Konsultasi Agama Islam Konsultasi Agama Islam
recent

Breaking News

recent
جاري التحميل ...

Cara Mendidik Anak Nakal dan Bandel

Cara Mendidik Anak Nakal dan Bandel
CARA MENDIDIK DAN MENGATASI ANAK NAKAL DAN BANDEL

Assalamualaikum, anak saya laki umur 15 tahun kelas 2 SMA. saya mau minta nasehat dari antum. Ust, anak saya suka bicara kasar sama ibunya, seperti, di suruh makan marah, ditanyai marah2, di sekolahnya dia anak baik kata semua gurunya dan cerdas pintar Masaalloh.oh iya soal kebutuhan dia untuk sekolahnya lengkap apa yang dia mau kita kasi. sukran

TOPIK SYARIAH ISLAM
  1. CARA MENDIDIK DAN MENGATASI ANAK NAKAL DAN BANDEL
  2. RUMAH TANGGA: MERTUA DAN ISTRI MEREMEHKAN SUAMI
  3. MEMBERITAHU SUAMI PERKARA IBADAH
  4. HUKUM SENGAJA TIDAK QUNUT DAN TIDAK SUJUD SAHWI SAAT SUBUH
  5. CARA KONSULTASI AGAMA


JAWABAN

Cara terbaik dan termudah adalah dengan mengirim anak tersebut ke pesantren. Karena di pesantren anak tidak hanya dididik untuk belajar ilmu umum dan agama tapi juga dididik perilaku atau akhlak mulia secara intensif. Harap dicatat tidak semua pesantren memiliki sistem pendidikan akhlak yang baik. Oleh karena itu, sebaiknya anda melakukan survei lebih dulu ke pesantren yang hendak dituju.

Namun, kalau anda tidak ingin mengirim dia ke pesantren atau anaknya tidak mau mondok, maka cara lain adalah dengan meningkatkan dan memaksimalkan peran orang tua, terutama ayah agar lebih tegas dan lebih intensif dalam mendidik anak. Ajak anak berdialog, berkomunikasi dan beri nasihat. Berlakukan rewards and punishment (penghargaan dan sanksi). Hukum anak apabila melanggar aturan yang sudah diberlakukan. Dan beri dia pujian apabila patuh pada aturan. Ayah dan ibu adalah tonggak keluarga. Kalau ayah dan ibu tidak mampu mendidik anak, maka tidak ada orang lain yang mampu.

Baca juga:

- Cara Mendidik Anak 1
- Cara Mendidik Anak 2
______________________


RUMAH TANGGA: MERTUA DAN ISTRI MEREMEHKAN SUAMI

Saya Seorang Laki laki berusia 37 tahun. 14 tahun yang lalu menikah dengan mantan istri saya dan dikaruniani 2 orang putera dan puteri. setelah genap 10 tahun berumah tangga akhirnya kami berpisah. anak saya tinggal bersama mantan istri saya. setelah 2 tahun menduda, saya memutuskan menikah lagi dengan seorang janda beranak 1.

keadaan keluarga istri saya yang baru boleh dibilang berkecukupan. sedangkan kehidupan saya berada pada masa masa sulit, kendati demikian alhamdulillah semuanya dimudahkan dari mulai awal pernikahan saya mendapatkan kembali posisi yang cukup di perusahaan yang baru.

Keadaan tersebut ternyata tidak bertahan lama, baru sekitar 2 bulan kami hidup berdua ( anak tiri ikut mertua ), istri tidak merasa betah dan sering mengeluh agar bisa kembali ke kota asalnya dan bisa dekat dengan anaknya ( mertua menolak memberikan hak asuh cucunya kepada kami dikarenakan dari lahir sampai sekarang mereka yang mengasuh )

keadaan ini saya rasa bukan hanya karena alasan rindu anak yang dikeluhkan oleh istri, tapi juga kebiasaan ketergantungan dengan orang tua yang tidak bisa hilang dari istri.

Ketidaknyamanan istri secara tidak langsung berimbas pada prestasi kerja saya dan akhirnya saya putuskan untuk keluar dari pekerjaan dan nekat pindah ke kota istri dan mertua. 3 bulan saya lewati tanpa hasil dan pada suatu ketika mertua memutuskan agar saya bekerja di perusahaan milik beliau walaupun cuma dengan upah separu dari yang pernah saya dapatkan di perusahaan terakhir tempat saya bekerja.

kondisi ini menciptakan kesan bahwa kami tidak dapat hidup tanpa bantuan mertua. sedikit demi sedikit mertua sering memberikan pernyataan pernyataan yang kurang mengenakkan dihati, termasuk pandangan mereka terhadap kewajiban utama saya terhadap istri dibandingkan orangtua ( ibu saya tinggal sendiri dan kadang masih berkekurangan ) dan anak saya dari mantan istri.

salah satu pernytaan beliau yang membuat saya bingung, beliau keberatan jika saya dimasa datang mampu dan berhasil kemudian mampu menafkahi dan memberikan pendidikan yang bagus bagi anak anak saya dikhawatirkan beliau bahwa keberhasilan anak saya tidak ada gunanya karena hasilnya pasti akan di nikmati oleh ibunya ( mantan istri ).

sejak pernyataan itu keluar dari mulut mertua ( ibu dari istri ) pola pikir istri agak berubah. pernah suatu ketika anak bertanya kepada saya apakah saya punya sedikit uang buat tambahan beli Handphone. saat itu saya belum bisa memberikan uang kepada anak ( selama ini saya tidak pernah / dianggap belum mampu oleh istri dan mertua untuk menafkahi anak2 saya ). seminggu kemudian mantan istri saya membelikan Handphone untuk anak saya. keadaan ini membuat istri saya curiga bahwa saya secara diam diam membelikan anak saya Handphone dan membuatnya kalap, meneror mantan istri saya bahwa dia merasa tidak senang dengan cara mantan istri saya memanfaatkan anak saya untuk mengganggu rumah tangganya sementara hidup saya disini ditampung oleh mertua ( versi mereka : mertua dan istri saya ).

mendengar keributan dan pernyataan istri saya sontak membuat ibu saya menangis. walaupun demikian beliau cuma bisa menasehati saya agar bersabar ( istri saya mengandung 2 bulan ) dan tetap berbuat baik karena beliau yakin semua ada hikmahnya.

