Hukum lewat di kebun orang tanpa ijin
Hukum lewat di kebun orang tanpa ijin saya tinggal di kampung dan selalu berangkat dan pulang bekerja melewati kebun milik orang lain, sedangkan pemil
LEWAT DI KEBUN ORANG TANPA IJIN
Assalammu'alaikum wr. wb.
Saya ingin bertanya:
1. saya tinggal di kampung dan selalu berangkat dan pulang bekerja melewati kebun milik orang lain, sedangkan pemilik kebun tidak selalu berada di sana. Saya melewati kebun tersebut karena lebih dekat ke tempat kerja saya, dan selain itu juga karena dari saya kecil orang-orang sering lewat kebun tersebut. Namun akhir-akhir ini saya khawatir kalau-kalau si pemilik kebun keberatan saya melewati kebunnya setiap hari. Apakah hal ini dapat membuat gaji dari pekerjaan saya menjadi haram?
2. haruskah saya meminta izin secara khusus kepada beliau? karena secara umum beliau tahu kalau saya melewati kebunnya setiap hari, karena saya pernah beberapa kali berpapasan dengan beliau saat menggarap kebunnya tersebut dan hanya permisi numpang lewat saja, dan beliau tidak melarang saya. Masalahnya beliau sudah tua dan saya tidak kenal dengan beliau, jadi saya merasa sangat sungkan, risih dan juga malu kalau ingin menanyakan kepada beliau. Saya juga takut malah akan menyinggung perasaan beliau. Bagaimana sebaiknya sikap saya?
3. bolehkah saya menggunakan gaji hasil kerja saya, sementara saya sedang mengalami kondisi ini? apakah halal menggunakannya? karena rasanya tidak bisa kalau harus menunggu permasalahan ini dulu.
4. bagai mana hukumnya jual beli di masa lalu yang ternyata kurang sesuai dengan syariat namun kita baru menyadarinya sekarang, sedangkan barang yang kita beli masih kita gunakan untuk bekerja sampai sekarang. Karena rasanya tidak mungkin kalau harus mengulangi proses jual belinya. Apakah dimaafkan? haramkah barang yang kita beli tersebut?
Sekian mohon segera dijawab kiranya agar menjadi ketentraman hati.
Wassalammu'alaikum wr. wb
JAWABAN
1. Kalau sudah menjadi kebiasaan masyarakat sejak dulu melewati kebun tersebut, maka itu menjadi tanda bahwa hal itu diperbolehkan oleh si pemilik. Dengan demikian maka tidak apa-apa. Namun tidak ada salahnya anda meminta ijin atau meminta ridonya kalau suatu hari berjumpa dengan pemilik kebun. Ibnu Hajar Al-Haitami dalam kitab Tuhfatul Muhtaj, hlm. 4/238, menyatakan:
Dari keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kalau mengambil benda milik orang lain itu dibolehkan kala diyakini kerelaan pemiliknya, apalagi cuma lewat di atas tanahnya.
2. Tidak harus. Tapi kalau meminta ijin akan lebih baik untuk semakin menghilangkan prasangka dan mempererat silaturahmi.
3. Boleh dan halal gaji anda.
4. Jual beli yang kurang sesuai syariah itu seperti apa? Belum tentu yang anda kira kurang syariah itu statusnya haram. Bisa saja ada pendapat lain yang membolehkan. Masalah muamalah (non-ibadah) itu pada dasarnya tidak kaku dan karena itu ulama banyak berbeda pendapat dalam soal status halal-haramnya. Baca detail: Bisnis dalam Islam
WAS-WAS NAJIS ANJING
Assalamu'alaikum pak,
Saya mau tanya.
Sekitar 7- 8 tahun yang lalu, baju saya pernah terkena moncong anjing, waktu itu saya yakin ada liur anjing nya, tp sekarang saya ingat2 lagi saya ragu apakah nempel atau tidak liur nya waktu itu, karna sudah lama jd nya lupa....,
Tp waktu itu tidak langsung saya bersihkan menggunakan tanah+air 7x, hanya dicuci biasa, sampai sekarang, dan baju itu sekarang juga sudah hilang karna kejadian nya sudah lama sekali...,(waktu itu saya tidak berfikir panjang)
sekarang saya baru berfikir, dan sangat resah sekali, kalo waktu itu baju yg terkena najis liur anjing saya cuci bersama baju lain, berarti baju lain dan ember jg terkena najis, dan tangan saya yg mencuci baju itu juga terkena najis, dan jika tangan saya menyentuh benda lain dalam keadaan basah berarti benda tsb juga menjadi najis semua, bahkan ketika saya mencuci barang-barang selama ini berarti barang-barang tsb menjadi najis semua dong karna tangan saya masih ada najisnya, dan jika semua benda2 tersebut bersentuhan lg dgn benda lain berarti menjadi najis lagi..., dan orang2 yang saya sentuh dalam keadaan basah, berarti mereka juga terkena najis juga..,dan juga orang2 yang menyentuh barang2 saya dalam keadaan basah, mereka menjadi najis juga...dan ibadah solat saya selama ini tidak sah dong, karna ada najis dalam tubuh saya dan juga ada dimana-mana.
