Ibu ingin putrinya dapat jodoh pria berpendidikan

Ibu ingin putrinya dapat jodoh pria berpendidikan saya sedang menjalani pendekatan dengan seorang laki-laki sudah hampir 4th, kami sudah saling mengen

Ibu ingin putrinya dapat jodoh pria berpendidikan

JODOH

Assalamualaikum Ustad. Saya perempuan dan sedang menjalani pendidikan (kuliah). Saya ingin mendapat saran, arahan, pencerahan dan saya tidak tahu kepada siapa saya ceritakan ini.

Singkat cerita, saya sedang menjalani pendekatan dengan seorang laki-laki sudah hampir 4th, kami sudah saling mengenal keluarga masing-masing karena kami sering main bersama, hal itu bisa terjadi karna pula kami terlihat sebatas teman.

Namun ibu saya pernah berkata, yang intinya beliau tidak setuju dengan teman yang saya sering ajak main kerumah, beliau selalu mengatakan bahwa saya tidak baik untuknya, karna dia seorang pekerja biasa dan lulusan SMK sedangkan saya sedang melanjutkan pendidikan.

Ibu saya selalu bilang agar saya mencari yang lebih baik darinya, dari segi pendidikan. Awalnya saya tidak terlalu ambil pusing karna omongan nya tidak terlalu bagaimana.

Namun semakin hari, ibu saya terus mendesak saya agar mencari laki-laki yang pegawai tinggi, atau lulusan sarjana pula. Saya disitu merasa sakit hati karna ibu saya hanya memandang orang dari segi pendidikannya saja, mungkin pula ibu saya meragukan laki laki tersebut karna dia cuma seorang pekerja, buruh dan mungkin beliau malu memiliki menantu nantinya yang tidak sederajat dengan saya anaknya.
Saya mohon saran, dan bimbingan bagimana yang harus saya lakukan? Kami telah saling mengenal selama 4th dan itu sudah cukup membuat saya merasa ini laki laki yang saya tunggu.

Terimakasih Ustad.
Wasalamualaikum, warahmatullahi wabarakatuh

JAWABAN

Tidak ada salahnya anda menyenangkan ibunda dengan mengikuti nasihatnya dalam soal jodoh. Karena, dengan apa lagi anda akan membalas budi dan berbakti padanya kecuali dengan menaati anjurannya? Sedangkan berbakti pada orang tua jelas diwajibkan oleh syariat Islam. Baca detail: Hukum Taat dan Berbakti pada Orang Tua

Di samping itu, kesetaraan antara suami dan istri dalam pendidikan itu tidak kalah pentingnya. Baca detail: Sepadan / Sekufu dalam Pernikahan

Dalam sejumlah kasus, gap pendidikan antara suami dan istri di mana suami lebih rendah level pendidikannya bisa berakibat ketidakharominisan dalam rumah tangga. Baca detail: Cara Harmonis dalam Rumah Tangga

Namun, kalau anda sudah terlanjur sangat mencintainya dan tidak bisa lagi berpisah dengannya, maka cobalah meminta bantuan tokoh yg dihormati orang tua agar membujuk ibu supaya menyetujui jodoh pilihan anda. Pada waktu yg sama, tetaplah hormat dan respek pada ibu dan selalu meminta ridhonya. Baca detail: Batasan Taat Dan Durhaka Pada Orang Tua

TALAK 3 SUAMI SAAT MARAH MEMUNCAK DAN TIDAK TAHU DAMPAT HUKUM AGAMA

assalamualikum...
saya ingin bercerita sekaligus bertanya
Awal saya menikah pemikiran saya cerai itu hanya pisah saja dan harus melalui proses pengadilan untuk diputuskan hubungan suami istri tanpa saya tahu dampat hukum agama/konsekuensinya
Krn saya suami awam/bodoh agama

Awal pertengkaran kami
Istri saya mencuri uang saya, tapi tidak mau mengaku waktu saya tanya,maka dengan marah memuncak,saya berkata mengacam ke istri
Suami:jika km memang terbukti mencuri,kita tidak ada hubungan apa2 lagi
Istri:menjawab iya
Dan ternyata istri saya terbukti mencuri
Kemudian masalah ini diketahui oleh ayah mertua.
Saya dan istri dikumpulkan dalam rapat keluarga mertua saya dan ayah mertua saya bilang, saya dan istri sudah jatuh talak 2 kemudian saya disuruh merujuk istri saya.
Dengan diajarkan kata-kata cara merujuk istri oleh ayah mertua saya,di saat itu posisi saya sangat bingung,tidak paham/tidak mengerti yang dimaksud ayah mertua saya
Saya hanya mengikuti apa yang disuruh ayah mertua saya saja.
Dan yang ada fikiran saya hanya talak 2

Setelah beberapa bulan saya bertengkar lagi dengan isrti saya
Dengan sangat marah saya keluar lah kata-kata dari saya ke istri,kamu saya talak 3 dan beberapa detik berlalu dengan amarah yang masih memuncak saya mengulang skali lagi kata talak 3 ke istri,setelah amarah saya meredah saya langsung merujuk istri dengan kata2 yang di ajarkan dulu oleh ayah mertua saya.
di saat itu tanpa saya ketahui dampat/konsekuensi/hukum agama klu sudah talak 3 istri tidak halal dan harus menikah dengan orang lain.
Pertanyaan saya
1.dari pernyataan saya di atas bagaimana keabsahan rumah tangga kami?
2.sah kah kata talak 3 ke istri istri saat suami marah memuncak?
3.sah kah talak 3 suami yang tidak tahu/bodoh agama/tidak tahu dampat/konsekuensinya klu istri tidak halal dan harus menikah dengan orang lain?
3.bolehkan orang awam memilih pendapat ulama,mazhad lain khususnya mslh talak demi mendapat keringanan?

Mohon beri solusinya,karena saat itu saya tidak tahu dampat dari hukum agama/bodoh agama dan saya tidak ingin berpisah dengan istri dan anak saya.
Saya sangat menyesal

JAWABAN

1. Tidak sama. Ucapan 'tidak ada hubungan apa-apa' termasuk talak
kinayah. Dan baru jatuh talak apabila disertai niat cerai. Baca
detail: Cerai
dalam Islam

2. Boleh.
Baca detail:
- Hukum Ganti Madzhab
- Hukum Ganti Madzhab

3. Menghilangkan was-was adalah dengan mengabaikannya. Baca detail:
Cara Sembuh Was-was

LihatTutupKomentar