Zina Dan Pernikahan
Saya masih seorang gadis SMA kelas 2 17thn anak tunggal ustadz. Saya di tahun 2016 berpacaran dengan santri pondok di daerah saya. Dia seorang mahasiswa 22thn. Kami berpacaran sudah mulai brani berbohong kpda pihak pondoknya dan kpda orang tua saya hanya untuk kluar bermain berdua, stelah bberapa kali pertemuan, kami mlakukan zina, dia yg meminta kpda saya dan berjanji ingin mnikahi saya. Saya saat itu mnurutinya saja. Setelah mlakukan itu berkali kali. Saya hamil ustadz, dan itu tanpa spengetahuan saya.
ZINA DAN PERNIKAHAN
Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.
Ustadz saya ingin mngutarakan masalah saya dan ingin mendapat solusi dari ustadz.
Saya masih seorang gadis SMA kelas 2 17thn anak tunggal ustadz. Saya di tahun 2016 berpacaran dengan santri pondok di daerah saya. Dia seorang mahasiswa 22thn. Kami berpacaran sudah mulai brani berbohong kpda pihak pondoknya dan kpda orang tua saya hanya untuk kluar bermain berdua, stelah bberapa kali pertemuan, kami mlakukan zina, dia yg meminta kpda saya dan berjanji ingin mnikahi saya. Saya saat itu mnurutinya saja. Setelah mlakukan itu berkali kali. Saya hamil ustadz, dan itu tanpa spengetahuan saya.
Saat usianya 2bulan saya baru mnyadarinya, dia saya hubungi susah karena dia dpondok tdak bawa hp. Saat libur tiba usia kandungan saya 3,5 bulan ustadz, dia menjauhi saya dan berkata dia tidak ada waktu untuk saya bicara dia mau bertaubat kalau saya ingin mngjak bertemu untuk membicarakan perihal msalah saya, dia tidak mau karena takut nafsu lagi ustadz.
Saya bingung mau memberitahunya gimana, saat sudah saya beritahu, dia malah mnyuruh saya menggugurkan kandungan saya padahal sudah 4,5 bulan ustadz, dia tidak mau mnikah karena masih ingin mondok dan tidak mau nama pondok dan kluarganya tercemar. Saya sakit hati skali ustadz, dan disekolahan ada kwajiban tes hamil tiap bulan. Smua sudah mencurigai saya karena perut saya mmbesar sering pendarahan lesu dan mual.
Saya dites dtungguin guru saya, dan smuanya tahu saya mngandung. Saya takut skali orang tua saya dpanggil, saya dsekolahan dkucilin teman2 saya, saya dkluarkan dari organisasi, diejek dihina, dan mau dkluarkan dari sekolah hingga masyarakat dan teman dari sekolahan lain mendengar brita itu ustadz.
Saya sangat malu dan sering murung hingga saya sakit dan kguguran saat pas 5bulan dan saya kuburkan dbelakang rumah. Stelah 2minggu kjadian itu saya mmbritahu ibuk saya bahwa sya hamil dan kguguran, ibuk saya syok dan hanya mmbritahu kpda bapak kalau saya sudah berzina. Bapak saat itu mendiamkan saya berhari hari, saya sangat sedih dan mnyesal.
Saya dsekolahan sudah dianggap wanita murahan ustadz, teman laki laki pada seenaknya mlecehkan saya dengan tiba tiba, Saya kguguran dan membuat saya sangat terpukul dan trauma, sampai saat ini saya selalu mngigau mencari bayi saya jika tidur, saya sering murung dan mnangis karena tertekan.
Dia bilang mau mnikahi saya jika saya sudah mondok lagi entah brapa bulan pa tahun stelah lulus SMA dnikah,hati saya dan ibuk agak plong ustadz, karena sudah sangat malu dengan masyarakat. Tapi stelah saya tanya lagi, dia tidak mau mnikahi saya stelah lulus SMA, dia mau saya mondok 4-5tahun lagi dan menjadi hafidz seperti yg diinginkan orang tua nya, dia masih ingin mondok karena lagi dekat dengan gus nya katanya ngalap barokah dan ingin mngabdi terlebih dulu. Dia dan kluarganya tidak malu ustadz, karena pihak kluarganya belum tau msalah ini. Saya dan kluarga saya yg dihina, saya sering dfitnahi mlakukan zina demi uang ke smua laki laki saya djelek jlek kan. Saya mrasa tertekan ustadz, disekolahan dimasyarakat saya dihina, dirumah saya tidak tega mlihat ibuk sering nglamun dan nangis.
Saya mau bertanya
1) apa saya salah jika saya ingin mnikah stelah lulus SMA, saya dan dia masih bisa mondok ustadz.
2)apa dia benar, mnyruh saya mondok 4-5tahun lagi supaya saya sederajat santri dengannya mmenuhi kriteria kluarganya, dengan rasa malu kluarga saya. Sdangkan dia masih ingin mngabdi dpondoknya.
3) apa yg harus saya lakukan supaya dia mau scepatnya mlamar dan mnikahi saya ustadz? Saya sudah tidak kuat lagi, sampai saya sering pinsan karena tertekan.
