Menyikapi Perilaku Orang Tua Yang Cerewet
Menyikapi Perilaku Orang Tua Yang Cerewet Saya kan bertanya,sama ibu saya knapa dia bikin rumah gk sendiri,kenapa dia bikin rumah malah bareng sama kakanya,????
Saya tanya seperti itu ibu saya malah berpikir,kalo saya mau kuasain rumah dia,
Padahal saya udah nikah,gk mungkin saya tinggal d rumah dia,suami saya juga udah punya rumah....
MENYIKAPI PERILAKU ORANG TUA YANG CEREWET
Saya kan bertanya,sama ibu saya knapa dia bikin rumah gk sendiri,kenapa dia bikin rumah malah bareng sama kakanya,????
Saya tanya seperti itu ibu saya malah berpikir,kalo saya mau kuasain rumah dia,
Padahal saya udah nikah,gk mungkin saya tinggal d rumah dia,suami saya juga udah punya rumah....
Terus ibu saya marah karna anak saya yg baru berusia 4taun,itu kata dia anak saya ngomong kalo kakanya yg kedua itu jahat,terus ibu saya berpikir kalo saya yg ajarin anak saya suruh ngomong begitu padahal,saya gk pernah ajarin anak saya suruh benci sama orang???saya mesti gimana ya....
JAWABAN
Kalau ibu anda seorang pemarah, maka saat dia menyalahkan anda hendaknya anda diam dan mendengarkan saja. Di lain waktu saat ibu anda sedang dalam keadaan tenang, ceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Ucapkan maaf, walaupun anda tidak salah, pada ibu anda setiap kali anda menerangkan. Ini untuk mengurangi tensi kemarahan beliau.
Tetaplah hormati ibu. Kalau anda tidak tahan dengan ucapannya, maka kurangi frekuensi pertemuan. Dan alihkan pembicaraan setiap kali beliau membahas sesuatu yang akan memicu pertengkaran atau perdebatan. Intinya, hindari berdebat dengan ibu. Ucapkan terima kasih apabila ibu memberi nasihat (walaupun dalam hati anda mungkin kesal). Inilah salah satu bentuk berbakti pada orang tua. Baca detail: Hukum Taat dan Berbakti pada Orang Tua
HUBUNGAN TAK DIRESTUI SAMPAI BERZINA
Assalammualaikum ustad
Perkenalkan saya nura. Saya ingin bercerita kepada ustad. Saya mempunyai masalah yang membuat saya bingung sedih gak tau apa yang harus saya lakukan.
Saya akan bercerita mungkin semua salah saya semua gara gara saya. Ibu dan kelurga saya selalu menyalahkan saya. Pertama saya mempunyai pacar dan kami memang sudah mantab untuk tahap ke pernikahan namun kami tidak mendapatkan restu ortu saya. Bahkan keluarga besar sya tidak merestui kami. Tidak ada satupun yang merestui kami. Karena keluarga sya terutama orang tua saya sangat percaya kepada adat jawa kebo balik kandang yaitu pacar saya tetangga dengan ibuk saya sendiri seperti pacar saya asal usulnya satu daerah dengan ibuk . Dan sekarang ibuk tinggal dengan bapak. Kepercayaannya jika kami menikah akan meninggal salah satu kalau gak meninggal akan sengsara .Tetapi saya tetap menentang kepercayaan tersebut kami melanjutkan dan tetap berusaha sampai pada akhirnya kami sudah pusing dan tidak bisa melakukan apapun terjadi hubungan haram.
Kami sudah berjalan 5 tahun dan tetap tidak mendapatkan restu padahal orang tua tau kalau saya sudah tidk perawan . Tetapi ortu tetap tidak merestui kami. Dn saya malah mau dijodohkan dengan orang lain. Saya tidak ikhlas tetapi ibuk tetap memaksa dan tidak mengijinkan. Ibuk dari kecil memang sifatnya keras dan saya juga keras. Saya sudah terbiasa dengan pukulan cacian dari ibuk ataupun keluarga termasuk kakak laki laki saya.
