Konsultasi Agama Islam Konsultasi Agama Islam
recent

Breaking News

recent
جاري التحميل ...

Pondok Pesantren Salaf

Pondok Pesantren Salaf


Pondok Pesantren Salaf, salafi atau salafiyah adalah tipe pondok pesantren tradisional di Indonesia. Kebalikan dari pesantren salaf adalah ponpes modern (kholaf, ashriyah). Istilah salaf di sini tidak ada hubungannya dengan gerakan pembaruan Islam garis keras Wahabi yang kerap disebut dengan gerakan Wahabi salafi.

DAFTAR ISI
  1. Definisi Pesantren Salaf
  2. Ciri Khas Pesantren Salaf
  3. Jenis Pesantren Salaf

DEFINISI PESANTREN SALAF

Kata salaf berarti dari bahasa Arab سلف secara literal bermakna yang dulu atau yang sudah lewat. Dalam kitab Al Mu'jam al Wasith terdapat sejumlah makna yang berbeda namun yang senada dengan pengertian ini adalah

سَلَفَ :
سَلَفَ سَلَفَ ُ سُلُوفًا ، وسَلَفًا : تقدَّم وسبق .
فهو سالف . والجمع : سُلاَّفٌ ، وسَلَفٌ .
وهي سالفة . والجمع : سَوالفُ .
و سَلَفَ مضى وانقضى .
و سَلَفَ السائرَ سَلْفًا : تقدُّمه وسبقَه .

Dalam pengertian istilah pesantren di Indonesia, salaf berkonotasi pada sebuah pondok pesantren tradisional yang menganut sistem pendidikan kuno yaitu sistem wetonan, bandongan dan sorogan.

Pengertian ini kemudian berkembang seiring dengan dinamika dari pesantren salaf itu sendiri. Saat ini pesantren salaf bermakna sebuah pesantren yang murni mengajarkan ilmu agama baik dengan sistem tradisional maupun sistem klasikal (jenjang kelas) yang umum disebut dengan madrasah diniyah atau menganut kedua sistem itu. Pesantren salaf dengan santri yang cukup banyak biasanya menganut kedua sistem sorogan/wetonan dan klasikal sekaligus.

Dalam perkembangan berikutnya, sebuah pesantren disebut salaf selagi terdapat sistem pendidikan di atas (tradisional dan klasikal) walaupun dikombinasikan dengan pendidikan formal (MI, MTS, MA, dst) yang mengikuti kurikulum Kemdikbud atau Kemenag. Seperti Pondok Pesantre Al-Khoirot.


CIRI KHAS PESANTREN SALAF

Ciri Khas Pondok Pesantren Salaf

Beberapa ciri khas dari pesantren salaf adalah, pertama, adanya penekanan pada penguasaan kitab klasik atau kitab kuning (kutub atturats - كتب التراث ) yang sering disebut dengan kitab gundul.

Kedua, masih diberlakukannya sistem pengajian sorogan, dan wetonan, bandongan dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) santri.

Ketiga, saat ini walaupun pesantren salaf memperkenalkan sistem jenjang kelas--disebut juga dengan sistem klasikal--namun materi pelajaran tetap berfokus pada kitab-kitab kuning alias kitab klasik.

Keempat, secara umum hubungan emosional kyai-santri di pesantren salaf jauh lebih dekat dibanding pesantren modern. Hal ini karena kiai menjadi figur sentral: sebagai edukator karakter, pembimbing rohani dan pengajar ilmu agama.

Kelima, materi pelajaran umum seperti matematika atau ilmu sosial tidak atau sangat sedikit diajarkan di pondok salaf.

Keenam, pondok salaf yang murni tidak memiliki lembaga pendidikan formal SD/MI MTS/SMPSMA/MA apalagi perguruan tinggi yang kurikulumnya berada di bawah pemerintah via Kemdiknas/Diknas atau Kemenag/Depag. Kalau ada sekolah dengan jenjang MI, MTS dan MA biasanya memakai kurikulum sendiri. Sekolah semacam ini disebut dengan madrasah diniyah atau madin.

Ketujuh, pondok pesantren salaf umumnya dipimpin oleh kiai yang secara kultural berafiliasi ke organisasi NU (Nahdlatul Ulama) walaupun tidak otomatis ada keterikatan secara organisasi. Yang pasti tidak seide dengan kalangan Muhammadiyah atau Wahabi.

Kedelapan, biaya pendidikan di pesantren salaf relatif murah. Dan jauh lebih murah dibanding pesantren modern. Tidak ada sistem daftar ulang. Dan tidak ada sistem seleksi. Semua santri yang ingin masuk ke pesantren salaf umumnya langsung diterima. Ini berbeda dengan pesantren modern.

Kesembilan, akhlak yang santun. Pesantren salaf menekankan pada perilaku yang sopan dan santun terutama dalam berinteraksi dengan guru, orang tua dan masyarakat dan antara sesama santri.

