Ayah tidak setuju calon karena tampilan fisik

Ayah tidak setuju calon karena tampilan fisik sebulan dari itu dia bawa perempuan itu kawin lari sampe ibu saya drop dan sakitnya makin parah.. tp ade
ANAK DURHAKA APA BISA BAHAGIA?

Pak Ustad saya mau nanya ceritanya gini saya punya adek laki2,saya sama adek saya buka toko diperantauan selama ini adek saya ini selalu nurut apa kata ibu saya tp 2bulan belakangan ini dia berubah gara2 kenal seorang perempuan udah ga pernah dengar nasehat ibu saya dari situ ibu sama saudara2 saya tdk ada yg merestui hubungan dia karna kita maunya dia punya kerjaan dulu tp tdk didengarin,sebelum bulan ramadahan kemaren dia memutuskan pulang kekampung ninggalin toko sama ibu saya diperantauan nah dari situ ibu saya sering sakit2an sampe skrg tp sebulan dari itu dia bawa perempuan itu kawin lari sampe ibu saya drop dan sakitnya makin parah.. tp adek saya ini tdk pernah sekalipun menanyakan keadaan ibu saya..

yang saya tanyakan disini pak ustad

1)ibu saya masih tdk bisa terima dgn yg terjadi ini terus memberikan semua tanggung jawab pada saudara saya yang dikampung apakah ibu & saudara2 saya bersalah
2)Gimanakah kelak kehidupan adek saya yang sudah durhaka kaya gtu akankah bisa bahagia

JAWABAN

1. Sebaiknya semua urusan didiskusikan secara baik-baik dengan bijaksana. Ibu harus bijaksana. Begitu juga anak harus mengerti dan patuh pada ibunya. Adik anda sedang dilanda musibah yakni mencintai perempuan yang kurang baik sehingga merubah perilaku dan karakternya. Kalau ibu marah dengan keadaan ini, maka itu justru akan menambah buruk keadaan. Akan lebih baik seandainya ibu memaafkan kesalahan puteranya dan mendoakan yang terbaik buat puteranya. Kalau doa ibu dikabulkan Allah, maka insyaAllah adik anda akan kembali pada perilakunya yang dulu yang taat pada orang tua.

2. Masa depan anak durhaka itu tergantung pada ibunya. Apabila ibunya ikhlas dan mau memaafkan, maka hidupnya tidak akan ada masalah. Namun, apabila ibunya tidak ikhlas dan tidak mau memaafkan, maka akan berat bagi si anak. Dalam Al-Mustadrak karya Al-Hakim, Abu Bakrah mendengar Rasulullah SAW berkata:

كل الذنوب يؤخر الله ما شاء منها إلى يوم القيامة إلا عقوق الوالدين فإن الله تعالى يعجل لصاحبه في الحياة قبل الممات
Artinya, “Allah SWT akan mengakhirkan balasan setiap dosa hingga hari kiamat kelak, kecuali dosa durhaka kepada orang tua. Dia mempercepat balasannya pada waktu masih hidup atau sebelum meninggal,” (HR Al-Baihaqi).

Baca detail: Hukum Taat dan Berbakti pada Orang Tua

AYAH TIDAK SETUJU CALON KARENA TAMPILAN FISIK

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saya wanita berusaia 28 tahun.

Latar belakang saya dengan kehidupan masa muda yang jauh dari agama dan sangat tidak terpuji, seiring berjalannya waktu saya mulai mencoba mendekatkan diri dengan agama Islam kembali.

Dipejalanannya, saya sempat bertemu pria yang ingin menikahi saya, namun dengan proses pacaran. hanya 3 bulan, dan ternyata saya tahu jalannya tidak benar. selepas itu saya tidak terlalu fokus dengan jodoh, sampai tiba seorang pria yang bisa dibilang cukup mengerti agama mendekati saya dan mengajarkan saya banyak hal, termasuk datang ke majelis. Sayangnya, pria ini telah beristri. hingga saya sadar ada yang salah diantara saya dengan pria ini, dan pria ini menyatakan ingin menjadikan saya istri kedua.

