Mencintai Orang Soleh Apa Otomatis Masuk Surga?
Mencintai Orang Soleh Apa Otomatis Masuk Surga? mencintai orang soleh dengan benar, maka kita akan mengikuti langkahnya untuk berbuat dan beramal baik
Assalamuaiakum ustadz, saya ingin menanyakan pertanyaan lebih spesifik lagi tentang menyerupai dan mengidolai orang kafir yang sebenarnya sudah dibahas di situs ini
- Halal Haram Menyerupai Orang Kafir
- Hukum Mengagumi / Idola Tokoh Non Muslim
- Bersama orang yang dicintai
Tapi saya bingung dan butuh penjelasan lebih detail lagi.
1.di sini Halal Haram Menyerupai Orang Kafir dijelaskan bahwa boleh menyerupai orang kafir asal syaratnya : (a) Perkara duniawi ini tidak menjadi kekhususan orang kafir; (b) Tidak berlawanan dengan syariah; (c) Mengandung unsur manfaat; dan tidak ada faktor negatif di dalamnya.
1 a.Yang saya tanyakan jika syarat tersebut tidak terpenuhi apakah muslim yang menyerupai orang kafir, meskipun perbuatan itu hanya perkara duniawi dan tidak berhubungan dengan ritual agama lain, maka muslim tersebut benar-benar bisa menjadi kafir?
2. Di link ini Halal Haram Menyerupai Orang Kafir ada kutipan dari Tafsir Ar-Razi (Mafatih Al-Ghaib), hlm. 4/168,. Saya masih kurang jelas dengan tafsiran pada poin ketiga berikut ini
“Ketiga, ini adalah pertengahan di antara dua poin sebelumnya yakni bahwa berteman dengan orang kafir dalam arti condong, menolong, menampakkan pada mereka adakalanya karena unsur kekerabatan atau karena suka dengan keyakinan bahwa agamanya batil (sesat). Sikap ini tidak mengakibatkan kufur, tapi dilarang. Karena berteman dengan pengertian ini dapat berakibat pada menganggap baik pada jalannya dan rela dengan agamanya. Itu akan mengeluarkan seorang muslim dari Islam. Allah telah mengingatkan akan hal ini dalam QS Ali Imron 3:28 "Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah."
Di poin ketiga tersebut Ar-Razi berpendapat bahwa berhubungan dengan orang kafir karena unsur kekerabatan atau suka dilarang meskipun tidak mengakibatkan kufur.
Pendapat Ar-Razi di poin ketiga itu membingungkan saya karena di link lainnya http://www.alkhoirot.net/2016/03/maksud-hadits-bersama-orang-yang-dicintai.html di sub judul MENCINTAI KARENA FAKTOR DUNIAWI NON-AGAMA Al Khoirot mempunyai pendapat berbeda. disitu tertulis “Ketiga, cinta duniawi. Mencintai sesama manusia karena ada ikatan batin yang bersifat duniawi seperti kekerabatan, keuntungan materi, perkawinan atau sebab-sebab duniawi lainnya. Misalnya anak muslim mencintai ibunya yang kafir atau anak muslim menyukai musik yang dinyanyikan non-muslim maka itu tidak menjadi sebab mereka akan dikumpulkan di akhirat. Jadi, kecintaan dan kesukaan yang bersifat duniawi dan tidak mempengaruhi orang itu untuk berbuat baik atau buruk maka tidak akan berakibat orang itu dikumpulkan bersama orang yang dicintai kelak di akhirat. Jadi, cinta jenis ketiga ini tidak masuk dalam makna hadits di atas.”.
Berdasarkan tulisan tersebut al khoirot tidak melarang mencintai seseorang karena faktor duniawi non-agama seperti mencintai orang tua kafir, ngefans dengan rocker kafir dll. Apalagi di islam membolehkan menikahi wanita nasrani dan yahudi yang berarti ada rasa cinta pada wanita tersebut.
2 a. Pertanyaannya kenapa ada dua jawaban yang berbeda seperti itu ustad?
