1.bangaimana hukum lintasan kalimat kekufuran di dalam hati?
2.bangaimana hukum apabila kita tidak berpakaian di dalam kamar pribadi padahal di dalam kamar tersebut terdapat al Qur’an?
3.mengapa dalam syahadat ada yang memakai abduhu warasuluhu dan muhammadar Rasulullah?
JAWABAN
1. Tidak ada dampak apapun. Alias dimaafkan. Baca detail: Hukum Lintasan Hati
2. Ada dua pendapat terkait hal ini yakni menutup aurat (tidak telanjang) saat sendirian. Yaitu sunnah dan wajib menutup aurat. Yang menyatakan sunnah berarti kalau telanjang hukumnya makruh. Sedangkan yang menyatakan wajib menutup aurat berarti haram kalau telanjang. Hukum ini berdasarkan hadis berikut:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا بَهْزُ بْنُ حَكِيمٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ جَدِّي قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَوْرَاتُنَا مَا نَأْتِي مِنْهَا وَمَا نَذَرُ قَالَ احْفَظْ عَوْرَتَكَ إِلَّا مِنْ زَوْجَتِكَ أَوْ مَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ فَقَالَ الرَّجُلُ يَكُونُ مَعَ الرَّجُلِ قَالَ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ لَا يَرَاهَا أَحَدٌ فَافْعَلْ قُلْتُ وَالرَّجُلُ يَكُونُ خَالِيًا قَالَ فَاللَّهُ أَحَقُّ أَنْ يُسْتَحْيَا مِنْهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ وَجَدُّ بَهْزٍ اسْمُهُ مُعَاوِيَةُ بْنُ حَيْدَةَ الْقُشَيْرِيُّ وَقَدْ رَوَى الْجُرَيْرِيُّ عَنْ حَكِيمِ بْنِ مُعَاوِيَةَ وَهُوَ وَالِدُ بَهْزٍ
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Bahz bin Hakim] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [kakekku] ia berkata; Aku bertanya; "Wahai Rasulullah, aurat mana sajakah yang yang harus kami tutup dan yang kami biarkan (terbuka)? beliau menjawab: "Jagalah auratmu kecuali kepada istrimu atau budak yang kamu miliki, " dia bertanya lagi; "Jika sesama lelaki?" beliau menjawab: "Jika kamu mampu supaya tidak terlihat oleh seorangpun, maka lakukanlah." Aku bertanya; "Jika seseorang sendirian?" beliau menjawab: "Allah lebih patut dimalui." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan, kakeknya Bahz namanya Mu'awiyah bin Haidah Al Qusyairi, dan Jurairi meriwayatkan dari Hakim bin Mu'awiyah, dia adalah ayahnya Bahz. (Hadits Tirmidzi Nomor 2693)
Sisi fikih dari hadis di atas dijelaskan dalam Al-Mausuah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, hlm. 24/ 176, sbb:
كما يجب ستر العورة عن أعين الناس، يجب كذلك سترها ولو كان الإنسان في خلوة، أي في مكان خال من الناس.
والقول بالوجوب هو مذهب الحنفية على الصحيح، وهو مذهب الشافعية والحنابلة .
وقال المالكية: يندب ستر العورة في الخلوة.
والستر في الخلوة مطلوب حياء من الله تعالى وملائكته، والقائلون بالوجوب قالوا: إنما وجب لإطلاق الأمر بالستر؛ ولأن الله تعالى أحق أن يستحيا منه، وفي حديث بهز بن حكيم عن أبيه عن جده قال: قلت: يا رسول الله، عوراتنا ما نأتي منها وما نذر؟ قال: احفظ عورتك إلا من زوجتك أو مما ملكت يمينك، فقال: الرجل يكون مع الرجل؟ قال: إن استطعت أن لا يراها أحد فافعل، قلت: والرجل يكون خاليا؟ قال: فالله أحق أن يستحيا منه.
والستر في الخلوة مطلوب إلا لحاجة، كاغتسال وتبرد ونحوه
Artinya: Sebagaimana wajibnya menutup aurat dari mata manusia, wajib juga menutup aurat walaupun seseorang dalam keadaan sendiri yakni di tempat yang tidak ada orang lain. Pendapat yang menyatakan wajib adalah qaul sahih dalam mazhab Hanafi juga pendapat mazhab Syafi'i dan Hanbali. Sedangkan mazhab Maliki menyatakan sunnah menutup aurat saat sendirian. Menutup aurat saat sendiran itu diperintahkan karena malu pada Allah dan Malaikat. .. Menurut aurat saat sendirian itu diperintahkan kecuali karena ada perlu seperti mandi, mendinginkan tubuh, dll.
Baca detail: Aurat dalam Islam
3. Karena kedua kalimat itu sama-sama ada contohnya dalam hadits Nabi. Yang berarti sama-sama baik untuk diucapkan. Baca juga: Syarat Syahadat untuk Masuk Islam