Berprasangka Baik pada Allah
Berprasangka Baik pada Allah saya semakin kecewa terhadap allah, padahal hal yang ingin saya capai bukanlah hal yang buruk saya hanya ingin membahagiakan orang tua saya ustad, apa yang harus saya lakukan ustad saya benar2 bingung tidak tahu apa yang harus saya lakukan untuk mempercayai allah lagi, saya berusaha mendengar dan membaca ceramah tentang suatu hikmah positif sepertinya sudah tidak mempan karena saya selalu berpikiran buruk kalau allah hanya akan memberi sial lagi dan lagi,, ustad saya minta nasihat nya ustad,
BERPRASANGKA BAIK (HUSNUZON) PADA ALLAH ITU IBADAH, SU'UZON AKAN MENYENGSARAKAN DIRI SENDIRI
Assalamualaikum wr.wb
selamat siang saya ingin minta nasihat ustad
sudah 2 tahun saya tidak puasa ramadhan dan meninggalkan total shalat karena ada satu kejadian yang membuat saya benar2 kecewa terhadap allah, saya diberi masalah berkepanjangan yang saya sudah lelah untuk bangun lagi saya berusaha mengambil hikmah dari masalah saya yaitu kegagalan akan sesuatu, ketika saya sudah berusaha sekerasnya kembali bangkit untuk mencapai sesuatu dan mulai ingin mempercayai allah lagi saya kembali diberi kegagalan yang sangat fatal,seolah olah apa yang saya lakukan selalu diberi sial dan dijegal allah supaya saya jatuh dan terpuruk, dari kejadian tersebut saya selalu berpikiran suudzon terhadap allah,
TOPIK KONSULTASI ISLAM
- BERPRASANGKA BAIK PADA ALLAH ITU IBADAH, SU'UZON AKAN MENYENGSARAKAN DIRI SENDIRI
- BEKERJA SEBAGAI BABY SITTER, BOLEHKAH?
- MERTUA ANCAM PERCERAIAN KARENA MENANTU TAK BISA NGAJI
- WALI NIKAH SALAH MENYEBUT NAMA AYAH PENGANTIN PUTRI
- AKAN MENIKAHI SEPUPU, AYAH TAK SETUJU
- CARA KONSULTASI SYARIAH ISLAM
saya semakin kecewa terhadap allah, padahal hal yang ingin saya capai bukanlah hal yang buruk saya hanya ingin membahagiakan orang tua saya ustad, apa yang harus saya lakukan ustad saya benar2 bingung tidak tahu apa yang harus saya lakukan untuk mempercayai allah lagi, saya berusaha mendengar dan membaca ceramah tentang suatu hikmah positif sepertinya sudah tidak mempan karena saya selalu berpikiran buruk kalau allah hanya akan memberi sial lagi dan lagi,, ustad saya minta nasihat nya ustad,
1. bagaimana saya bisa kembali lagi mempercayai allah saya benar2 sudah lelah dengan segala kesialan yang menimpa saya. di satu sisi saya ingin kembali takwa kepada allah tapi di sisi lain saya selalu berpikiran kalau allah tidak akan mendengar saya,, terima kasih ustad
JAWABAN
1. Sikap anda yang marah pada Allah atas kegagalan yang menimpa diri sendiri adalah tidak tepat dan kesalahan besar ditinjau dari banyak segi. Pertama, dari segi psikologis: orang yang suka menyalahkan orang lain atas setiap kegagalan yang menimpanya menunjukkan ketidakdewasaan berfikir, ketidakstabilan mental dan ketidaksiapan diri sendiri untuk bertanggungjawab atas kesalahannnya sendiri.
Ketika kita mengalami kegagalan, maka seorang yang berfikir benar dan bermental positif tidak akan menyalahkan siapapun. Sebaliknya, ia akan dengan tegas mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kegagalan tersebut. Setelah itu ia akan meneliti dan mengevaluasi kesalahan-kesalahan apa yang telah dilakukan yang menyebabkan ia gagal. Dari evaluasi tersebut, maka ia akan mencoba belajar dan berusaha lebih keras agar kesalahan sebelumnya tidak terulang kembali. Dari sini dapat disimpulkan, bahwa kalau ingin menjadi orang sukses, maka pelajaran terpenting adalah: salahkan diri sendiri, evaluasi kesalahan apa saja yang telah dilakukan, dan hindari melakukan kesalahan yang sama di masa depan dan bersikap rendah hati untuk terus berkomunikasi dan bertanya pada para pihak yang lebih tahu.
Kedua, dari segi agama Islam. Sebagai seorang muslim, kita diperintahkan untuk selalu berbaik sangka (husnuzon) pada Allah. Sebuah hadits dari Abu Hurairah riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi Nabi bersabda: "Berbaik sangka pada Allah termasuk ibadah yang baik" [Teks hadits: إن حسن الظن بالله تعالى من حسن العبادة]. Hadits lain riwayat Abu Dawud menyatakan Nabi bersabda: "Orang yang berbaik sangka pada Allah, maka Allah akan datang padanya." [أن من أحسن ظنه بالله آتاه الله إياه].
Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim Nabi bersabda, "Allah berfirman 'Aku menurut prasangka hambaku. Apabila ia berprasanka baik, maka ia akan mendapat kebaikan. Apabila ia berprasangka buruk, maka ia akan mendapat keburukan.' [أنا عند ظن عبدي بي، إنْ ظن بي خيراً فله، وإن ظن شراً فله].