Kesepuluh, Pondok pesantren salaf sebagai lembaga pendidikan memiliki karakteristik atau ciri khas, yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lainnya. Sarijo dalam Sejarah Pesantren, (t.t. : 9) mengatakan bahwa, pesantren memiliki unsur-unsur minimal:

1) kiai yang mendidik dan mengajar;
2) santri yang belajar; dan
3) masjid.

Mujamil Qomar, (t.t.:19) menganalisa bahwa, tiga unsur pesantren ini mewarnai pesantren pada awal berdirinya atau bagi pesantren-pesantren kecil yang belum mampu mengembangkan fasilitasnya. Lebih lanjut Mujammil mengatakan, unsur pesantren dalam bentuk segitiga tersebut mendeskripsikan kegiatan belajar mengajar keislaman yang sederhana. Kemudian pesantren mengembangkan fasilitas-fasilitas belajarnya sebab tuntutan perubahan sistem pendidikan sangat mendesak serta bertambahnya santri yang belajar dari kabupaten atau propinsi lain yang membutuhkan tempat tinggal. Berkenaan dengan hal tersebut, Zamakhsyari Dhofier, (1982:44-45) mengatakan, ada lima unsur pondok pesantren yang melekat atas dirinya yang meliputi: masjid, pondok, pengajaran kitab-kitab Islam klasik, santri dan kiai.

Kesebelas, Santri Mukim

Santri mukim yaitu santri yang menetap, tinggal bersama kiai dan secara aktif menuntut ilmu dari seorang kiai. Dapat juga sebagai pengurus pesantren yang ikut bertanggung jawab atas keberadaan santri lain. Menurut Nurcholis Madjid, (1997:52) santri mukim ialah santri yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap dalam pondok pesantren.
Menurut Zamakhsyari, (1985:51) ada dua motif seorang santri menetap sebagai santri mukim, yaitu:

­ Motif menuntut ilmu; artinya santri itu datang dengan maksud menuntut ilmu dari kiainya.
­ Motif menjunjung tinggi akhlak; artinya seorang santri belajar secara tidak langsung agar santri tersebut setelah di pesantren akan memiliki akhlak terpuji sesuai dengan akhlak kiainya.

Di antara pesantren salaf terkenal yang tetap mempertahankan sistem salaf dan masih memiliki banyak santri (tiga ribu lebih) adalah Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pondok Pesantren Langitan Tuban, Pondok Pesantren Lirboyo Kediri semuanya berada di Jawa Timur.


JENIS PONDOK PESANTREN SALAF

Jenis Pondok Pesantren Salaf

Setidaknya ada tiga jenis pesantren salaf di Indonesia:

Pertama, pesantren yang menekankan pada ilmu-ilmu agama dalam literatur bahasa Arab klasik seperti disebut di atas.

Kedua, pesantren tahfidz al-quran yaitu pesantren yang menekankan program hafalan Al-Quran 30 juz walaupun juga mengajarkan ilmu-ilmu agama sebagaimana layaknya pesantren salaf yang lain namun dengan intensitas yang lebih rendah.

Ketiga, pesantren kanuragan. Yaitu pesantren yang menekankan pada pendidikan kesaktian dan kanuragan di samping pendidikan agama. Pesantren tipe ini tidak banyak, namun masih tetap ada. Salah satu ciri khas santri dari pesantren salaf jenis ini adalah para santrinya biasanya memelihara rambut yang panjang (gondrong) walaupun memakai songkok. Alumni dari pesantren jenis ini biasanya orangnya memiliki kemampuan untuk mengobati penyakit secara ghaib, memiliki kesaktian bela diri ghaib (tenaga dalam dan jarak jauh), dan kemampuan spiritual lain. Di pesantren tipe inipun dipelajari juga ilmu agama walaupun tidak intensif.

Keempat, pesantren tarekat (toriqot, tarikat) yaitu pesantren yang menekankan pada keilmuan dan praktik tarekat. Baik tarekat yang muktabaroh atau bukan. Ilmu agama juga dipelajari.

Kelima, pesantren kombinasi. Yaitu pesantren yang mengombinasikan berbagai macam sistem yang ada di pesantren salaf atau modern. Seperti Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang yang di dalamnya terdapat program kitab kuning, tahfidzul Qur'an, pendidikan formal, bahasa Arab intensif, soft-skill dalam bidang-bidang seperti komputer, informatika, tata busana, tata boga, dan jurnalisme.

عن الكاتب

Tanya Ustadz

التعليقات


Kontak

Untuk mengajukan konsultasi ke KSIA, silahkan mengirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com. Pertanyaan tidak boleh lebih dari tiga dan tanpa subpertanyaan. Untuk lebih detail, klik penjelasannya di sini!

Terbaru

    islamiy.com

    جميع الحقوق محفوظة

    Konsultasi Agama Islam