direstuhi oleh Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo, Hadrotus Syaikh Romo KH. Abdul Karim, sehingga beliau dawuh kepada semua santri “ SANTRI-SANTRI KANG DURUNG BISO MOCO LAN NULIS KUDU SEKOLAH “ (para snatri yang belum bisa membaca dan menulis harus mengikuti sekolah).


Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo

KH. Abdul Karim (alm.)
KH. Marzuki Dahlan (alm.)
KH. Mahrus Aly (alm.)
KH. Maksum Jauhari (alm.)
KH. Idris Marzuki


PENDAFTARAN SANTRI DAN MURID BARU

PENERIMAAN SANTRI DAN SISWA BARU
Pondok Pesantren
Syarat-syarat pendaftaran :
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Menyerahkan foto 3X4 sebanyak 2 lembar
3. Membayar uang pendaftaran dan administrasi yang telah ditetapkan
4. Mentaati tata tertib yang ada

Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien
1. Mendaftarkan diri ke kantor MHM setiap hari kerja dengan mengisi formulir yang telah disediakan.
2. Menyerahkan foto 3X4 sebanyak 4 lembar
3. Membayar uang pendafataran Rp. 15.000,-
4. Taat dan patuh atas keputusan panitia ujian masuk

Waktu Pendaftaran
Dibuka tanggal 13 Syawal 1433 H. &
ditutup 22 Dzul Qo'dah 1433 H.

Teknis Pendaftaran Dan Rincian Pembayaran Syahriyah
PONDOK PESANTREN LIRBOYO KOTA KEDIRI

Semua pendaftaran dan pembayaran Santri Pondok Pesantren Lirboyo melalui HP masing-masing.
Kemudian HP mendaftarkan warganya baik lama maupun baru kepada sekretaris
Pondok Pesantren Lirboyo, dengan disertai Formulir pendaftaran dan kartu syahriyah lama.
Setelah dari sekretaris Pondok, kemudian pembayaran disetorkan kepada keuangan Pondok.
Setelah semua sudah selesai kemudian dibawa kepada sekretaris Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien.
Rincian Pembayaran dapat disimak pada halaman selanjutnya.

Catatan

Untuk Santri baru, Pekerja baru dan Dalem baru, rincian pembayaran tersebut sudah termasuk pembayaran Kalender 2011 Rp. 15.000,- dan buku tiga tokoh Rp.9.000,-
Bagi santri yang mendapatkan dispensasi (Dzuriyyah, Khodim, Pekerja, Mu’adzin, Ketua HP dan Wakil, Ketua Blok dan Wakil, Ketum dan Sekum M3HM) pada waktu daftar ulang harus menyerahkan surat keterangan dispensasi, yang ditanda tangani oleh Ketua Pondok/ Seksi Pembangunan MHM.
Apabila terjadi perubahan status, santri harus segera melapor kepada Ketua HP dan selanjutnya ketua HP segera lapor kepada Keuangan II.
Bagi santri Ndalem dengan status 50 %, maka harus disertai surat keterangan ndalem, dan surat keterangan tidak mampu (SKTM) sebanyak 2 lembar bagi yang berstatus 100 %
Bagi siswa yang terlambat mendaftar harap mendaftar sendiri.
Pendaftaran dibuka tanggal 13 syawal 1431 dan ditutup tanggal 25 syawal 1431H/ 22 – 04 Oktober 2010
Pendaftaran santri mohon dipilah-pilah statusnya.
Untuk memudahkan pembayaran, mohon kepada ketua HP agar mengurutkan no pembayaran dari nomor paling rendah ke nomor yang besar.
Ketua HP diharap mempunyai catatan pribadi tentang pendaftaran dan pembayaran.
Formulir Pendaftaran, mohon diisi oleh ketua HP.

===========
Courtesy:

1. Pondokpesantren.net
2. Lirboyo.net

عن الكاتب

Tanya Ustadz

التعليقات


Kontak

Untuk mengajukan konsultasi ke KSIA, silahkan mengirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com. Pertanyaan tidak boleh lebih dari tiga dan tanpa subpertanyaan. Untuk lebih detail, klik penjelasannya di sini!

Terbaru

    islamiy.com

    جميع الحقوق محفوظة

    Konsultasi Agama Islam