1.Saya sekarang harus bagaimana??
2.Apakah benar semua benda2 yang saya sentuh itu menjadi najis???
3.Apakah saya harus mensucikan semua barang2 yang saya sentuh selama 7-8 taun ini dengan 7x dengan air mengalir dan tanah??
4.Apakah saya harus menyuruh orang2 yang pernah saya sentuh dan yang pernah menyentuh barang2 saya untuk mensucikan diri mereka dengan 7x air mengalir + tanah???
5. Tetapi saya jg sudah lupa apa aja brang2 yang saya sentuh selama ini, tentunya banyak sekali dan tidak terhitung. bagaimana???
6.Saya rasa itu sangat tidak mungkin bagi saya. Apakah ada keringanan untuk saya???
7. Apakah solat saya selama ini tidak sah??
8. Seandainya saya mensucikan diri saya dengan mandi dengan tanah+7x bilasan air mengalir, lalu dengan keadaan basah saya menyentuh handuk saya yg belum saya sucikan, apakah saya menjadi najis lg??? Kalo seperti itu terus berarti saya harus mensucikan semua barang2 saya secara bersamaan?? Saya sangat bingung. Secara semua benda dirumah saya pernah saya sentuh. Berarti semua benda dirumah saya mengandung najis???
9. Ketika saya mencuci peralatan masak, menggunakan tangan saya, peralatan tsb menjadi najis, dan jika terkena makanan menjadi haram. Berarti selama ini saya makan makanan haram terus pak tial hari??
10. Jika saya makan haram, dan solatpun tdk sah, berarti doa2 saya tsk diterima?? Saya harus bgaimana?? Saya sangat bingung.
Saya bener2 ingin bertaubat dan saya memperhatikan kesucian pakaian dan diri saya ketika beribadah, saya juga sangat berhati2 dgn najis, dan ketika itu saya keingat kejadian ini dan membuat hati saya menjadi gundah gulana, sepanjang hari saya memikirkan ini. Saya sangat menyesal atas kebodohan saya saat itu, Tolong bantu saya pak.
Trimakasih dan saya tunggu atas jawabanya.
Wasalamu'alaikum...
JAWABAN
Masalah najis anjing adalah masalah khilafiyah alias terjadi perbedaan ulama dari empat madzhab. Najisnya anjing secara mutlak dan harus dicuci 7x dan salah satunya dengan debu itu adalah berdasarkan pendapat ulama madzhab Syafi'i.
Dari keempat madzhab tersebut ada pandangan dari madzhab Maliki yang berpendapat bahwa anjing yang hidup itu tidak najis secara mutlak. Perlu diketahui, bahwa Imam Maliki, pendiri madzhab maliki, adalah guru dari Imam Syafi'i. Dalam kasus anda sebaiknya anda mengikuti madzhab Maliki yang menganggap anjing itu tidak najis baik air liurnya maupun bulu dan kulitnya. Baca detail: Najis Anjing menurut Madzhab Empat
Dengan demikian, maka anda tidak perlu lagi was-was najis. Dalam Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) tidak ada larangan bagi kita untuk mengikuti salah satu madzhab dari madzhab empat, selain madzhab yang biasa diikuti, apabila diperlukan. Baca: Talfiq
BOLEH PINDAH MADZHAB?
Assalamu'alaikum pak,
Trimakasih atas jawabnya, saya sangat lega,...
Ada sesuatu yg belum jelas pak,
Apakah tidak apa apa jika masalah anjing saya ikut madzab maliki lalu yg lain, seperti sholat, zakat saya ikut yg biasa saya ikut ii selama ini??? Trimakasih..,
JAWABAN
Tidak ada masalah pindah mazhab apabila itu diperlukan dan bisa memberikan solusi dalam masalah kita. Baik dalam masalah ibadah, was-was atau masalah muamalah. Pada dasarnya, orang awam tidak wajib ikut satu mazhab tertentu. Baca detail: Orang Awam Tidak Wajib Ikut Satu Madzhab
IKUT MAZHAB MALIKI DALAM SOAL ANJING
Assalamu'alaikum pak,
Trimakasih atas jawabnya, saya sangat lega,...