Saya ingin menjaga diri saya atas plecehan laki-laki dan smua hinaan tuduhan yang seenaknya ustadz. Saya ingin menjadi wanita baik2 lagi yg bisa dpercaya masyarakat.
Maaf ustadz. Tetapi setelah saya mngancamnya akan ddtangi ayah saya. Dia menjawab, dia yg akan mendatangi saya, bicara ke orang tua saya saat lebaran nanti, kalau dia belum mau mnikah masih ingin mngabdi di pondoknya ngalap barokah, dan mminta saya dpondokkan. Dia berkata bakal mnikahi saya, klau saya sudah sprti yg dia inginkan dan dia sudah selesai/boyong. Saya takut, kalau dia ingin brbcra sprti itu ke ayah saya, akan mnjdikan orang tua saya makin membencinya ustadz. Dia bilang, saya gak benar, slalu memojokkan dia prihal mnikah, saya yg dosa karena menjadi penghalangnya buat mngabdi dpondoknya, saya hrus bgaimna ustadz, jika saya mngncam mndtangi orang tua nya, dia tdak bkal takut, karena saya tidak tau pasti alamat dan nama orang tua nya ustadz. Saya pernah bertanya ksalah satu saudaranya(adik dari anak kakaknya) kalau saya minta alamat dan nama orang tua si dia, saya utarakan maksud saya. Tapi jawabnya, adeknya itu tidak tau alamat dan namanya, dia takut kalau orang tua saya mendatangi kluarganya, bakal bikin rame, karena dia kluarga yg dhormati di daerahnya dan orang tua nya sudah sepuh ustadz. Slalu saat saya bilang bgaimna kdepannya, dia lngsung tdak mnghubungi saya pdahal ini libur pondok ktanya saya terlalu mnekannya. Saya dsuruh mondok dan berkata kalau aib ini akan menghilang seiring saya mondok 5tahun, dia selalu pintar menjawab apa yg saya tanya dan ktakan ustadz, dia slalu berbelit belit. Bgaimana saya hrus myakinkannya ustadz?
Wassalamualaikum wr wb
Mohon solusinya ustadz
Wassalamualaikum wr.wb
JAWABAN
1. Tidak salah. Sebaiknya anda berdua menikah. Pria dan wanita yang tidak mampu menahan syahwatnya wajib hukumnya menikah, daripada berzina. Baca detail: Pernikahan Islam
2. Dilihat dari sikapnya yang tidak jujur yang asalnya berjanji menikahi anda lalu mengingkarinya, kami berasumsi bahwa dia sedang mengulur-ngulur waktu. Sekedar untuk menghindari tekanan dari anda dan orang tua anda.
3. Ajak dia menikah secepatnya. Jangan terima alasan apapun. Lakukan ancaman supaya dia takut. Ancaman pertama: katakan bahwa masalah ini akan dilaporkan ke orang tuanya. Kalau tidak mempan, beri ancaman kedua: ajak orang tua anda menemui orang tua dia untuk memperjelas masalah ini dan minta pertanggungjawaban.
CATATAN: Bagi anda, segeralah bertaubat. Semoga Allah mengembalikan nama baik keluarga dan anda. Baca detail: Cara Taubat Nasuha
TALAK DI LUAR PENGADILAN TIDAK SAH, BENARKAH?
Ma'af Ustadz... Saya pernah baca artikel di Internet, bahwa Muhammadiyah mengeluarkan fatwa bahwa "Talak diluar persidangan tidak Sah".. Apakah Betul.? Bolehkah memakai Fatwa diatas untuk menjaga kelangsungan pernikahan..?
JAWABAN
Benar, Muhammadiyah mengeluarkan fatwa seperti itu. Lihat: di sini.
Namun, fatwa itu tidak valid karena secara tegas berlawanan dengan Al-Quran QS Al-Baqarah 2:229 "Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik." Baca detail: Cerai dalam Islam
Fatwa MUI pun menyatakan bahwa talak di luar pengadilan adalah sah.
Oleh karena itu, sebaiknya tidak memakai fatwa Muhammadiyah itu karena secara ilmiyah dan akademis kurang dapat dipertanggungjawabkan.
Kalau anda sudah melakukan talak berkali-kali dan ingin rujuk kembali, maka sebenarnya ada jalan keluar. Sayangnya, anda tidak menyebut secara detail apa masalah anda. Ada beberapa jenis talak yang dalam kondisi tertentu tidak jatuh cerai. Baca detail: Cerai dalam Islam
BICARA DALAM HATI SAAT SHALAT, BATAL ATAU SAH?
Nama saya dewi, saya mau bertanya mengenai ibadah sholat saya , setiap saat saya sholat ketika saya sudah mengkhusyukan diri , selalu ada kata kata yang berkata didalam hati saya ,padahal saya tidak berkata apapun tapi batin saya seperti berbicara sendiri, ini membuat saya Bingung apakah sah sholat saya? Dan bagaimana cara menghilangkan nya
terimakasih
Wassalamu'alaikum
JAWABAN
Selagi ucapan hati itu tidak terucap oleh bibir atau lisan anda, maka shalatnya tetap sah. Tidak batal. Baca detail: Shalat 5 Waktu