Jujur, saya tidak berkeberatan menjadi istri kedua dari pria dengan pengetahuan agama yang sangat luas seperti beliau. Namun, tentunya saya tau istri beliau dan ank beliau akan teramat sakit hatinya. Dan tentunya orang tua dan keluarga saya. Hingga pada akhirnya saya harus mematikan rasa keinginan saya untuk menjadikannya imam saya.

tidak disangka, ada pria yang mendekati saya, yang ternyata sudah melihat saya selama 4 tahun belakangan. Karena saya merasa takut untuk jatuh ke dosa kembali untuk berpacaran, maka saya bilang bahwa saya tidak ingin pacaran dan ingin menikah. Pria ini pun menyanggupi. Jika dibandingkan dengan pria sebelumnya, ilmu agamnya tidak sebaik pria sebelumnya. namun jelas dia pria lajang yang tidak pernah mempermainkan wanita. secara fisik (maaf) tidak tampan seperti pria sebelumnya, tidak gagah, dan tidak cakap berbicara atau untuk berbaur dan bercanda. saya tidak melihat hal hal tersebut sebagai hambatan, karena kita berencana belajar bersama. hingga akhirnya dia datang ke orang tua saya untuk meminta saya. orang tua saya mengiyakan. Kami tidak ingin berlama lama. akhirnya kami menyusun waktu lamaran, dan perkiraan kapan akan menikah.

satu minggu sebelum lamaran, ayah saya datang menemui saya, saya pikir beliau akan ngobrol sebelum melepas anak gadisnya. ternyata, ayah saya berbicara bahwa tidak ikhlas melepaskan saya menikah dengan pria yang fisik dan penampilannya seperti dia. betapa hancurnya hati saya. bukan karena apapun, tapi karena cara pandang ayah saya. ayah saya terus mengeluarkan kata kata yang menyakitkan, menghina fisiknya yang tidak seberapa, cara berpakaian, bahkan sampai ayah saya suudzon bahwa dya berpenyakit. yang intinya saya bingung karena ayah saya menegaskan tidak ikhlas.

di satu sisi, saya mngerti ayah saya ingin yang terbaik untuk saya. Aib saya di mas lalu tidak pernah di ketahui ayah saya. termasuk saya yang disakiti pria lain karena porses pacaran.

saat ini, dengan berat hati saya membatalkan lamaran ke pria ini. saya merasa amat berdosa, karena saya mengerti dan tau harapan dari dia dan keluarganya, dan betapa kecewanya mereka. karena tanggapan orang tua saya di awal baik baik saja dan tidak pernah ada kesan negatif yang disampikan ke saya atau ketidaksetujuan di hadapan calon pasangan saya. saya tidak mengerti apakah yang saya lakukan benar dengan membatalkan rencana lamaran ini. sebetulnya karena niat saya menikah dengan pria ini hanya ibadah.

saya bingung harus melanjutkan atau memutuskan rancana pernikahan ini. Jikapun harus dilanjutkan, bagaimana saya memberi pengertian dan pemahaman ke ayah saya tentang pasangan saya.

jika harus saya akhiri, penegrtian macam apa yang harus saya sampaikan kepada pasangan dan keluarga pasangan agar mereka tidak sakit hatinya dan dendam dan bisa menerima keadaannya.

Kiranya dapat memberikan saran, dan pandangan,,,

Terima kasih.

JAWABAN

Kalau calon anda orang baik, maka dia tidak akan tersakiti dengan keputusan anda. Terutama apabila mengingat keputusan anda itu atas perintah orang tua. Kami yakin, calon mertua anda juga akan mengerti. Katakan saja apa adanya bahwa orang tua anda berubah pendirian dan kurang merestui hubungan anda berdua. InsyaAllah dia akan mengerti. Baca juga: Cara Memilih Jodoh

PELECEHAN SEKSUAL

Assalammualaikum, uztadz izin bertanya, sebenarnya dulu beberapa tahun yang lalu ketika saya masih khilaf, saya pernah melecehkan wanita ketika ia tertidur, saya sudah meminta maaf kepadanya untuk semua kesalahan saya, namun saya bimbang apakah dia tahu kesalahan yang telah saya perbuat ketika ia tidur dan saya ingin memberitahunya dalam artian meminta maaf secara khusus untuk kesalahan tersebut, tapi saya takut dalam membongkar aib tersebut dan takut akan terputusnya tali silaturahmi saya dengannya. Maka dari itu saya mohon petunjuk untuk ini, semoga anda diberikan kebaikan oleh Allah Subhana Wataala, amin. Wassalammualaikum

JAWABAN

Ulama berbeda pendapat tentang apakah orang yang salah harus memberitahu secara detail kesalahannya itu pada yang dizalimi atau cukup secara umum saja. Anda bisa mengikuti pandangan yang kedua yang menyatakan bahwa tidak wajib memberitahu secara detail kesalahan kita saat meminta maaf. Terutama apabila dikuatirkan pihak yang dizalimi jadi marah dan tidak memaafkan. Baca detail: Cara Taubat Nasuha

LihatTutupKomentar