Ada sesuatu yg belum jelas pak,
Apakah tidak apa apa jika masalah anjing saya ikut madzab maliki lalu yg lain, seperti sholat, zakat saya ikut yg biasa saya ikut ii selama ini??? Trimakasih..,
JAWABAN
Tidak masalah. Itu boleh dilakukan apabila itu bisa menghilangkan was-was dan kesulitan anda dalam beribadah. Baca detail: Orang Awam Tidak Wajib Ikut Satu Madzhab
JANGAN SAMPAI AKU TALAK, APA JATUH CERAI?
Assalamualaikum Pak Ustad
saya mau bertanya lagi ..ketika bertengkar suami berkata Jangan sampai saya talak kamu apakah ucapan tersebut jatuh talak.. Truma kasih
Wassauikum wr wb
JAWABAN
Tidak jatuh talak karena itu bukan pernyataan talak. Hanya ancaman di masa depan. Ancaman talak di masa depan tidak jatuh talak kecuali dalam bentuk talak muallaq alias talak kondisional. Baca detail: Janji talak, perintah talak, talak masa depan
HUKUM TRADING FOREX
assalamua'alaiku
pa ustadz mau tanya apakah trading forex halal?
saya lihat web alkhoirot.com mengiklankan trading forex melaui iklan google adsense
JAWABAN
Halal. Baca: Jual beli valas
NIAT MANDI HAID DAN JUNUB
apakah niat mandi haid dan niat mandi junub boleh di gabungkan????
Atau niat mandi haid dulu setelah mandi haid bisa di lanjutkan dengan
mandi junub???????
JAWABAN
Niat mandi junub sudah mencakup mandi haid. Jadi tidak perlu niat dua kali atau mandi dua kali. Cukup satu kali mandi dan satu niat saja.
Baca detail:
- Cara wudhu dan mandi wajib
- Wanita haid
Assalammu'alaikum wr. wb.
Saya ingin bertanya:
1. saya tinggal di kampung dan selalu berangkat dan pulang bekerja melewati kebun milik orang lain, sedangkan pemilik kebun tidak selalu berada di sana. Saya melewati kebun tersebut karena lebih dekat ke tempat kerja saya, dan selain itu juga karena dari saya kecil orang-orang sering lewat kebun tersebut. Namun akhir-akhir ini saya khawatir kalau-kalau si pemilik kebun keberatan saya melewati kebunnya setiap hari. Apakah hal ini dapat membuat gaji dari pekerjaan saya menjadi haram?
2. haruskah saya meminta izin secara khusus kepada beliau? karena secara umum beliau tahu kalau saya melewati kebunnya setiap hari, karena saya pernah beberapa kali berpapasan dengan beliau saat menggarap kebunnya tersebut dan hanya permisi numpang lewat saja, dan beliau tidak melarang saya. Masalahnya beliau sudah tua dan saya tidak kenal dengan beliau, jadi saya merasa sangat sungkan, risih dan juga malu kalau ingin menanyakan kepada beliau. Saya juga takut malah akan menyinggung perasaan beliau. Bagaimana sebaiknya sikap saya?
3. bolehkah saya menggunakan gaji hasil kerja saya, sementara saya sedang mengalami kondisi ini? apakah halal menggunakannya? karena rasanya tidak bisa kalau harus menunggu permasalahan ini dulu.
4. bagai mana hukumnya jual beli di masa lalu yang ternyata kurang sesuai dengan syariat namun kita baru menyadarinya sekarang, sedangkan barang yang kita beli masih kita gunakan untuk bekerja sampai sekarang. Karena rasanya tidak mungkin kalau harus mengulangi proses jual belinya. Apakah dimaafkan? haramkah barang yang kita beli tersebut?
Sekian mohon segera dijawab kiranya agar menjadi ketentraman hati.