1. mohon saran dan bagaimana saya sepantasnya bersikap berdasarkan kondisi saya sekarang, agar saya terhindar dari dosa yang lebih besar terhadap kewajiban kewajiban saya yang telah lama saya lalaikan.

JAWABAN

1. Anda mempunyai mertua dan istri yang memiliki karakter kurang luhur. Karakter seperti ini akan cenderung meremehkan pada orang yang bergantung pada mereka secara finansial baik langsung atau tidak. Dan itulah yang terjadi pada anda. Kalau anda ingin tetap bertahan dengan istri yang sekarang, maka kami sarankan agar anda melakukan beberapa hal berikut:
(a) cari kerja di tempat lain, bukan di perusahaan mertua untuk meningkatkan kembali nilai tawar anda dan mendapat respek dari mereka. Kalau untuk itu anda harus pindah kota, maka itupun harus dilakukan demi menjaga marwah diri.
(b) atau kalau tetap bekerja di tempat mertua, usahakan tinggal di rumah lain dengan mengontrak misalnya. Ini bertujuan untuk mengurangi intensitas komunikasi dan pertemuan dengan mertua agar anda tidak lagi mendengar kecerewetannya.
(c) bersikap tegas pada istri. Suami adalah imam. Jangan biarkan istri bersikap tidak terpuji. Tegur dan ingatkan dia dengan teguran halus, keras dan sangat keras sesuai kebutuhan.
(d) Kalau saat ini anda masih sulit mencari kerja di tempat lain, jangan merasa nyaman dengan status quo ini. Teruslah berusaha mencari pekerjaan, baik di kota yang sekarang maupun di kota lain. Dan kalau pun peluang kerja itu ada di kota lain dengan gaji yang baik segera ambil dan beri pilihan pada istri untuk ikut suami atau ikut ibu.

Ingat, hubungan suami-istri, menantu-mertua pada dasarnya prinsipnya sama dengan hubungan antar-manusia pada umumnya. Yakni, bersifat interaktif dan dinamis. Orang yang tegas dan responsif dalam bersikap cenderung akan mendapat respek lebih dari orang lain dibanding orang yang lemah dan diam. Mertua dan istri anda akan berubah kalau anda juga berubah.

Baca juga: Cara Harmonis dalam Rumah Tangga

______________________


MEMBERITAHU SUAMI PERKARA IBADAH

Assalamualaikum pak ustadz, maaf pak ustadz sebelumnya saya mau tanya, saya punya suami dan saya bekerja d luar negeri, setiap apa yang saya kerjakan saya selalu bilang pada suami saya termasuk perkara ibadah, yang saya tau perkara ibadah jangan sampai orang lain tau, cukup kita dan Robb kita, karena bisa mengurangi bahkan menghilangkan pahalanya, yang saya mau tanyakan
1. Boleh kah perkara ibadah dikasih tau pada suami padahal jarak kita jauh
2. Mengurangkah atau hilangkah pahala kita jika kita mengatakan apa yang kita lakukan dalam ibadah tapi hanya pada suami...
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih dan mohon penjelasannya pak ustadz
Terima kasih wassalam mualaikum.....

JAWABAN

1. Boleh. Bahkan dalam soal ibadah wajib, memberitahukan pada suami atau orang lain itu baik.
2. Tidak berkurang asalkan kita tidak karena riya dalam mengatakannya.

Baca juga:

- Shalat Wajib
- Shalat Berjamaah
- Shalat Sunnah

______________________


HUKUM SENGAJA TIDAK QUNUT DAN TIDAK SUJUD SAHWI SAAT SUBUH

Assalamu'alaikum Ustadz.
bagaimana dengan seseorang yang belum mengerjakan sholat shubuh, lalu telah masuk sholat zhuhur, ia pun berangkat ke mesjid. saat orang lain sedang sholat sunnah qobliyyah zhuhur ia mengqodho sholat shubuh tetapi ia sengaja tidak membaca do'a qunut dan tidak pula sujud sahwi karena malu nanti ketahuan jama'ah yang lain bahwa ia belum sholat shubuh.

1. sahkah sholat shubuh orang tersebut?

JAWABAN

1. Sah. Sujud sahwi hukumnya sunnah. Boleh tidak dilakukan.

Baca detail:
- Sujud Sahwi
- Hukum Qunut

عن الكاتب

Tanya Ustadz

التعليقات


Kontak

Untuk mengajukan konsultasi ke KSIA, silahkan mengirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com. Pertanyaan tidak boleh lebih dari tiga dan tanpa subpertanyaan. Untuk lebih detail, klik penjelasannya di sini!

Terbaru

    islamiy.com

    جميع الحقوق محفوظة

    Konsultasi Agama Islam