Konsultasi Agama Islam Konsultasi Agama Islam
recent

Breaking News

recent
جاري التحميل ...

Menyikapi Suami Pengangguran

RUMAH TANGGA: SUAMI PENGANGGURAN (1)


Assalaamu'alaikum, wr.wb
Pak.Ustadz perkenalkan nama saya N (31 tahun) dari Brebes. Saya menikah setahun yang lalu, dan sudah dikaruniai 1 orang anak.
Saya sebenar nya merasa senang karena mendapat jodoh pria yang tampan dan rajin beribadah. Namun saya memiliki beberapa hal yang membuat tidak nyaman dengan kehidupan rumah tangga saya, yaitu:

1. Sejak menikah, usaha suami saya kurang lancar, dan karena belum ada modal lagi, suami menganggur. Kebetulan saya sudah bekerja Akan tetapi suami saya sangat royal dengan Ibu nya. Suatu hari saya dan suami berkunjung ke rumah Orang tua suami. Saya sudah membeli oleh-oleh untuk Orang tua suami berupa bermacam sembako. Namun suami saya minta beli sembako lagi karena merek sembako yang saya beli tidak disukai Orang tua nya. Padahal lagi akhir bulan. Dan itu beli dengan uang saya. Jujur saja menurut saya sembako itu merek apa pun rasa nya sama. Saya merasa terbebani dengan sikap suami saya. Setelah sampai di rumah Mertua saya, saya dan suami berniat membeli makanan ringan di pasar. Saya sudah membeli, tapi suami saya merasa Orang tua nya tidak cocok dan membeli lagi dengan uang saya. Padahal sama-sama kue tradisional. Saya tidak mengerti Pak.Ustadz kenapa saat di rumah mertua suami saya boros menggunakan uang saya untuk mertua saya, sedangkan saat di rumah dia termasuk hemat

2. Sejak pernikahan saya memang menjadi tulang punggung keluarga, karena usaha suami berhenti. Namun saya heran kenapa mertua saya tidak memberi suami saya minimal beras setiap bulan nya untuk anak nya. Seolah semua dibebankan ke saya. Suami saya juga punya cicilan kendaraan, itu saya yang membayar. Padahal saya sering melihat mertua saya memakai perhiasan yang berlebiha. Mertua saya memang sudah tidak bekerja. Namun anak-anak nya yang di luar kota sering mentransfer uang. Saya merasa mertua saya tidak peduli dengan kesulitan suami saya.

3. Suami saya pernah memandang seorang wanita dan hal itu diulangi ketika bertemu lagi dengan wanita itu. Saya merasa malu karena banyak orang yang mengetahui nya. Saat di rumah pun suami saya merasa senang ketika ada kue yang diberikan wanita itu untuk saya.Saya sudah mengingatkan tapi suami saya malah menjawab kalau saya jangan suudzon. Saya sebenernya kecewa kenapa suami saya seolah masih tertarik dengan orang lain setelah menikah. Padahal saya sejak menikah tidak pernah tertarik dengan pria lain, walaupun sebaik apa pun orang nya.

4. Keluarga suami saya (ipar) ketika bertamu ke rumah saya, bersikap kurang sopan. Misal nya sudah jauh-jauh datang ke rumah saya untuk silaturahmi lebaran, tapi saat sampai di rumah saya malah bolak-balik ke toko tanpa pamit dengan alasan membeli hp untuk anak nya. Juga ada anak kecil yang berlarian kesana kemari, lalu loncat-loncat di ranjang yang baru saya beli untuk calon bayi saya, sambil berteriak dan melepas kemeja nya. Menurut saya tidak etis kalo ada anak kecil bersikap seperti itu dan orang tua nya bersikap santai. Tidak mengendalikan anak nya.