Wassalammu'alaikum wr. wb
JAWABAN
1. Kalau sudah menjadi kebiasaan masyarakat sejak dulu melewati kebun tersebut, maka itu menjadi tanda bahwa hal itu diperbolehkan oleh si pemilik. Dengan demikian maka tidak apa-apa. Namun tidak ada salahnya anda meminta ijin atau meminta ridonya kalau suatu hari berjumpa dengan pemilik kebun. Ibnu Hajar Al-Haitami dalam kitab Tuhfatul Muhtaj, hlm. 4/238, menyatakan:
( قوله : وإن حرم غصبه إلخ ) وما نقل عن الشافعي رضي الله تعالى عنه من جواز أخذ الخلال والخلالين من خشب الغير محمول على ما إذا علم رضاه
Artinya: ... Imam Syafi'i menyatakan boleh mengambil kayu kecil milik orang lain tanpa ijin apabila dimaklumi kerelaan dari pemilik.Dari keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kalau mengambil benda milik orang lain itu dibolehkan kala diyakini kerelaan pemiliknya, apalagi cuma lewat di atas tanahnya.
2. Tidak harus. Tapi kalau meminta ijin akan lebih baik untuk semakin menghilangkan prasangka dan mempererat silaturahmi.
3. Boleh dan halal gaji anda.
4. Jual beli yang kurang sesuai syariah itu seperti apa? Belum tentu yang anda kira kurang syariah itu statusnya haram. Bisa saja ada pendapat lain yang membolehkan. Masalah muamalah (non-ibadah) itu pada dasarnya tidak kaku dan karena itu ulama banyak berbeda pendapat dalam soal status halal-haramnya. Baca detail: Bisnis dalam Islam
WAS-WAS NAJIS ANJING
Assalamu'alaikum pak,
Saya mau tanya.
Sekitar 7- 8 tahun yang lalu, baju saya pernah terkena moncong anjing, waktu itu saya yakin ada liur anjing nya, tp sekarang saya ingat2 lagi saya ragu apakah nempel atau tidak liur nya waktu itu, karna sudah lama jd nya lupa....,
Tp waktu itu tidak langsung saya bersihkan menggunakan tanah+air 7x, hanya dicuci biasa, sampai sekarang, dan baju itu sekarang juga sudah hilang karna kejadian nya sudah lama sekali...,(waktu itu saya tidak berfikir panjang)
sekarang saya baru berfikir, dan sangat resah sekali, kalo waktu itu baju yg terkena najis liur anjing saya cuci bersama baju lain, berarti baju lain dan ember jg terkena najis, dan tangan saya yg mencuci baju itu juga terkena najis, dan jika tangan saya menyentuh benda lain dalam keadaan basah berarti benda tsb juga menjadi najis semua, bahkan ketika saya mencuci barang-barang selama ini berarti barang-barang tsb menjadi najis semua dong karna tangan saya masih ada najisnya, dan jika semua benda2 tersebut bersentuhan lg dgn benda lain berarti menjadi najis lagi..., dan orang2 yang saya sentuh dalam keadaan basah, berarti mereka juga terkena najis juga..,dan juga orang2 yang menyentuh barang2 saya dalam keadaan basah, mereka menjadi najis juga...dan ibadah solat saya selama ini tidak sah dong, karna ada najis dalam tubuh saya dan juga ada dimana-mana.
1.Saya sekarang harus bagaimana??
2.Apakah benar semua benda2 yang saya sentuh itu menjadi najis???
3.Apakah saya harus mensucikan semua barang2 yang saya sentuh selama 7-8 taun ini dengan 7x dengan air mengalir dan tanah??
4.Apakah saya harus menyuruh orang2 yang pernah saya sentuh dan yang pernah menyentuh barang2 saya untuk mensucikan diri mereka dengan 7x air mengalir + tanah???
5. Tetapi saya jg sudah lupa apa aja brang2 yang saya sentuh selama ini, tentunya banyak sekali dan tidak terhitung. bagaimana???
6.Saya rasa itu sangat tidak mungkin bagi saya. Apakah ada keringanan untuk saya???
7. Apakah solat saya selama ini tidak sah??
8. Seandainya saya mensucikan diri saya dengan mandi dengan tanah+7x bilasan air mengalir, lalu dengan keadaan basah saya menyentuh handuk saya yg belum saya sucikan, apakah saya menjadi najis lg??? Kalo seperti itu terus berarti saya harus mensucikan semua barang2 saya secara bersamaan?? Saya sangat bingung. Secara semua benda dirumah saya pernah saya sentuh. Berarti semua benda dirumah saya mengandung najis???
9. Ketika saya mencuci peralatan masak, menggunakan tangan saya, peralatan tsb menjadi najis, dan jika terkena makanan menjadi haram. Berarti selama ini saya makan makanan haram terus pak tial hari??
