Hukum Puasa Bulan Rajab
Hukum puasa bulan Rajab apakah sunnah atau bid'ah? Sebagian besar ulama (jumhur) menghukumi sunnah berpuasa pada bulan Rajab karena. adanya hadits yang menganjurkan untuk berpuasa sunnah..dan sunnahnya puasa pada bulan-bulan haram
DAFTAR ISI
- Niat Puasa Bulan Rajab
- Dalil Kemuliaan Bulan Rajab
- Dalil Puasa di Bulan Rajab
- Pendapat Sunnah-nya Puasa Bulan Rajab
- Pendapat Makruh Puasa Bulan Rajab
- Pendapat Ulama Wahabi tentang Puasa Rajab
- Hukum Puasa Tanggal 27 Rajab
- Hadits Maudhu' (Palsu) Tentang Keutamaan Bulan Rajab
- Kesimpulan Hukum Puasa Bulan Rajab
NIAT PUASA SUNNAH BULAN RAJAB
Niat puasa sunnah di bulan Rajab adalah sebagai berikut:
نويت صوم شهر رجب سنة لله تعالى
DALIL-DALIL KEMULIAAN BULAN RAJAB
- QS At-Taubah 9:36
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Yang dimaksud empat bulan haram (mulia) adalah Rajab, Dzul Qo'dah, Dzul Hijjah, Muharram. Berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim (muttafaq alaih) Nabi bersabda:
السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا , مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ , ثَلاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ : ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ , وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
DALIL PUASA DALAM BULAN RAJAB
- Hadits riwayat Abu Daud, Ahmad, Baihaqi, Ibnu Said
صم من الحُـرُم واترك، صم من الحرم واترك
Dan Rajab termasuk dari bulan yang mulia yang empat.
- Hadits riwayat Nasa'i dan Ahmad dari Usamah bin Zaid
أسامة بن زيد قال: قلت: يا رسول الله، لم أرك تصوم شهراً من الشهور ما تصوم من شعبان، قال: "ذلك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم
PENDAPAT SUNNAH-NYA PUASA BULAN RAJAB
Sebagian besar ulama (jumhur) menghukumi sunnah berpuasa pada bulan Rajab dengan 2 argumen.
Pertama, adanya hadits yang menganjurkan untuk berpuasa sunnah.
Kedua, adanya hadits yang menganjurkan untuk puasa pada bulan-bulan haram (mulia). Dan Rajab termasuk bulan haram.
Asy-Syaukani dalam Nailul Authar mengomentari hadits Usamah bin Zayd di atas menyatakan:
ظاهر قوله في حديث أسامة إن شعبان شهر يغفل عنه الناس بين رجب ورمضان أنه يستحب صوم رجب
Al-Mardawi dalam kitab Al-Inshaf III/245 menyatakan:
وأما صيام بعض رجب، فمتفق على استحبابه عند أهل المذاهب الأربعة لما سبق، وليس بدعة
Artinya: Adapun berpuasa pada sebagian bulan Rajab ulama dari madzhab empat sepakat atas sunnahnya. Dan bukan bid'ah.
PENDAPAT MAKRUH ATAU HARAM-NYA PUASA BULAN RAJAB
- Ahmad bin Hanbal (Madzhab Hanbali) berkata: وأما رجب فأحب إليّ أن أفطر منه
Artinya: Saya lebih senang tidak puasa pada bulan Rajab.
- Al-Mardawi dalam Al-Inshaf menyatakan
:وَيُكْرَهُ إفْرَادُ رَجَبٍ بِالصَّوْمِ
Artinya: Mengkhususkan puasa Rajab (sebulan penuh) hukumnya makruh.
- Imam Suyuthi dalam Amr bil Ittiba' menyatakan:
وَيُكْرَهُ إفْرَادُ رَجَبٍ بِالصَّوْمِ
Artinya: Makruh mengkhususkan pada bulan Rajab.
- Imam Syafi'i dalam qaul qadim memakruhkan puasa Rajab sebulan penuh
وأكره أن يتخذ الرجل صوم شهر بكماله كما يكمل رمضان، وكذلك يوماً من بين الأيام
PENDAPAT ULAMA WAHABI TENTANG PUASA BULAN RAJAB
Berikut pendapat sejumlah ulama Wahabi utama tentang puasa dan ibadah di bulan Rajab
1. Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz berpendapat makruh puasa pada bulan Rajab
يكره إفراده بالصوم تطوعاً لأنه من شأن الجاهلية كانوا يعظمونه بالصوم، فكره أهل العلم إفراده بالصوم تطوعاً أما إذا صامه الإنسان عن صوم عليه من قضاء رمضان أو من كفارة فلا حرج في ذلك، أو صام منه ما شرع الله من أيام الاثنين والخميس أو ثلاثة أيام البيض كل هذا لا حرج فيه، والحمد لله، كغيره من الشهور.
