Assalamuaikum wr.wb pak ustad
1.Saya mau bertanya masalah yg sulit saya hadapi tentang najis, jadi saya baru saya punya anak bayi laki-laki, dan yg mengurus anak saya itu ibu mertua saya Tapi ibu mertua saya tidak tau kalo kencing bayi itu najis tapi najis ringan, Dan najis nya menyebar di mana-mana Mulai di karpet, tempat tidur dan di pegangan pintu, jadi bagaimna pak ustad bila najis nya sulit dihindari apakah dimaafkan?...
2.Dan bila najis nya hilang dan kering, terkena kaki basah apakah menular?...
3. Yang paling susah itu, di pegangan pintu. setiap saya membuka pintu otomatis bekas dipegang ibu mertua dan tangan nya kena najis ringan, apakah dengan najisnya kering dan hilang menjadi suci pegangan pintu nya?... (Pegangan pintunya besi)
Assalamualaikum wr.wb
JAWABAN
1. Kalau najisnya banyak, maka tidak dimaafkan. Solusinya adalah apabila anda akan shalat, maka anda memakai baju yang suci dan shalatnya dilakukan di atas sajadah yang suci.
Perlu juga diketahui, bahwa suatu tempat dianggap najis kalau terlihat najisnya. Sedangkan kalau tidak terlihat najisnya dan tidak jelas tempatnya, maka tempat itu dianggap suci sesuai dengan status asal dari tanah atau lantai. Baca detail: Kaidah: Suci tidak hilang karena Asumsi Najis
2. Ya, menular menurut mazhab Syafi'i. Tapi tidak menular menurut mazhab Maliki. Anda bisa ikut pendapat kedua apabila dibutuhkan. Baca detail: Najis Hukmiyah Kering Terkena Benda Basah Menurut Madzhab Maliki
3. Tangan mertua anda dianggap suci kecuali apabila jelas di tangannya ada najisnya. Jadi kalau dia memegang pegangan pintu itu tidak masalah. Tidak najis. Sebagaimana status orang yang punya anjing. Baca detail: Menyentuh Non Muslim Ragu Najis Anjing