Konsultasi Agama Islam Konsultasi Agama Islam
recent

Breaking News

recent
جاري التحميل ...

Kurang ilmu sebabkan was-was najis dan akidah

WAS-WAS NAJIS DAN WAS-WAS AKIDAH

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Pak ustadz dan seluruh pengurus Pondok Pesantren Alkhoirot yang semoga selalu di rahmati oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bgini pak ustadz saya ini orang yang awam tentang agama Ialam. banyak hal yang tidak saya tahu, paling saya hanya tahu tentang hukum wajib, sunah, halal, haram, makruh, dan mubah. sampai suatu saat saya mulai belajar mengenai ilmu lainnya tentang agama.

1. Pertama saya belajar tentang cara bersuci dari najis. Setelah saya tahu dan saya praktekan, tiba-tiba saya jadi was-was seperti apakah suatu benda terkena najis atau tidak.

2. Kemudian saya pernah menonton video-video tentang dakwah Dr. Zakir Naik. Di situ beliau berdakwah dengan menggunakan ilmu perrbandingan agama, yaitu membandingkan isi kitab-kitab agama lain dengan Al-qur'an. terutama perbandingan antara Injil dengan Al-qur'an. Dimana ternyata masih ada isi dari Injil yang sejalan dengan Al-qur'an. Saya pun jadi tertarik untuk mengkaji Injil untuk melihat beberapa isi yang masih sejalan dengan Al-qur'an, yakni dengan membaca beberapa artikel di Internet yang banyak membuktikan bahwa apa yang diajarkan oleh Nabi Isa 'Alaihissalam itu sama seperti yang diajarkan oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam, seperti menyembah hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kemudian muncul penyakit was was seperti saat saya ingin mengingat atau menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta'ala, tiba-tiba yang terlintas dipikiran saya malah tuhannya umat nasrani. Saya mencoba untuk melawan pikiran itu dengan terus menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena saya hanya mengimani bahwa Tuhan itu hanyalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dan Nabi Isa 'Alaihissalam adalah Rasul Allah sama seperti Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam yang juga adalah Rasul Allah.

3. Kemudian saya mulai belajar lagi tentang sesuatu yang bisa membuat orang Islam menjadi murtad atau kufur dari agama Islam. Seperti saya pernah membaca artikel lagi tentang hal ini, Di situ terdapat kutipan ayat Al-qur'an Surat At-Taubah : 65-66, dimana isi dari ayat tersebut kurang lebih menjelaskan bahwa orang yang mengolok-olok Allah, ayat-Nya, dan Rasul-Nya menjadi kafir setelah beriman meskipun ia hanya sedang bersenda gurau saja. Di sini saya jadi coba-coba mengingat kalau dulu saya pernah mengucapkan salam kepada teman dengan bercanda. Dimana salam tersebut sepert yang kita tahu mengandung nama Allah di dalamnya jika diucapkan secara lengkap. Nah disitu saya jadi berpikir jangan-jangan saya malah jadi kafir karena pernah melakukan hal tersebut. Saya juga pernah mengucapkan kalimat dzikir seperti mengucapkan kalimat hamdalah dengan bercanda. Seperti kalau dulu kita sering melihat pelawak di TV yang menirukan gaya bicara H. Rh*m* Iram* saat mengucapkan kalimat "Alhamdulillah" dengan tujuan untuk bercanda dan menghibur penontonnya kemudian saya pun mengikutinya. Kemudian dulu juga ada pelawak di TV yang menyanyikan lagu "Rindu Muhammad ku" dimana ada lirik "Siapa cinta pada Nabi nya pasti bahagia dalam hidup nya" dimana lirik itu dinyanyikan oleh si pelawak dengan gerakan yang aneh dengan tujuan untuk bercanda dan menghibur penontonya. Padahal di lirik itu ada kata "Nabi" yang sudah pasti ini merujuk kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam. Dan parahnya saya pun saat itu kalo tidak salah tertawa (saya lupa karena kejadian itu sudah lama). Saya pun berpikir apakah saya pernah melakukan hal yang serupa karena saya lupa.Bahkan saya masih sempat ingin tersenyum dan coba saya tahan karena saya takut dan was was kalau saya nanti menjadi kafir karena hal tersebut.

4. Kemudian saya pernah membaca hadits Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam, dimana isinya itu tentang jika seorang muslim menuduh orang muslim lainnya sebagai kafir dan apabila tidak terbukti maka tuduhan itu kembali kepada dirinya dan jika tuduhannya terbukti maka ia selamat. Nah saya dulu sebelum tahu hadits ini pernah bercanda dengan teman saya dimana saya bilang kepada teman saya bahwa ia kafir begitu pun teman saya membalas dengan tuduhan yang sama. hal ini dipicu karena terkadang kami sering berdebat tentang agama. kadang ia yang benar dan kadang saya yang benar. Saya berpikir lagi apakah saya sudah menjadi kafir karena telah menuduh teman saya yang muslim sebagai kafir meskipun sebenarnya itu hanya bercada.