Dan saya sudah lelah dengan semuanya akhirnya pacar saya meminta ijin untuk menikah dengan saya karena saya sudah hamil di luar nikah. Tetapi pacar saya trtap menyembunyikan kehamilan saya karena takut saya dipukuli dan orang tua saya makin sakit hati. Disaat saya bicara pacar ingin menikahi saya disaat itu juga ibuk marah besar .
Saya saat dimarahi di caci maki di pukul saya diam tidak pernah membalas tetapi saya makin menjadi jadi dengan pcar saya. Pada akhirnya ibu memberi keputusan kamu pilih keluarga mu atau pacarmu disaat itu saya bingung. Saya sedang mengandung tetapi kalau saya pilih keluarga saya gimana anak saya.
Pada akhirnya saya memilih untuk meninggalkan keluarga saya. Ibuk saya hancur. Dan saat meninggalkan rumah saya merasa lega apa karena saya kebanyakan dosa tidak pernah memikirkn hati ortu saya. Dan selang beberapa jam ibuk sms saya bilang kalau saya hamil dan jika masih 1 bulan ibuk menyuruh saya menggugurkan kandungan saya.
Disaat itu saya mantab untuj meninggalkan rumah merelakan apapun ikhlas sudah tidak dianggap anak. Tetapi sekarang keluarga saya mencari saya tetapi saya takut saya takut dimarahi takut tajut takut rasanya. Gimana mengatasi semua masalah saya. Saya harus bagaimana. Saya ingin cerita ke saudara ke keluarga pada akhirnya semua menyalahkan saya .
JAWABAN
Pertama, teruskan rencana anda untuk menikah. Menikah itu wajib dalam kondisi untuk menghindari zina. Karena keluarga tidak setuju maka anda bisa memakai wali hakim. Wali hakim bisa pegawai KUA kecamatan atau aparat di bawahnya (tingkat desa/kelurahan) atau ustadz. Baca detail: Wali Hakim dalam Pernikahan
Pernikahan dalam keadaan hamil zina adalah sah dan tidak perlu diulang lagi menurut madzhab Syafi'i dan Hanafi. Baca detail: Pernikahan Wanita Hamil Zina dan Status Anak
Tujuan dari segera menikah ini adalah untuk menyelamatkan status anak yang ada dalam kandungan supaya dia sah menjadi anak dari ayah dan ibu biologisnya. Ini padangan madzhab Syafi'i dan Hanafi. Namun demikian, anda tidak perlu bercerita pada pegawai KUA atau aparat di bawahnya soal kehamilan itu, karena ada sebagian dari mereka yang mengikuti pandangan madzhab lain yang tidak mengesahkan nikah saat hamil zina. Baca detail: Perkawinan Hamil zina dan Status Anak
Kedua, cari tempat yang baik untuk cooling down menenangkan diri dan menjaga fisik agar tetap sehat sampai anak lahir. Kalau pada saat menunggu kelahiran bayi ini ibu anda SMS, silahkan dilayani dengan baik. Namun memberitahu lokasi kalau sekiranya membahayakan sebaiknya dihindari.
Ketiga, setelah anak lahir kelak, maka lakukan komunikasi dengan baik pada orang tua dan memohon maaf dan restunya. Kalau mereka tetap keras, maka pasrahkan hal itu pada Allah. Dan berdoalah setiap selesai shalat agar hati orang tua yang keras dapat melunak. Baca doa di link berikut: http://www.alkhoirot.net/2017/02/doa-agar-disayang-ayah-ibu.html
Keempat, lakukan taubat nasuha atas perbuatan zina anda dengan pacar anda begitu juga sikap anda pada orang tua yang mungkin menyakiti mereka. Baca detail: Cara Taubat Nasuha
Kelima, jangan lupa dalam rumah tangga akan banyak cobaan lain yang mungkin lebih berat. Jaga keharmonisan rumah tangga. Baca detail: Percaya Ramalan dalam Islam