Saya merasa jenuh Pak.Ustadz dengan semua ini. Saya terbiasa dekat dengan orang-orang yang santun saat bertamu.
Mohon bantuan solusi nya Pak.Ustadz....
Terimakasih sebelumnya
Wassalaamu'alaikum, wr. wb

JAWABAN

Apa yang anda alami adalah bagian dari masalah rumah tangga yang tidak jarang terjadi. Dan selagi hal itu dilakukan oleh orang lain (suami dan keluarganya), maka anda tidak bisa mengontrolnya. Yang bisa anda lakukan adalah mengendalikan diri anda sendiri agar supaya bisa beradaptasi dengan kondisi yang tidak ideal tsb, berusaha mengerti, dan menganggapnya sebagai bagian dari dinamikan kehidupan rumah tangga. Suatu kehidupan yang terkadang sangat berbeda dengan kehidupan kita sehari-hari saat masih belum menikah. Kebahagiaan anda dalam rumah tangga akan sangat tergantung pada sebesar apakah anda bisa berdamai dengan kondisi tersebut.

Berikut tanggapan atas poin-poin kasus yang anda ungkapkan.

1. Suami yang asalnya punya usaha lalu bangkrut (tanpa diketahui ortunya) tentu ingin menampilkan dirinya sebagai orang yang sukses pada ibunya. Untuk itu, ia ingin situasi berjalan seperti biasa seakan tidak terjadi apapun. Oleh karena itu, oleh-oleh yang dibawa harus sesuai dengan kondisi dulu saat belum bangkrut. Anda harus memahami cara berfikir suami ini.

Saran: sebaiknya lain kali anda tanyakan dulu pada suami tentang oleh-oleh apa yang mau diberikan pada orang tua. Jangan langsung beli. Agar kejadian serupa tidak lagi terjadi.

2. Ada kemungkinan suami berbohong pada ortunya tentang masalah usahanya. Sehingga ortunya tidak tahu masalah tersebut. Kemungkinan ini berdasarkan poin 1 di atas di mana suami selalu ingin memberi oleh-oleh yang bagus sebagaimana saudaranya yang lain. Ia ingin menjadi salah satu kebanggaan keluarga.

Saran: ada baiknya anda berbicara baik-baik pada suami agar: a) terus terang pada ortunya tentang kondisi ekonomi dan usahanya yang bangkrut; b) anda secara baik-baik menyarankan suami agar mencari kerja kalau memang tidak punya modal untuk usaha. Pilih waktu terbaik saat mengungkapkan ini.

3. Dalamm hal wanita lain, sebaiknya anda ungkapkan terus terang padanya bahwa anda cemburu dan memintanya agar tidak bersikap demikian. Namun sekali lagi, permintaan itu sebaiknya tidak memaksa. Karena laki-laki tidak suka dipaksa atau didikte. Ungkapkan dg cara yang baik. Misalnya, katakan "Aku akan sangat senang kalau Abang tidak memperhatikan dia."

4. Kalau peristiwa ini terjadi baru satu kali, maka sebaiknya didiamkan. Namun, kalau terjadi beberapa kali, maka sebaiknya anda bicarakan dengan suami. Kalau suami mendiamkan, maka anda bisa bicarakan langsung pada ibunya si anak. Tentu cara membicarakannya dengan cara yang baik dan tidak membuat marah. Misalnya, diawali dengan permintaan maaf lebih dulu.

REKOMENDASI:


A) Kasus ketidaknyamana yang anda alami pada keluarga suami masih dalam level yang bisa ditolerir dan bisa diatasi dengan bijak.

B) Terkait suami yang tidak memberi nafkah, maka secara hukum ini termasuk masalah serius. Dalam arti, istri diberi pilihan untuk tetap bertahan atau minta pisah. Baca detail: Istri Boleh Tak Taat Suami yg Tak Beri Nafkah

Namun, kalau tetap ingin bertahan, maka konsekuensinya istri hendaknya sabar dengan keadaan ini dan berusaha mencari solusi terbaik. Kalau perlu, istri berusaha mencarikan kerja bagi suami. Baca detail: Cara Harmonis dalam Rumah Tangga

MERTUA TAHU ANAKNYA BANGKRUT (2)


Aslm, Pak.Ustadz, mertua saya tahu bahwa usaha suami saya sudah berhenti. Suami saya jualan kuliner dan saat mengolah bersama keluarga nya. Kebetulan tempat berjualan nya lebih dekat dengan rumah mertua saya dari pada dengan rumah yang kami tempati. Jadi mengolah nya di sana saja sekaligus dibantu adik nya saat pengolahan... Semua keluarga nya tahu kondosi usaha suami saya Pak.Ustadz.