5. Karena permasalahan pada poin nomor 3-4 saya sampai mengucapkan 2 kalimat syahadat kembali karena takut dan was was bahwa saya telahmenjadi kafir. Bahkan saat saya mengucapkan 2 kalimat syahadat ada lintasan pikiran aneh seperti bahwa kalimat syahadatnya salah, syahadatnya tidak sah, atau kalimat aneh lainnya yang menganggu pikiran saya dan berujung menganggu hati saya. Bahkan saya pernah mengucapkan 2 kalimat syahadat sendiri kemudian mandi besar layaknya orang mu'alaf. Setelah kejadian itu pun saya masih dihantui perasaan was was bahwa saya kembali kafir karena ada perkataan yamg membuat saya jadi kafir. Bahkan ada niatan saya untuk mengucap 2 kalimat syahadat ulang dan mandi besar lagi. Jujur saja saya terkadang suka latah mengikuti apa yang ada dalam hati saya seperti kalau saya sedang berpikir sesuatu terkadang saya melakukan hal apa yang saya pikirkan tanpa disengaja seperti sedang berimajinasi melakukannya kemudian jika menurut saya ada yang salah saya langsung istighfar karena saya takut kalau apa yang saya ucapkan atau lakukan adalah sesuatu yang bisa menjerumuskan saya kepada kekufuran (murtad). Lalu timbulah perasaan was was lagi seperti "tadi ucapan atau perilaku kemudian jika menurut saya ada yang salah saya langsung istighfar karena saya takut kalau apa yang saya ucapkan atau lakukan adalah sesuatu yang bisa menjerumuskan saya kepada kekufuran (murtad).

6. Sekarang saya menderita penyakit was-was yang parah akibat permasalahan yang saya alami pada poin nomor 1-5.terutama pada poin 3-5. Karena saya takut kalau nanti saya meninggal dalam keadaan kafir dan tidak punya bekal amalan kebaikan apapun di akhirat kelak karena orang yang telah kafir setelah beriman maka pahala kebaikannya akan dihapus oleh Allah Subhanahu Wa Ta,ala. Begitulah hal yang saya ketahui.

Pertanyaan

1. Bagaimana pendapat Pak ustadz tentang permasalahan saya pada poin 1-6
2. Apa hukumnya pada apa yang telah saya lakukan dan alami pada poin 1-6?
3. Apakah yang saya lakukan pada poin nomor 5 sudah benar atau salah?
4. Bagaimana solusi dari seluruh permasalahan saya pada poin nomor 1-6?
5. Bagaimana caranya untuk bertaubat dari semua kesalahan saya ini sehingga Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan mengampuni dosa dan kesalahan saya sehingga saya bisa tetap menjaga keimanan dan keislaman saya dan mengusir was was ini karena hal ini menganggu saya untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala?

Mohon Pak ustadz memberikan saya jawaban dan solusi dari seluruh permasalahan saya secara jelas dan padat sehingga saya yakin dengan apa yang saya harus lakukan adalah benar sehingga saya bisa terlepas dari perasaan was was saya dan saya bisa beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan tenang. Bahkan saat saya menulis ini pun perasaan saya masih was was takut ada kata-kata yang salah yang menyebabkan saya menjadi kufur.

Terima Kasih atas kesediaannya Pak ustadz untuk membantu saya. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala membalas kebaikan pak ustadz.

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

JAWABAN

1. Anda menderita penyakit was-was yang ditimbulkan dari kekurangtahuan anda akan ilmu agama yang cukup dari berbagai pendapat para ulama. Kalau anda belajar melalui internet kemungkinan besar yang anda baca adalah tulisan kalangan Wahabi Salafi yang radikal.
Baca:
Gerakan Wahabi dan Ulamanya
Hukum Membeli makanan kelinci di toko
Ragu najis anjing
Was-was shalat dan wudhu
Cara sembuh was-was iman
Cara sembuh was-was murtad

2. Anda belum masuk dalam kategori kufur atau murtad.
Baca detail:
- Penyebab Murtad
- Hukum mengafirkan sesama muslim

3. Benar tapi tidak perlu.

4. Belajar agama yang benar. Pelajari akidah tauhid Asy'ariyah dan fikih madzhab empat terutama madzhab Syafi'i. Yg banyak berkeliaran di internet adalah artikel agama wahabi dan turunannya yg mengajarkan tauhid ibnu taimiyah/muhammad bin abdil wahab yang sangat keras dan mudah mengafirkan; dan fikih hasil fatwa ulama wahabi yg sangat kaku dan dangkal.
Baca:
- Tauhid Uluhiyah dan Rububiyah 1
- Baca detail:
Gerakan Radikal Salafi wahabi
- 10 Pembatal Keislaman : Syirik
- 10 Pembatal Keislaman : 3 s/d 10

5. Ambil pandangan para ulama salaf dari madzhab empat dan hindari membaca pendapat para ulama dan ustadz Wahabi Salafi. Itu kunci muslim yang baik. Dalam Islam, hukum yang baik adalah yang tengah dan ringan, bukan yang berat. Nabi bersabda dalam hadits sahih riwayat muslim:

ما خير رسول الله صلى الله عليه وسلم بين أمرين إلا أخذ أيسرهما ما لم يكن إثما ، فإن كان إثما كان أبعد الناس منه

Artinya: Nabi tidak memilih di antara dua perkara kecuali mengambil yang paling mudah selagi tidak bedosa. Apabila dosa maka Nabi yang paling jauh darinya.

Imam Nawawi dalam Syarah Muslim menjelaskan:

فيه استحباب الأخذ بالأيسر والأرفق ما لم يكن حراما أو مكروها .

Artinya: Hadits ini menunjukkan sunnahnya mengambil pendapat yg lebih mudah dan lebih lembut selagi tidak haram atau makruh.

عن الكاتب

Tanya Ustadz

التعليقات


Kontak

Untuk mengajukan konsultasi ke KSIA, silahkan mengirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com. Pertanyaan tidak boleh lebih dari tiga dan tanpa subpertanyaan. Untuk lebih detail, klik penjelasannya di sini!

Terbaru

    islamiy.com

    جميع الحقوق محفوظة

    Konsultasi Agama Islam