3. Pertanyaan lebih spesifik tentang materi di link ini Hukum Mengagumi / Idola Tokoh Non Muslim
3a. Apakah bagi seorang muslim cukup dengan mencintai orang-orang shaleh maka dia akan berkumpul dengan orang shaleh di surga, tanpa ada perhitungan amal baik dan dosa di akherat. Jadi karena dia sudah mencintai orang shaleh meskipun perhitungan amal keseluruhan lebih banyak amal buruk (dosa) dari pada amal baik (pahala),muslim tersebut terhindar dari neraka dan akan langsung masuk surga bersama orang shaleh yg dicintainya?
dan sebaliknya cukup dengan mencintai orang fasik dan meniru perbuatan dosa orang fasik idolanya tersebut maka seorang muslim berkumpul dengan idolanya di neraka, tanpa ada perhitungan amal baik dan dosa di akherat. Jadi karena dia sudah mencintai dan meniru perbuatan dosa orang fasik idolanya meskipun perhitungan amal keseluruhannya lebih banyak amal baik (pahala) dari pada amal buruk (dosa),muslim tersebut bisa masuk surga dan akan langsung masuk neraka bersama orang fasik yg dicintainya?
3b. Jika seorang muslim mengidolai dan meniru perbuatan dosa orang kafir, alasan mencintai idola tersebut bukan karena kekafirannya tapi hanya masalah dunia dan meniru perbuatan dosa yang tidak termasuk mengakibatkan kafir. Karena idolanya adalah kafir dan masuk neraka selamanya, Apakan orang tersebut akan langsung masuk neraka tanpa ada perhitungan amal baik dan dosa di akherat?
3c. Karena orang kafir masuk neraka selamanya, apakah muslim yang mengidolai orang kafir dan menyerupai perbuatan dosa yang tidak termasuk mengakibatkan kafir akan masuk neraka selamanya (jadi kafir) karena idolanya (orang kafir) pun ada di neraka selamanya?
Terima kasih ustadz, wassalamualaikum wr.wb.
JAWABAN
1a. Tidak menjadi kafir. Maksimal hukumnya haram kalau memang ada unsur keharaman di dalamnya. Seperti pria muslim meniru pakaian celana jeans yang berlobang-lobang atau sobek di bagian yang termasuk aurat, maka hukum memakainya haram karena membuka aurat tersebut.
2a. Kuncinya ada pada kalimat Al-Razi berikut: "Karena berteman dengan pengertian ini dapat berakibat pada menganggap baik pada jalannya dan rela dengan agamanya." Jadi, yang dilarang Al-Razi adalah apabila pertemanan itu berakibat kita rela pada agama yang dianutnya.
3a. Mencintai orang soleh adalah langkah awal yang benar dan berpahala untuk menjadi orang baik. Langkah kedua, dengan mencintai orang soleh dengan benar, maka kita akan mengikuti langkahnya untuk berbuat dan beramal baik apabila demikian, maka kita akan masuk surga. Sebaliknya, kalau kita cinta orang saleh tapi tidak meniru tauladan yang diberikan malah kita banyak berbuat doa maka kita akan tetap disiksa sesuai dengan dosa yang dilakukan. Sebagaimana disebut dalam artikel yang anda sebutkan di atas. Di situ dikatakan: "Al-Hasan berkata: Wahai manusia, janganlah terpedaya dengan ucapan: "Seseorang bersama orang yang dia cintai" karena engkau tidak akan bertemu dengan orang-orang baik kecuali dengan amal perbuatan. Karena orang Yahudi dan Nasrani mencintai para Nabi mereka tetapi mereka tidak bersama para Nabinya."
Link: Hukum Mengagumi / Idola Tokoh Non Muslim
3b. Akan ada hisab. Semua manusia akan dihisab amal dan dosanya. Akhirat adalah pengadilan yang paling adil. Dan setiap manusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Dalam QS An-Najm 53:39-40 Allah berfirman: "dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)."
3c. Mengidolai orang kafir tidak menjadi kafir selagi tidak melakukan perbuatan kafir. Karena masih seorang muslim, maka dia akan berpeluang sama dengan muslim yang lain. Yakni akan masuk surga sesuai dengan amal perbuatan baiknya; dan akan masuk neraka sementara apabila ada dosa yang belum terampuni (lihat poin 3b).
***
PACAR MINTA DINIKAHI
Saya sudah berkomunikasi dengan dya pak. Dya malah minta saya untuk nikahin dya dan langsung ceraikan dy supaya jelas statusnya gak perawan itu karna udah janda gitu pak. Dan dy menuntut akhir tahun 2017 untuk itu pak. Sedangkan saya masih kuliah , otomatis ortu gak bakal setuju pak..
Kalo tidak dy mengancam banyak hal sama saya pak.
Saya gak mau membuat ibuku menangis lagi pak karna masa lalu ku :'(
JAWABAN
Kalau begitu ikut saja kemauannya. Itu permintaan yg tidak terlalu barat. Lakukan nikah secara resmi di KUA tapi tidak perlu ramai-ramai. Dia hanya memerlukan surat akta nikah untuk menutupi aibnya. Kalau kuatir ibu anda sedih maka tak perlu cerita ke ibu. Musyawarahkan dengan bapak anda saja bagaimana baiknya.
