Tanda Kematian dalam Islam
Saya ingin bertanya, apakah tanda-tanda kematian yang biasanya ada di artikel internet itu benar adanya, dan adakah sumbernya? bagaimana cara untuk menghilangkan rasa takut tersebut?
Apakah tanda-tanda kematian yang biasanya ada di artikel internet itu benar adanya, dan adakah sumbernya?
PERTANYAAN
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Saya ingin bertanya, apakah tanda-tanda kematian yang biasanya ada di artikel internet itu benar adanya, dan adakah sumbernya? Sebab gara-gara saya membaca artikel tersebut, saya menjadi ketakutan, bagaimana cara untuk menghilangkan rasa takut tersebut?
mohon penjelasan dan solusinya
Pertanyaan diajukan oleh Syarif di Konsultasi Agama Islam
DAFTAR ISI
- Penulis Artikel Tanda Kematian Tidak Bertanggung Jawab
- Tidak Ada yang Tahu Waktu Mati Kecuali Allah
- Tanda-tanda Kematian dalam Islam
- Kesimpulan
- Tanda Kematian Membuat Galau
- Kompromi dalam Pernikahan
Tanda kematian yang dimaksud oleh penanya adalah sebagai berikut:
Tanda 40 hari Sebelum Meninggal :
Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Ashar, bahagian pusat kita akan berdenyut-denyut pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya diatas arash ALLAH SWT, maka malaikat
maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persediaannya ke atas kita, antaranya ialah ia akan mulai mengikuti kita sepanjang masa
Tanda 7 Hari Sebelum Meninggal:
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesaktian dimana orang sakit yang tidak makan, secara tiba-tiba ia berselera untuk makan…
Tanda 3 Hari Sebelum Meninggal :
Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahgian tengah dahi kita yaitu diantara dahi kanan dan kiri, jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.
Tanda 1 Hari Sebelum Meninggal :
Akan berlaku sesudah Ashar ketika kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di kawasan ubun-ubun dimana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu ashar keesokan harinya.[Link: http://goo.gl/CcM0L2]
JAWABAN:
PENULIS ARTIKEL TANDA KEMATIAN TIDAK BERTANGGUNG JAWAB
Pembuat artikel di atas adalah orang misterius karena tidak menyebut identitas dirinya. Dan yang lebih penting lagi, tidak menyebut dasar dalil sumber tulisannya. Sehingga, mengomentari tulisannya pada dasarnya agak membung-bung waktu percuma. Namun, karena pernyataan tersebut cukup memengaruhi sebagian pembacanya, maka saya ingin memberi sedikit respons sebagai berikut:
KEMATIAN ADALAH KEHARUSAN TAPI TIDAK ADA YANG TAHU WAKTUNYA KECUALI ALLAH
1. Kematian adalah hal penting. Tak kurang dari 145 ayat dalam Al Qur'an yang menyebut atau membahas masalah kematian. Tentang waktu kematian adalah rahasia Allah semata. Tidak ada yang tahu kapan, di mana dan bagaimana seseorang akan mati. Karena kematian menyangkut terpisahnya ruh dengan badan. Dan tidak ada yang tahu banyak tentang soal ruh kecuali Allah. Allah berfirman:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُم مِّن الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً
Artinya: Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, "Ruh itu urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit." (QS Al Isra' 17:85)
2. Allah hanya memberi konfirmasi bahwa kematian itu ada dan kerena itu mengingatkan manusia bahwa kematian dapat datang kepada kita sewaktu-waktu dan tidak akan dapat dihindari. Allah berfirman:
أَيْنَمَا تَكُونُواْ يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ
Artinya: Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh(QS An Nisa 4:78)
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ
TANDA-TANDA KEMATIAN
Dari 145 ayat Al Quran yang menyebut tentang kematian, tidak ada satupun yang membahas tentang tanda-tanda orang yang akan mati apalagi tanda itu dimulai sejak 40 hari sebelumnya.