10. Jika saya makan haram, dan solatpun tdk sah, berarti doa2 saya tsk diterima?? Saya harus bgaimana?? Saya sangat bingung.
Saya bener2 ingin bertaubat dan saya memperhatikan kesucian pakaian dan diri saya ketika beribadah, saya juga sangat berhati2 dgn najis, dan ketika itu saya keingat kejadian ini dan membuat hati saya menjadi gundah gulana, sepanjang hari saya memikirkan ini. Saya sangat menyesal atas kebodohan saya saat itu, Tolong bantu saya pak.
Trimakasih dan saya tunggu atas jawabanya.
Wasalamu'alaikum...
JAWABAN
Masalah najis anjing adalah masalah khilafiyah alias terjadi perbedaan ulama dari empat madzhab. Najisnya anjing secara mutlak dan harus dicuci 7x dan salah satunya dengan debu itu adalah berdasarkan pendapat ulama madzhab Syafi'i.
Dari keempat madzhab tersebut ada pandangan dari madzhab Maliki yang berpendapat bahwa anjing yang hidup itu tidak najis secara mutlak. Perlu diketahui, bahwa Imam Maliki, pendiri madzhab maliki, adalah guru dari Imam Syafi'i. Dalam kasus anda sebaiknya anda mengikuti madzhab Maliki yang menganggap anjing itu tidak najis baik air liurnya maupun bulu dan kulitnya. Baca detail: Najis Anjing menurut Madzhab Empat
Dengan demikian, maka anda tidak perlu lagi was-was najis. Dalam Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) tidak ada larangan bagi kita untuk mengikuti salah satu madzhab dari madzhab empat, selain madzhab yang biasa diikuti, apabila diperlukan. Baca: Talfiq
BOLEH PINDAH MADZHAB?
Assalamu'alaikum pak,
Trimakasih atas jawabnya, saya sangat lega,...
Ada sesuatu yg belum jelas pak,
Apakah tidak apa apa jika masalah anjing saya ikut madzab maliki lalu yg lain, seperti sholat, zakat saya ikut yg biasa saya ikut ii selama ini??? Trimakasih..,
JAWABAN
Tidak ada masalah pindah mazhab apabila itu diperlukan dan bisa memberikan solusi dalam masalah kita. Baik dalam masalah ibadah, was-was atau masalah muamalah. Pada dasarnya, orang awam tidak wajib ikut satu mazhab tertentu. Baca detail: Orang Awam Tidak Wajib Ikut Satu Madzhab
IKUT MAZHAB MALIKI DALAM SOAL ANJING
Assalamu'alaikum pak,
Trimakasih atas jawabnya, saya sangat lega,...
Ada sesuatu yg belum jelas pak,
Apakah tidak apa apa jika masalah anjing saya ikut madzab maliki lalu yg lain, seperti sholat, zakat saya ikut yg biasa saya ikut ii selama ini??? Trimakasih..,
JAWABAN
Tidak masalah. Itu boleh dilakukan apabila itu bisa menghilangkan was-was dan kesulitan anda dalam beribadah. Baca detail: Orang Awam Tidak Wajib Ikut Satu Madzhab
JANGAN SAMPAI AKU TALAK, APA JATUH CERAI?
Assalamualaikum Pak Ustad
saya mau bertanya lagi ..ketika bertengkar suami berkata Jangan sampai saya talak kamu apakah ucapan tersebut jatuh talak.. Truma kasih
Wassauikum wr wb
JAWABAN
Tidak jatuh talak karena itu bukan pernyataan talak. Hanya ancaman di masa depan. Ancaman talak di masa depan tidak jatuh talak kecuali dalam bentuk talak muallaq alias talak kondisional. Baca detail: Janji talak, perintah talak, talak masa depan
HUKUM TRADING FOREX
assalamua'alaiku
pa ustadz mau tanya apakah trading forex halal?
saya lihat web alkhoirot.com mengiklankan trading forex melaui iklan google adsense
JAWABAN
Halal. Baca: Jual beli valas
NIAT MANDI HAID DAN JUNUB
apakah niat mandi haid dan niat mandi junub boleh di gabungkan????
Atau niat mandi haid dulu setelah mandi haid bisa di lanjutkan dengan
mandi junub???????
JAWABAN
Niat mandi junub sudah mencakup mandi haid. Jadi tidak perlu niat dua kali atau mandi dua kali. Cukup satu kali mandi dan satu niat saja.
Baca detail:
- Cara wudhu dan mandi wajib
- Wanita haid