JAWABAN

Kalaupun tahu, mertua anda mungkin masih mengira dia punya usaha lain.
Atau, kalau tahu bahwa saat ini bergantung ke istri, mertuanya menjaga
perasaan anaknya.

ADIK IPAR PEREMPUAN BOROS (3)


Bahkan ketika suami saya hendak berjualan lagi, suami saya bilang kalo saya udah punya cukup tabungan nanti bisa buat modal usaha dagang. Sebagian dagangan dititipkan ke adik nya. Lalu saya jawab saja, maaf Mas karena penghasilan ku aku prioritaskan untuk tabungan pendidikan anak. Mas bisa cari kerja dengan ijazah Mas, tidak harus berjualan. Juga kalo dagangan dititipkan ke adik Mas saya keberatan. Karena adik Mas berkali-kali gagal berdagang hingga tabungan suami nya habis. Saya tidak mau gagal juga kalo titip ke adik Mas. Juga kalo usaha dititipkan, modal semakin besar karena du samping dijalankan oleh Mas juga dijalankan oleh adik Mas. Adik Mas kan udah ada suami nya yang kerja di bangunan. Mohon maaf Mas tolong adik Mas diajari jangan boros. Jadi saat suami tidak ada kerjaan di bangunan tetep ada cadangan dana.
Pak.Ustadz, adik suami saya memang boros. Mohon bantuan solusi nya Pak.Ustadz, terimakasih sebelum nya. ..
Wassalaamu'alaikum, wr.wb

Juga saat saya baru lahiran pihak keluarga saya minta cepat diaqiqahkan. Saya agak bingung karena dana ngepas sekali. Tiba-tiba ibu mertua saya bilang kata nya walaupun sudah tidak banyak kebutuhan tapi tetep pengin pegang uang. Padahal saya ngga bilang mau pinjam. Cuma saya lagi musyawarah sama suami saya tentang acara aqiqah, kebetulan ada Ibu mertua.
Pernah suatu hari saya diajak suami ke rumah mertua tapi saya bilang Mas tapi kamar mandi di sana kotor sekali. Kasian bayi kita. Lalu suami saya bilang, maaf dek duli q udah kasih uang Ibu ku buat rapi kan kamar mandi. Tapi ga dirapikan juga..

JAWABAN

Pertama, langkah anda sudah benar ketika menolak dimintai uang oleh suami untuk titip modal pada adik perempuannya. Anda juga benar ketika beralasan akan nabung untuk masa depan anak. Intinya, harta yang menjadi milik anda tetaplah dijaga agar tetap di bawah kontrol anda. Jangan biarkan suami atau siapapun mengontrol harta anda. Harta anda yang hasil dari usaha sendiri akan tetap menjadi hak milik anda menurut hukum Islam.

Dalam Islam tidak ada harta gono-gini (harta bersama suami istri) secara otomatis. Setiap harta menjadi milik masing-masing suami istri berdasarkan sistem kepemilikan yg berlaku umum. Baca detail: Harta Gono gini

Kedua, namun anda kurang tepat kalau anda ingin ikut campur urusan adik ipar anda. Perilakunya di luar kontrol anda dan anda tidak perlu ikut urusannya. Biarkan dia dan suaminya yang mengatasi sendiri masalah mereka.

Sekali lagi, anda saat ini sebagai istri yg tidak dinafkahi memiliki dua pilihan yg dibolehkan syariah: yaitu tetap bertahan atau berpisah. Baca detail: Istri Boleh Tak Taat Suami yg Tak Beri Nafkah

Kalau memilih bertahan, maka bersabar adalah pilihan terbaik.

عن الكاتب

Tanya Ustadz

التعليقات


Kontak

Untuk mengajukan konsultasi ke KSIA, silahkan mengirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com. Pertanyaan tidak boleh lebih dari tiga dan tanpa subpertanyaan. Untuk lebih detail, klik penjelasannya di sini!

Terbaru

    islamiy.com

    جميع الحقوق محفوظة

    Konsultasi Agama Islam