Adapun dalil Quran dan hadits yang menyinggung tanda-tanda orang yang akan meninggal adalah saat seseorang dalam kondisi sekarat (sakaratul maut) atau di ambang kematian. Haditsnya adalah sebagai berikut:
1. Terpejamnya mata:
دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم على أبي سلمة وقد شَخَص بصره وأغمضه ثم قال : { إن الروح إذا قبض تبعه البصر
Artinya: Rasulullah memasuki rumah Abu Salmah dan menutup mata Abu Salmah kemudian berkata, "Sesungguhnya roh itu apabila tertahan [maksudnya meninggal] maka ia diikuti oleh mata."
2. Bertautnya betis. Allah berfirman:
والتفَّتْ الساق بالساق
Artinya: Dan bertaut betis (kiri) dan betis (ksnsnz) (QS Al Qiyamah 75:29).
KESIMPULAN
Artikel tentang tanda-tanda kematian yang ada di internet adalah tidak berdasar dan tidak ada dalil yang mendukung baik dari Al Quran dan Hadits Nabi. Padahal, hanya kedua sumber itulah yang patut dan bisa dijadikan rujukan untuk masalah yang ghaib.
Kalau ada pendapat yang menyangkut masalah ghaib yang tidak bersumber dari Quran dan hadits Nabi, maka pendapat itu kemungkinan didapat dari hasil mimpi atau bisikan jin atau setan. Yang semuanya cenderung menyesatkan dan tak layak dipercaya.
Seorang muslim yang ingin memperbaiki dirinya hendaknya mencukupkan diri pada nasihat langsung dari Quran dan Hadits sahih atau dari pendapat ulama yang berdasarkan pada kedua sumber utama Islam tersebut.
__________________________________________________
ARTIKEL TANDA KEMATIAN MEMBUAT GALAU (TIDAK TENANG)
asalamualaikum..
Bagaimana kita nak tahu apa yang terjadi pada kita adalah tanda kematian. contoh mcm bergetar tubuh katakan kaki rasa mcm menyucuk-nyusuk, berdenyut,kepala berdenyut,kaki sejuk, itu adalah tanda kematian ke?
Bagaimana kita nak tahu yang kita terlihat itu malaikat maut atau tidak seperti yang ada pada tulisan alifiansyah.wordpress 2011/11/18.bagaimana kita nak tahu yang itu malaikat maut?
Kalau macam kita terasa macam ada sesuatu mengikut kita,kemudian terasa macam ada orang dibelakang kita dan nampak kelibat pakaian putih tak sampai 1 saat di belakang kita kemudian hilang cam tu saja.adakah itu malaikat maut?
mohon beri penjelasan kerana sedikit sebanyak mengganggu hidup seperti tiada mood langsung dan rasa seperti dah hendak tinggalkan dunia.Adakah benar begitu?
Fazlina Lee
JAWABAN
Seperti yang disebut dalam penjelasan di atas, bahwa tanda kematian yang Anda baca melalui internet adalah bohong dan tidak benar. Tidak ada satupun manusia yang tahu kapan kematian akan datang. Karena itu, fokuslah kepada usaha untuk berbuat baik sesuai dengan perintah dan ajaran Islam dan jauhi perilaku yang dilarang oleh agama. Apabila Anda memiliki dosa di masa lalu, maka bertaubatlah dengan taubat nasuha. Insyaallah hidup Anda akan tenang di dunia dan akhirat.
__________________________________________________
KOMPROMI NIKAH DALAM ISLAM
Assalamualaikum, Ustads & Ustadza,
Saya pria yg cukup umur yang ingin melaksanakan ibadah suci/sakral dlm pernikahan yg selayaknya dilaksanakan teman2, saudara, dan kaum muslimin lainnya.
Disini saya ingin berbagi dan terlebih mendapat masukkan terkait masalah saya, calon istri, dan kedua keluarga. kami yang sebelumnya berbeda agama, saya islam, calon istri & klrganya Katholik.
Singkat Cerita sudah sekian tahun kami menjalani dan mencari keteguhan hati, tapi Allah SWT selalu menguatkan dan seakan-akan menunjukkan dengan bbrp cobaan klo saya dan calon istri semakin mantap. Dari pihak keluarga besar saya sudah menyetujui hubungan ini namun keluarga besar calon istri msh keras tidak mengijinkan hubungan ini berlanjut ke pernikahan karena kami berbeda.