- Halal Haram Menyerupai Orang Kafir
- Hukum Mengagumi / Idola Tokoh Non Muslim
- Bersama orang yang dicintai
Tapi saya bingung dan butuh penjelasan lebih detail lagi.
1.di sini Halal Haram Menyerupai Orang Kafir dijelaskan bahwa boleh menyerupai orang kafir asal syaratnya : (a) Perkara duniawi ini tidak menjadi kekhususan orang kafir; (b) Tidak berlawanan dengan syariah; (c) Mengandung unsur manfaat; dan tidak ada faktor negatif di dalamnya.
1 a.Yang saya tanyakan jika syarat tersebut tidak terpenuhi apakah muslim yang menyerupai orang kafir, meskipun perbuatan itu hanya perkara duniawi dan tidak berhubungan dengan ritual agama lain, maka muslim tersebut benar-benar bisa menjadi kafir?
2. Di link ini Halal Haram Menyerupai Orang Kafir ada kutipan dari Tafsir Ar-Razi (Mafatih Al-Ghaib), hlm. 4/168,. Saya masih kurang jelas dengan tafsiran pada poin ketiga berikut ini
“Ketiga, ini adalah pertengahan di antara dua poin sebelumnya yakni bahwa berteman dengan orang kafir dalam arti condong, menolong, menampakkan pada mereka adakalanya karena unsur kekerabatan atau karena suka dengan keyakinan bahwa agamanya batil (sesat). Sikap ini tidak mengakibatkan kufur, tapi dilarang. Karena berteman dengan pengertian ini dapat berakibat pada menganggap baik pada jalannya dan rela dengan agamanya. Itu akan mengeluarkan seorang muslim dari Islam. Allah telah mengingatkan akan hal ini dalam QS Ali Imron 3:28 "Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah."
Di poin ketiga tersebut Ar-Razi berpendapat bahwa berhubungan dengan orang kafir karena unsur kekerabatan atau suka dilarang meskipun tidak mengakibatkan kufur.
Pendapat Ar-Razi di poin ketiga itu membingungkan saya karena di link lainnya http://www.alkhoirot.net/2016/03/maksud-hadits-bersama-orang-yang-dicintai.html di sub judul MENCINTAI KARENA FAKTOR DUNIAWI NON-AGAMA Al Khoirot mempunyai pendapat berbeda. disitu tertulis “Ketiga, cinta duniawi. Mencintai sesama manusia karena ada ikatan batin yang bersifat duniawi seperti kekerabatan, keuntungan materi, perkawinan atau sebab-sebab duniawi lainnya. Misalnya anak muslim mencintai ibunya yang kafir atau anak muslim menyukai musik yang dinyanyikan non-muslim maka itu tidak menjadi sebab mereka akan dikumpulkan di akhirat. Jadi, kecintaan dan kesukaan yang bersifat duniawi dan tidak mempengaruhi orang itu untuk berbuat baik atau buruk maka tidak akan berakibat orang itu dikumpulkan bersama orang yang dicintai kelak di akhirat. Jadi, cinta jenis ketiga ini tidak masuk dalam makna hadits di atas.”.
Berdasarkan tulisan tersebut al khoirot tidak melarang mencintai seseorang karena faktor duniawi non-agama seperti mencintai orang tua kafir, ngefans dengan rocker kafir dll. Apalagi di islam membolehkan menikahi wanita nasrani dan yahudi yang berarti ada rasa cinta pada wanita tersebut.
2 a. Pertanyaannya kenapa ada dua jawaban yang berbeda seperti itu ustad?
3. Pertanyaan lebih spesifik tentang materi di link ini Hukum Mengagumi / Idola Tokoh Non Muslim
3a. Apakah bagi seorang muslim cukup dengan mencintai orang-orang shaleh maka dia akan berkumpul dengan orang shaleh di surga, tanpa ada perhitungan amal baik dan dosa di akherat. Jadi karena dia sudah mencintai orang shaleh meskipun perhitungan amal keseluruhan lebih banyak amal buruk (dosa) dari pada amal baik (pahala),muslim tersebut terhindar dari neraka dan akan langsung masuk surga bersama orang shaleh yg dicintainya?
dan sebaliknya cukup dengan mencintai orang fasik dan meniru perbuatan dosa orang fasik idolanya tersebut maka seorang muslim berkumpul dengan idolanya di neraka, tanpa ada perhitungan amal baik dan dosa di akherat. Jadi karena dia sudah mencintai dan meniru perbuatan dosa orang fasik idolanya meskipun perhitungan amal keseluruhannya lebih banyak amal baik (pahala) dari pada amal buruk (dosa),muslim tersebut bisa masuk surga dan akan langsung masuk neraka bersama orang fasik yg dicintainya?