2. Ibnu Uthaimin, mengharamkan puasa Rajab karena dianggap bid'ah. Dalam Majmuk Al-Fatawa Ibnu Utsaimin 20/440 dia mengatakan:
Pada kesempatan lain Ibnu Uthaimin mengatakan:
أود أن أقول: هناك من يَخُصُّ رجب بالصيام، فيصوم رجب كلَّه
وهذا بدعة وليس بسنة
3. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan menyatakan puasa awal Rajab sebagai bid'ah (= haram)
صوم أول يوم من رجب بدعة ليس من الشريعة ولم يثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم في خصوص رجب صيام، فصيام أول يوم من رجب واعتقاد أنه سنة هذا خطأ وبدعة
HUKUM PUASA TANGGAL 27 RAJAB
Berpuasa khusus pada tanggal 27 Rajab dan menganggapnya sunnah adalah bid'ah dan haram menurut fatwa Yusuf Qardhawi, kecuali kalau pada tanggal tersebut bertepatan dengan hari Senin atau Kamis dan berniat puasa sunnah Senin/Kamis, maka tidak apa-apa.
Alasan Qardhawi karena tidak ada satupun dalil sunnahnya puasa khusus pada 27 Rajab. Dan bahwa 27 Rajab bukanlah hari Isra' Mi'raj. Qardhawi menyatakan [1]:
من الصيام المحرم: ما ابتدعه الناس بأهوائهم، ولم يشرعه الله ورسوله ولا عمل به الراشدون المهديون من خلفائه، ولا دعا إليه أحد من أئمة الهدى. ومن ذلك صيام اليوم السابع والعشرين من رجب، باعتباره اليوم الذي كان صبيحة ليلة الإسراء والمعراج بالنبي صلى الله عليه وسلم.
ليلة الإسراء والمعراج غير معلومة ، وغير معلوم شهرها ، ولم يصح أنها كانت ليلة السابع والعشرين من شهر رجب، وحتى لو كانت هذه الليلة هي ليلة الإسراء والمعراج فتخصيص يومها بالصيام من بين سائر الأيام من البدع المنهي عنها ، لأن الله لا يعبد إلا بما شرع ، ولم يأت في شرع الله تخصيص هذا اليوم بصيام ، على أن الإنسان لو كان يصوم أياما معينة كيوم الاثنين والخميس من كل أسبوع ، فجاء هذا اليوم في يوم الاثنين والخميس فلا مانع من صيامه بهذه النية
2. Haram mengkhususkan puasa untuk tanggal 27 Rajab.
3. Kalau biasa berpuasa Senin-Kamis dan ternyata tanggal 27 Rajab bertepatan dengan hari-hari itu (Senin/Kamis) maka tidak apa-apa berpuasa asal dengan niat puasa Senin Kamis tersebut.
HADITS MAUDHU' TENTANG BULAN RAJAB
Hadits yang sering dipakai sebagai dalil keutamaan bulan Rajab secara khusus adalah sbb:
فَضْلُ شَهْرِ رَجَبٍ عَلَى الشُّهُورِ كَفَضْلِ الْقُرْآنِ عَلَى سَائِرِ الْكَلَامِ ، وَفَضْلُ شَهْرِ شَعْبَانَ عَلَى الشُّهُورِ كَفَضْلِي عَلَى سَائِرِ الْأَنْبِيَاءِ ، وَفَضْلُ شَهْرِ رَمَضَانَ كَفَضْلِ اللَّهِ عَلَى سَائِرِ الْعِبَادِ
Hadits ini menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani adalah maudhu' (Lihat kitab الأسرار المرفوعة في الأخبار الموضوعة bab حَرْفُ الْفَاءِ)
Dua: Rajab bulan Allah
“Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.”
“Rajab adalah bulan Allah yang yang tuli. Barangsiapa berpuasa sehari dari bulan Rajab karena iman dan mengharapkan pahala, maka Allah akan mengabulkan segala permintaannya.”
“Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan yang agung, barangsiapa berpuasa satu hari di dalamnya, Allah mencatat baginya puasa seribu tahun. Siapa berpuasa dua hari, Allah mencatat baginya puasa 2000 tahun. Siapa berpuasa tiga hari, Allah mencatat baginya puasa 3000 tahun. Siapa berpuasa tujuh hari, ditutup pintu neraka jahannam baginya. Siapa berpuasa 8 hari, dibukakan pintu 8 pintu surga baginya, dan ia bebas masuk dari pintu mana saja. Siapa berpuasa 15 hari, keburukan-keburukannya diganti dengan kebaikan-kebaikan, dan Allah mengampuni dosamu yang telah berlalu. Maka mulailah mengerjakannya. Siapa yang menambahnya, Allah juga akan menambahkannya.
- Berpuasa bulan Rajab hukumnya sunnah berdasarkan hadits yang menganjurkan sunnahnya berpuasa secara umum dan sunnahnya puasa pada bulan-bulan haram. Dan Rajab termasuk bulan haram secara ijmak (kesepakatan ulama).
- Berpuasa pada sebagian bulan Rajab tidak sebulan penuh hukumnya sunnah menurut kesepakan madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali).
- Tetapi mengkhususkan berpuasa sebulan penuh pada bulan Rajab--sementara bulan haram lain tidak--adalah makruh menurut sebagian ulama. Dan tetap sunnah menurut sebagian ulama yang lain.
- Menurut ulama Wahabi, puasa bulan Rajab termasuk bid'ah yang sesat dan haram.
---------------------
RUJUKAN DAN CATATAN
[1] Lihat fatwa Qaradhawi: http://qaradawi.net/life/30/4877.html