Menyuap petugas PLN agar tidak kena sanksi, bagaimana hukum hasil usaha?
Menyuap petugas PLN agar tidak kena sanksi, bagaimana hukum hasil usaha? Saya kan penjual es krim pak menggunakan listrik itu, apakah uang yg saya dpt
MENYUAP PETUGAS PLN AGAR TIDAK KENA SANKSI, BAGAIMANA HUKUM HASIL USAHA?
Assalamu’alaikum.
Pak saya mau bertanya, ketika saya migrasi listrik atau perubahan daya dari 450v ke 1300v, pegawai pln nya mengecek meteran yg ada didepan rumah saya, kata pegawainya itu “maaf pak, mcb listrik yg aslinya dari pln ada pak, mcb yg bapak gunakan bukan asli dari pln tapi dari toko bapak harus ke kantor utk sidang”. Dan memang dulu sebelum saya migrasi listrik org tua saya pergi ke pegawai pln yg pegawainya berbeda dari skrg, untuk menambah daya listrik, tapi oleh pegawai itu malah diotak-atik diganti mcb yg asli dgn yg ditoko sdgkn org tua saya buta masalah listrik kemudian mcb aslinya dibawa oleh pegawai itu.
Nah skrg keluarga saya yg kena getahnya, tapi tiba2 itu pegawai pln yg bilang ke keluarga saya yg harus sidang, tiba2 dia melakukan pemasangan listrik perubahan daya dan setelah terpasang dia bilang ” pak gini saja bapak bayar saya 50rb nanti saya akan carikan mcb yg asli”. Kemudian bapak saya membayarnya 50 rb supaya dicarikan mcb yg asli karena kalau sidang dikantor pln mungkin didenda sampai jutaan.
Saya kan penjual es krim pak menggunakan listrik itu, apakah uang yg saya dptkn dari usaha saya itu halal pak?sedangkan modal utk freezer dan bahan2 es krim seingat saya halal, cuma yg bermasalah listrik yg saya ceritakan diatas dan kejadian ini sudah 6 bulan yg lalu dan usaha es krim saya sudah kira2 5 bulanan. Dosakah saya jika terus menerus menggunakan listrik itu utk usaha saya?
Terima kasih sebelumnya.
Wassalamu’alaikum.
JAWABAN
Usaha anda halal karena masalah listrik itu di luar kesengajaan anda. Kecuali apabila anda melakukan hal itu secara sengaja. Sedangkan masalah membayar 50ribu itu, hukumnya haram sama dengan haramnya orang yang menyuap polisi lalu lintas agar tidak terkena tilang. Namun demikian, keharaman itu tidak berdampak pada kehalalan dari usaha anda. Rejeki yang dihasilkan dari usaha tersebut tetap halal karena memakai listrik dengan benar sesuai biaya yang ditentukan oleh PLN.
Baca detail: Hukum Masuk PNS karena Suap
PERNIKAHAN WANITA HAMIL ZINA
Saya ingin bertanya ustad...apabila seorang wanita menikah pada saat kondisi telah hamil..dan menikah dgn lelaki yg menghamili nya..menikah pada saat bulan february..dan melahirkan pada bulan juli...yg ingin sy tanyakan..bagaimana dgn pendapat ulama...
1.status perkawinan nya
2.bagaimana dgn nasab anak tersebut
3.klw anak nya perempuan boleh kan ayah biologis nya menikahkan nya..terima kasih ustad..
JAWABAN
1. Menurut madzhab Syafi'i dan Hanafi, pernikahan tersebut sah.
2. Anak tersebut juga sah menjadi anak kandung bapak dan ibunya.
3. Boleh. Baca detail: Pernikahan Wanita Hamil Zina dan Status Anak
HUKUM SUAMI MINTA DITALAK ISTRI
Assalamu'alaikum Pak Ustad
Saya sedang mempunyai masalah soal rumah tangga kami. Begini kronologinya...