Oleh karena itu, mulai sekarang perbaiki kesalahan dengan cara: (a) Berprasangka baik kepada Allah; (b) apabila terjadi kegagalan, maka pikulkan kesalahan pada diri sendiri sebagai penyebabnya; (c) evaluasi kesalahan itu kalau perlu melibatkan orang lain yang lebih bijaksana dan ahli. Berfikir positif pada Allah dan pada orang lain akan berakibat akan berfikir positif pada diri sendiri. Apabila ini terjadi maka kebahagiaan dan kestabilan mental akan mudah dicapai.
______________________________________
BEKERJA SEBAGAI BABY SITTER, BOLEHKAH?
Assalamu'alaikum warohmatullah
ustadz, saya seorang wanita berusia 19th saya sengaja meninggalkan pekerjaan yang tidak boleh memakan krudung dan rok sangat jarang ada pekerjaan yang membolehkan memakai pakaian sesuai syari'at, makanya saya memilih tidak bekerja, tetapi saya mengajar TPA sambil berjualan makanan . Saya ingin kuliah tapi saya bingung saya butuh biaya tambahan untuk kuliah tanpa menyusahkan keluarga saya yg sering mencemo'oh saya karna tidak mau bekerja dengan alasan dikit-dikit dosa mereka sering mengejek saya . ada salah satu kaka saya bekerja di suatu toko berlian dia bekerja tidak menutup aurat dan bertabaruj dia juga meninggalkan anaknya saat bekerja .
1. Pertanyaanya bolehkah saya mengasuh anaknya dgn menerima bayaran stiap bulannya untuk tambahan uang kuliah?
mohon jawabannya ustadz, terimakasih
JAWABAN
1. Boleh bekerja pada kakak anda karena bekerja menjadi pengasuh baby adalah pekerjaan halal. Maka, gajinya pun halal.
______________________________________
MERTUA ANCAM PERCERAIAN KARENA MENANTU TAK BISA NGAJI
Assalamualaikum ustad..
Mertua saya (ibu istri saya) mengancam saya akan mengambil istri (secara ga langsung menginginkan perceraian ) hanya karena saya tidak bisa mengaji dan ibu mertua juga mengatakan sebenarnya ibu mertua tidak menyetujui pernikahan saya dengan istri , saya heran padahal ibu mertua yang menginginkan adanya pernikahan, 1. yang saya tanyakan apa hukumnya jika ibu mertua jika itu benar terjadi, padahal kami berdua (istri dan saya ) saling mencintai dan tidak ingin adanya perceraian, mohon solusinya
terima kasih
JAWABAN
1. Perceraian baru bisa terjadi apabila (a) suami menceraikan istrinya dengan ucapan "Aku cerai kamu" dan yang serupa dengannya; atau (b) istri mengajukan gugat cerai ke pengadilan dengan alasan-alasan yang dibenarkan untuk melakukan gugat cerai seperti suami melakukan KDRT, suami tidak memberi nafkah, dll. Di luar itu, suami istri tidak bisa diceraikan dan mertua tidak dapat menceraikan putrinya dengan suaminya. Baca detail: Cerai dalam Islam
Di sisi lain, tak ada salahnya anda mencoba mengikuti keinginan mertua: belajar mengaji Al-Quran.
______________________________________
WALI NIKAH SALAH MENYEBUT NAMA AYAH PENGANTIN PUTRI
1. pa ustadz saya mau tanya tolong di jawab saya baru menikah 1 bulan yg lalu, dalam pernikahan itu dalam ijab qabul wali hakim yang menikahkan saya salah menyebut nama ayah saya yang seharusnya sowi badrudin dia nyebut sowi badudrin seperti ini saya nikahkan
JAWABAN
1. Hukum salah menyebut nama bapak pengantin putri saat ijab kabul tidak apa-apa. Pernikahan tetap sah. Baca juga: Pernikahan dengan Identitas Palsu
______________________________________
AKAN MENIKAHI SEPUPU, AYAH TAK SETUJU
Saya punya calon istri, Kami saling sayang Tapi calon istriku merupakan sepupuku sendiri Bapaknya adalah adik kandung bapak saya sendiri, Dan bapak saya tidak merestui hubungan kami,
1. Lalu apa yang seharusnya saya lalkukan, Di sisi lain, kami saling sayang Tapi di sisi lain saya tidak mau di bilang anak durhaka, Tolong penjelasannya?
JAWABAN
1. Menikahi sepupu hukumnya halal karena sepupu bukan mahram (muhrim). Kalau bapak anda tidak merestui hubungan ini, maka secara syariah itu tidak masalah karena dalam pernikahan yang diperlukan adalah restu bapak dari calon pengantin perempuan karena akan menjadi wali nikah. Itupun kalau tidak setuju masih boleh memakai wali hakim.
Menikah tanpa restu orang tua tidaklah akan menjadikan anak menjadi anak durhaka secara syariah. Namun, secara sosial pernikahan tanpa restu orang tua itu akan menimbulkan sejumlah permasalahan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, sebaiknya anda mencoba lebih keras lagi meyakinkan bapak anda untuk mendapat restu. Cobalah minta tolong pada tokoh-tokoh yang berwibawa di mata ayah guna meyakinkan bapak anda supaya memberi restu. Baca: Pernikahan Tanpa Restu Orang Tua