Sampai akhirnya kami ingin nekad nikah lari, tp kami ingin ttp tunjukkan bahwa itu tdk baik. Calon istri insyaAllah sdh siap dari hati yg paling dlm untuk syahadat dan menjadi muslimin tanpa pengaruh siapapun. Namun dari pihak saudara & keluarganya sangat berat karena merupakan tamparan terhadap nama baik klrganya. Sampai akhirnya pihak keluarga calon istri pasrah terhadap mslh ini setelah sekian tahun. Mereka ingin melepaskan/mengantarkan anak putrinya ke pernikahan tp dgn syarat anaknya ttp pada katholiknya di awal setelah itu terserah kami yg menjalani.
Sampai akhirnya kami diberikan opsi yg sangat berat untuk kedua keluarga terlebih kami karena yg menjalani ibadah yg sakral sekali seumur hidup nantinya berikut Ustad/Ustadza;
1. (a) Kami menikah dlm keyakinan keluarga khatolik, (b) ato menikah dlm keyakinan kami yg menjalani tanpa mendapat restu dari pihak keluarga calon istri.
* Disini kami coba menahan dan menepis ego masing2 karena sdh mengutarakan dgn berat hati saya muslim tidak bisa mengikuti katholik dan kami siap nikah tanpa restu dari pihak keluarga calon istri, bagaimana hukumnya Ustad/Ustadza mohon bimbingannya.
2. Pihak Calon keluarga Istri mengesampingkan ego masing2 dan mengiginkan kami menikah diluar negeri yg mengijinkan terkait beda agama, karena mereka ingin smuanya bisa dikompromikan antar kedua klrga besar yg menjalani nntnya dan setelah itu terserah kami mau menikah dlm islam atau tidak.
(a) Apa yg kami bisa lakukan Ustad/Ustadza terkait opsi ke-2, bagaimana hukumnya dlm islam dan sah secara negara.
(b) kami tidak ingin smua ini ada kebohongan untuk melakukan ibadah pernikahan yg sah, apakah perlu kami nikah siri dlm islam terlebih dahulu?
(c) Dan setelah itu bagaimn hukumnya bilamana kami melakukan nikah diluar negeri dan setelah itu kami menikah lagi di KUA Indonesia. Mohon bimbingannya Ustads/Ustadza....
Syukron Kasiron
Wassalamualaikum
JAWABAN
1. Pilihan pertama ini dapat dilakukan tapi yang poin (b) yakni "menikah dlm keyakinan kami yg menjalani tanpa mendapat restu dari pihak keluarga calon istri." Adapun poin 1(a) bukanlah pilihan. Jangan pernah seorang muslim menukar agama hanya karena wanita (lihat QS Al-Baqarah 2:41 "... dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa. ").
2. (a) Pilihan kedua bisa juga dilakukan asalkan dalam pengesahan nikah beda agama tersebut tidak melibatkan gereja tapi cukup di pengadilan.
(b) Nikah siri terlebih dahulu itu lebih baik dan itu bisa saja dilakukan di KUA tanpa harus ramai-ramai mengundang banyak orang. Dan baik juga dilakukan sejak sekarang supaya mengurangi dosa. Karena khalwat (berduaan tanpa ikatan nikah) itu haram. Lihat: http://www.alkhoirot.net/2011/09/hukum-khalwat-dalam-islam.html
(c) Menikah di luar negeri asal tidak melibatkan gereja, alias hanya nikah administratip di pengadilan, tidak apa-apa. Dan setelah itu menikah di KUA Indonesia itu sudah seharusnya untuk mendapatkan legalitas menurut hukum Indonesia.
Perlu diketahui bahwa kalau istri masuk Islam, maka wali nonmuslim tidak boleh menjadi wali nikah. Yang jadi wali nikah adalah wali hakim yang dalam hal ini adalah pejabat KUA atau tokoh agama Islam.
Lihat juga:
- http://www.alkhoirot.net/2012/03/pernikahan.html