3b. Jika seorang muslim mengidolai dan meniru perbuatan dosa orang kafir, alasan mencintai idola tersebut bukan karena kekafirannya tapi hanya masalah dunia dan meniru perbuatan dosa yang tidak termasuk mengakibatkan kafir. Karena idolanya adalah kafir dan masuk neraka selamanya, Apakan orang tersebut akan langsung masuk neraka tanpa ada perhitungan amal baik dan dosa di akherat?
3c. Karena orang kafir masuk neraka selamanya, apakah muslim yang mengidolai orang kafir dan menyerupai perbuatan dosa yang tidak termasuk mengakibatkan kafir akan masuk neraka selamanya (jadi kafir) karena idolanya (orang kafir) pun ada di neraka selamanya?
Terima kasih ustadz, wassalamualaikum wr.wb.
JAWABAN
1a. Tidak menjadi kafir. Maksimal hukumnya haram kalau memang ada unsur keharaman di dalamnya. Seperti pria muslim meniru pakaian celana jeans yang berlobang-lobang atau sobek di bagian yang termasuk aurat, maka hukum memakainya haram karena membuka aurat tersebut.
2a. Kuncinya ada pada kalimat Al-Razi berikut: "Karena berteman dengan pengertian ini dapat berakibat pada menganggap baik pada jalannya dan rela dengan agamanya." Jadi, yang dilarang Al-Razi adalah apabila pertemanan itu berakibat kita rela pada agama yang dianutnya.
3a. Mencintai orang soleh adalah langkah awal yang benar dan berpahala untuk menjadi orang baik. Langkah kedua, dengan mencintai orang soleh dengan benar, maka kita akan mengikuti langkahnya untuk berbuat dan beramal baik apabila demikian, maka kita akan masuk surga. Sebaliknya, kalau kita cinta orang saleh tapi tidak meniru tauladan yang diberikan malah kita banyak berbuat doa maka kita akan tetap disiksa sesuai dengan dosa yang dilakukan. Sebagaimana disebut dalam artikel yang anda sebutkan di atas. Di situ dikatakan: "Al-Hasan berkata: Wahai manusia, janganlah terpedaya dengan ucapan: "Seseorang bersama orang yang dia cintai" karena engkau tidak akan bertemu dengan orang-orang baik kecuali dengan amal perbuatan. Karena orang Yahudi dan Nasrani mencintai para Nabi mereka tetapi mereka tidak bersama para Nabinya."
Link: Hukum Mengagumi / Idola Tokoh Non Muslim
3b. Akan ada hisab. Semua manusia akan dihisab amal dan dosanya. Akhirat adalah pengadilan yang paling adil. Dan setiap manusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Dalam QS An-Najm 53:39-40 Allah berfirman: "dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)."
3c. Mengidolai orang kafir tidak menjadi kafir selagi tidak melakukan perbuatan kafir. Karena masih seorang muslim, maka dia akan berpeluang sama dengan muslim yang lain. Yakni akan masuk surga sesuai dengan amal perbuatan baiknya; dan akan masuk neraka sementara apabila ada dosa yang belum terampuni (lihat poin 3b).
***
PACAR MINTA DINIKAHI
Saya sudah berkomunikasi dengan dya pak. Dya malah minta saya untuk nikahin dya dan langsung ceraikan dy supaya jelas statusnya gak perawan itu karna udah janda gitu pak. Dan dy menuntut akhir tahun 2017 untuk itu pak. Sedangkan saya masih kuliah , otomatis ortu gak bakal setuju pak..
Kalo tidak dy mengancam banyak hal sama saya pak.
Saya gak mau membuat ibuku menangis lagi pak karna masa lalu ku :'(
JAWABAN
Kalau begitu ikut saja kemauannya. Itu permintaan yg tidak terlalu barat. Lakukan nikah secara resmi di KUA tapi tidak perlu ramai-ramai. Dia hanya memerlukan surat akta nikah untuk menutupi aibnya. Kalau kuatir ibu anda sedih maka tak perlu cerita ke ibu. Musyawarahkan dengan bapak anda saja bagaimana baiknya.