Kami berumah tangga sudah 5th dan dikaruniai 2orng anak. Dan akhir2 ini hubungan kami sudah tidak harmonis lagi. Awal mula bertengkar gara2 saya marah terus hapus kontak (BBM,LINE,FB) istri. Selama seminggu saya tidak kasih kabar. Ketika saya sudah tidak marah (kira-kira 2minggu), saya kabari istri saya lg. Saya meminta maaf dan saya menyesal atas perbuatan saya. Tapi dia terlihat sudah berubah sikap. Sudah tidak perhatian & peduli lagi terhadap saya. Ternyata istri saya lebih mentingin maen game online di hpnya. Dan dia pnya teman dari game online itu. Saya tidak tw hubungan mereka itu apa, yang saya tw mereka berdua manggilnya sudah sayang2an. Status profil dipermainan game online mereka sama2 ada tulisan "i love u". Disitu saya marah dan mengatakan, "kamu itu cek susahe. Sebesar apa cintamu pada dia. Bilang mw ganti tapi tetap tidak mw ganti. Kalau kamu mw hidup sama dia. Silahkan, Ceraikan Aku." Apa kata2 saya itu sudah termasuk talak pak ustad? Padahal saya tidak berniat untuk menceraikan istri saya. Saya hanya mengancam. Saya mencintai istri saya dan anak2. Dan sebelumnya saya sudah mentalak istri saya 2x. Kami bertengkar di saat jauh dan hanya lewat pesan (SMS). Saya bingung sudah jatuh talak apa belum. Saya cari2 jawaban di internet ada yg namanya talak bersyarat.
Pertanyaan saya :
1. Apakah kata2 saya sah jatuh talak?
2. Apakah kata2 saya termasuk talak mu'allaq/talak bersyarat? Bagaimana solusinya?
3. Mengenai kata2 saya kepada istri, apa hukumnya jika suami meminta talak/cerai kepada istri? Apa talaknya tetap jatuh ataukah talak itu tidak dianggap?
JAWABAN
1. Pernyataan tersebut tidak jatuh talak karena bukan pernyataan talak yang sah, tapi penawaran pada istri untuk mentalak suami. Padahal ucapan talak itu hanya sah apabila (a) dilakukan oleh suami pada istrinya seperti ucapan suami "Kamu saya talak"; atau (b) atas keputusan pengadilan agama yang meluluskan permintaan suami atau istri. Baca detail: Cerai dalam Islam
2. Tidak termasuk.
3. Tidak dianggap kecuali kalau disetujui oleh pengadilan agama sebagaimana disebut dalam jawaban poin 1. Baca detail: Cerai dalam Islam
RUMAH TANGGA: MENCERAIKAN ISTRI SAAT HAMIL
Assalamualikum ustad. Saya sedang ada masalah keluarga. Kronologisnya. Pada bulan agustus 2016 saya menikahi seorang wanita janda anak satu. Memang pernikahan saya itu tidak mendapat restu dr org tua terutama ibu saya. Hasilnya tepat bulan desember 2016 / 4 bulan setelah pernikahan itu saya menyesal karena telah meremehkan restu ibu saya. Saya bingung ustad. Istri saya sedang hamil 3bulan perbulan desember 2016. Tapi batin saya tidak kuat menghadapi sikap istri saya yang kasar. Saya sering di katain dengan perkataan kasar (maaf, contoh seperti ngatain saya anjing. Bego. Tolol. Gak punya otak. Dsb). Ditambah lagi saya sedang tidak bekerja / menganggur krn saya keluar dr perusahaan riba. Dan sudah 3bulan saya menanggur tapi tetap usaha mencari rezeki allah dengan mengojek motor. Saya merasa sebagai suami telah direndahkan martabat saya dengan perkataan kasar dan kotor itu.
1. Boleh kah saya menceraikan istri saya. Padahal saya sudah pernah menasihati dia dengan dalil quran dan hadist tapi semua tidak berpengaruh. Terima kasih sebelumnya. Wassalam
JAWABAN
1. Menceraikan istri saat hamil tidak dilarang dan hukum cerainya sah. Baca detail: Cerai dalam Islam